KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Cowok Lebih Keren Saat Membaca Buku Daripada Membaca di Ponsel, Setuju Nggak?

Saat berada di moda transportasi seperti kereta listrik atau bus, sebagian orang kita temukan asyik menatap layar ponsel. Namun tidak banyak orang yang menatap buku dalam arti membacanya. Apalagi cowok.
 
Jika Agan masih ragu membaca buku di mana saja, berikut alasan membaca buku yang dapat membuat Agan terlihat keren daripada membaca di ponsel.  
 
1. Suka baca tanda cerdas
 
Buku merupakan simbol pengetahuan. Orang yang akrab dengan buku, suka membaca dapat dipersepsikan sebagai orang yang cerdas. Dahulu, mungkin orang yang membawa buku disebut kutu buku. Namun jika penampilan trendi dan kekinian dan suka baca, ia malah jadi sosok idaman.


Satu dari sekian penelitian membuktikan bahwa orang yang suka baca itu cerdas. Dikutip dari Nova.grid.id (10/12/2016) penelitian tahun 2013 di Emory University membandingkan hasil scan otak antara orang yang hobi membaca dan yang tidak, setelah sebelumnya meminta masing-masing partisipan untuk membaca buku literatur klasik.Partisipan yang hobi membaca menunjukkan aktivitas otak yang lebih giat di sejumlah area tertentu dalam otak mereka.
 
Sedangkan penelitian tentang orang yang suka baca di ponsel secara khusus, masih belum ditemukan.
 
2. Pasti membaca buku, bukan yang lain.
 
Orang lain mendapatkan kepastian, bahwa cowok sedang membaca buku, bukan yang lain. Mereka dapat melihat sampul buku jika ingin tahu judul dan jenis buku yang dibaca. Hal ini bahkan dapat menarik minat orang untuk membaca buku yang sama.
 

Cowok yang menatap ponsel, belum tentu membaca. Bisa saja ia sedang menonton konten video, melihat-lihat gambar dan foto serta lainnya. Orang lain sulit menebak jika sekadar melihat dari jauh. Hal ini memberikan ketidakpastian yang mungkin membuat orang lain kurang nyaman.
 
3. Buku bisa dibagi atau dipinjamkan
 
Cowok yang suka membaca lebih mungkin membagi atau meminjamkan bukunya kepada orang lain daripada ponselnya. Hal ini tentu menyenangkan hati orang yang dipinjamkan.
 
Penelitian telah membuktikan bahwa pembaca literatur fiksi adalah orang-orang terbaik untuk dijadikan teman, sebab mereka lebih sensitif dan empati terhadap orang lain seperti diwartakan hellosehat.com (20/1/2017).

Hebatnya lagi, saat berbagi, tubuh akan melepaskan hormon oksistosin. "Hormon ini biasa disebut hormon yang biasa dilepaskan ketika seseorang berpelukan. Dan (hormon) ini dapat mengurangi stres," kata Paul Zak, Founding Director of The Center for Neuroeconomics Studies dari Claremont Graduate University, dikutip dari metrotvnews.com (23/6/2017)
 
Jadi, nggak perlu ragu lagi membaca di mana saja. Tingkatkan level keren Agan dengan membaca.


Sumber gambar Instagram.com/dianabujaj, Instagram.com/hotdudesreading, theater330.com, mariannethelibrarian.comI
Diubah oleh Kokonata 09-03-2018 10:43
0
14.7K
145
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan