memaidy
TS
memaidy
Film Horor Nini Thowok yang Tidak Menakutkan


Sebuah penginapan kuno diwarisi oleh Eyang Marni (Jajang C. Noer) kepada Nadine (Natasha Wilona) dan Naya (Nicole Rossi) yang kedua orangtuanya telah tiada akibat kecelakaan mobil. emoticon-No HopeMereka pun mulai tinggal di Solo sejak eyang meninggal. Ada rahasia mistis terkunci rapat dalam salah satu kamar yang terlarang untuk dibuka pada penginapan Mekar Jiwo. 


Nadine nekat membuka kamar terlarang meskipun sudah dilarang oleh Mbok Girah (Ingrid Widjanarko) dan Pak Rahmat (Slamet Ambari), para pegawai kepercayaan Eyang Marni. Dengan rasa penasaran, Nadine berhasil membuka pintu dan menguak sejarah berdarah penginapan tersebut hingga menemukan boneka pemanggil arwah yang biasa disebut Nini Thowok. Di dalam kamar juga terdapat lukisan Nyonya Oei (Gesata Stella) pemilik penginapan di masa lalu yang seolah masih hidup sampai sekarang.

Berbagai kejadian mistis mulai menghantui Nadine selama berada di penginapan yang sepi. Bagai mati segan, hidup tak mau. Boneka Nini Thowok yang konon sering digunakan untuk berkomunikasi dengan roh halus juga dibuang oleh Nadine. Sampai akhirnya, pemilik boneka tersebut meneror Nadine dengan berbagai peristiwa aneh.

Apakah mungkin pemilik boneka Nini Thowok itu adalah Nyonya Oey?Apa yang terjadi pada Nyonya Oey masa lalu? Dan apa hubungan Nyonya Oey dengan boneka Nini Thowok?


Sang sutradara, Erwin Arnada mengambil kisah tentang legenda hantu Nini Thowok (jelangkung yang berisi roh perempuan). Setidaknya tema ini tergolong segar untuk diangkat menjadi film horor. Kisah legenda Nini Thowok sebelumnya pernah diangkat dalam film dengan judul Nini Towok tahun 1982. Walau demikian versi zaman now tidak ada kesamaan cerita maupun sebuah pernyataan untuk remake.

Sejak awal film, penonton sudah diteror dengan kematian yang penuh misteri. Masuk babak tengah dan akhir, cerita semakin tidak konsisten membuka misteri yang mudah saja ditebak melalui narasi. Adegan-adegan kilas balik mulai membungkus cerita melalui hantu-hantu gentayangan dan mudah ditaklukkan oleh manusia. Fokus cerita pun semakin berkutat pada hal-hal gangguan mistis yang itu-itu saja. Tak ada ketegangan yang berarti apalagi saat adegan manusia bertemu dengan hantu-hantu di sekitarnya. Seperti adegan Nadine yang tidak kabur ke arah berlawanan, melainkan berlari ke arah hantu yang gentayangan.

Adegan janggal yang terkesan disengaja pun memenuhi frame dengan durasi begitu cepat. Alur cerita mengalir ringan sehingga fokus hanya terlihat pada upaya mengungkap rahasia pemilik penginapan tanpa efek ketegangan yang menakutkan. Tidak ada naik turun emosi atau tarik ulur jump scare yang akan membuat penonton kaget. Hantu nenek, hantu anak kecil, dan hantu Nyonya Oei hanya hadir untuk sekedar menakuti tanpa masuk ke dalam konsistensi cerita emoticon-Takut

Akting para bintang film horor Nini Thowok juga terlihat kaku untuk membuat penonton peduli dalam setiap tingkah laku yang diperankan. Gangguan mistis yang mereka alami tidak membuat penonton menjerit ketakutan.
Sebagai pemeran utama, Natasha Wilona tidak berakting maksimal. Ia hanya jadi magnet untuk menarik jumlah penonton datang ke bioskop. Selebihnya, adegan hanya menyisakan perputaran waktu dari pagi ke malam dengan transisi diri terhadap cerita ketakutan Nadine yang tidak berkembang.

Tunangan Nadine, Amec Aris (mantan drummer Band Lyla) juga terlalu kaku untuk berperan sebagai lelaki yang menjaga kekasihnya dari serangan hantu. Ada juga adegan saat ia mencari Pak Rahmat ke dalam kamar yang gelap, namun ia hanya membuka pintu sambil memanggil Pak Rahmat saja. Ia tidak masuk ke dalam kamar dan menyalakan lampu kamar itu. Sungguh adegan yang tidak terkonstruksi dengan layak.

Pak Rahmat dan Mbok Ghirah pun tak mampu menunjukkan posisi perannya hingga akhir cerita. Porsi Slamet Ambari dan Ingrid Widjanarko tidak mendapat adegan yang bisa mengukuhkan bahwa mereka justru menjadi tokoh sentral yang seharusnya berperan vital.

Mungkin hanya Jajang C. Noer dan pemeran anak-anak seperti Nicole Rossi dan Rasyid Al Buqhori yang memiliki akting layak ditonton. Namun, mereka juga tidak mendapat porsi besar dalam cerita sehingga karakter tak berpengaruh untuk masuk sebagai pelaku dalam kisah film ini emoticon-Bingung
 
Bagi para pencinta film horor yang ingin menonton kisah mitologi mistis masyarakat Jawa, maka film Nini Thowok masih jauh untuk menjadi tuntunan. Film hanya menjebak penonton pada kisah latar belakang sejarah pemilik bangunan lama tanpa menawarkan sesuatu yang menegangkan. Formula hantu yang menyeramkan dan efek suara yang mencekam tak mampu mengiringi suasana magis yang sudah terbangun melalui setting tempat yang telah dikerjakan. Hanya lokasi pengambilan gambar yang dilakukan di Solo, Yogyakarta, dan Klaten mampu membawa kesan horor dengan gaya khas Jawa tempo dulu yang semakin membuat penonton bergidik apalagi ketika berada di penginapan tua itu.

emoticon-Lempar BataNyatanya, bahasa audio visual yang menakutkan belum bisa ditemukan oleh penonton dalam setiap film horor di Indonesia.  Seperti Film Nini Thowok yang hanya berfungsi untuk menghibur diri penonton, bukan menakuti. 
Diubah oleh memaidy 16-03-2018 19:00
-1
6.9K
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan