masukcomberaAvatar border
TS
masukcombera
Bersikap Profesional dengan Menyimak


Saya sedang menyimak Anda, nikmatilah berbicara kepada saya, ucap saya ketika seseorang sudah mulai berbicara kepada saya.



Nampaknya, fakta mengatakan bahwa sudah puluhan tahun saya hidup di dunia ini, menjelaskan bahwa sudah cukup bagi saya untuk menyimpulkan beberapa hal mendasar yang menurut saya sangat penting kegunaannya untuk selalu diterapkan kedalam diri ini. 


Dalam opini saya yang bersifat objektif ini, jika suatu hal mendasar tidak terdapat pada pribadi seseorang, maka dapat dipastikan dalam opini objektif saya, saya tidak menaruh jempol pada pribadi tersebut.


Selama puluhan tahun saya hidup, saya telah banyak menyaksikan banyak sekali interaksi antar manusia di dalam hidup saya. Saya telah memperhatikan, menganalisa, mempelajari, dan bisa saja mengulanginya kembali saat saya membutuhkan sesuatu untuk diulang sebagai modal pembelajaran jangka panjang yang menjadi prinsip personal diri saya. Saya telah menyaksikan jutaan percakapan, kalimat, kata, nasihat dan segala macam hal yang membuat otak saya harus bekerja secara kontinyu.


Ketika berumur enam tahun, saya yang masih kecil menyaksikan kedua orang tua saya kerap berargumentasi di dalam interaksi yang mereka berdua sedang lakukan, yakni percakapan dua arah, yaitu dialog diantara bapakdan ibu menjadi pembelajaran paling pertama dalam hidup saya dalam menyaksikan variasi emosi yang dimunculkan dari proses berlangsungnya sebuah komunikasi antar dua orang manusia dewasa. Sebagai anak manusia, yakni anak mereka, saya memperhatikan dan mempelajari mereka berdua langsung pada saat itu juga.


Kala itu, saya terperangkap dalam wajah bengong, seakan akan di sana saya terkaget kaget sedang menyaksikan hal itu terjadi di depan saya, saya yang terduduk di lantai, bengong memperhatikan mereka yang sedang beradu argumen mengenai suatu hal sepertinya berhubungan dengan pekerjaan kantoran bapak saya. Pada bengong saya itu, ada arti bahwa saya sudah terlalu dalam saat memperhatikan mereka berdua bercekcok begitu seru didepan saya, sampai mereka berdua pun tidak menyadari adanya kehadiran saya didekat mereka.


------ 113311 ------




Awalnya, saya merasa sakit ketika mereka beradu argumen, bahkan ketika bengong pun, saya sebagai seorang anak yang tidak ikut masuk ke dalam percakapan mereka berdua, merasa ada hal yang tidak enak rasanya timbul dari dalam pikiran dan hati ini, rasanya memang sakit, bukan aneh, tetapi sakit, seperti agak perih, mendengar sentakan sentakan yang diucapkan oleh salah satu dari mereka berdua. Dengan demikian, saya menangkap sekaligus mempersepsikan bahwa stimulasi emosi yang mereka hasilkan adalah tidak nikmat saat mereka sedang beradu argumentasi.


Bapak membentak ibu, demikian pula saat ibu membentak bapak, ada intonasi suara yang berbenturan yang muncul dari mereka berdua saat hal itu terjadi, bahkan sampai tabrakan suara, weleh weleh. Lalu, beberapa menit kemudian, suasana mulai mereda. 


Kini, hanya ada bapakyang berbicara dan ibu yang mendengarkan. Well, ketika suasana saya rasa mulai menjadi tenang, tanpa saya sadari pula, saya yang tadinya amat sangat bengong, kini berubah seketika.


Secara otomatis, saya menjadi serius, karena saat suara yang dihasilkan dari interaksi kedua orang tua saya ini mengecil, saya menambah daya konsentrasi saya agar dapat menangkap lebih jauh lagi tentang apa yang mereka bicarakan. 

Kini, saya melihat sekaligus mendengar bahwa ibu mengalah atas argumentasi bapak, saat itulah, saya menganggap bahwa ibu sedang melakukan hal paling profesional yang pernah saya lihat, hal yang membuat saya menjadi konsen sekaligus merasa nyaman ketika memperhatikan mereka berdua berkomunikasi layaknya orang waras.


Betul! Kini ibu sedang MENYIMAK bapakberkata - kata, entah mengapa, kini ada suatu perasaan kecil yang timbul dari dalam pikiran dan hati saya yang terdalam bahwa ibu lah yang menjadi raja dari interaksi yang ia lakukan ketika berinteraksi dengan bapak. Dan ada perasaan yang nikmat yang timbul dari menjadi orang yang menyimak apa yang orang lain katakan, tidak peduli apakah itu ocehan yang bernada atau berintonasi tinggi, atau rendah.


Kadang tidak penting juga tentang apa yang menjadi maksud dari yang dibicarakan oleh orang yang mengoceh. Dengan menyimak, ibu seolah olah menjadi konselor atas diri dia sendiri dan atas diri orang yang ia dengarkan ocehannya. Sama hal nya dengan apa yang saya lakukan sekarang. 


Maka, dengan menyimak saya menjadi profesional, dengarkan dan simak saja apa yang mereka bicarakan. Tak perlu mengadu tentang apa yang saya pikirkan untuk menjadi sebuah pertentangan atas apa yang lawan diskusi saya lontarkan.




------ 113311 ------


Jadi mulai sekarang, menyimaklah. Dan simaklah siapapun itu, mengenai masalah dari apa yang saya simak akan saya gubris atau tidak adalah hal yang lebih lanjut daripada pembahasan kali ini. Well, kini, simaklah dengan tenang, baik itu bos anda yang senang mengoceh tentang kesalahan anda, curahan hatinya yang mendadak, guru anda yang senang menyalahkan sambil mengoreksi anda, atau orang tua anda yang memberikan nasihat, saran dan kritik kepada anda. 


Karena ada beberapa nasihat dari sejarah tua yang mengatakan, simaklah seseorang hingga orang itu memutuskan untuk pergi meninggalkan anda.


Atau beberapa nasihat mendasar yang mengatakan, simaklah seseorang, jangan potong apa yang ia katakan hingga ia mempersilahkan diri anda untuk menyampaikan pembicaraan sambungan. Butuh berbulan bulan bahkan hingga belasan tahun untuk menjadi seorang lelaki alfa yang bijak dan kokoh dalam menyimak, tetapi jika ada yang bisa melakukannya dalam hitungan detik, menit atau jam, baguslah, karena seperti yang saya ketahui, proses menyimak secara berkelanjutan itu bukanlah hal yang gampang.


Saya tidak menyelenggarakan pelatihan khusus untuk melatih diri orang lain pandai dalam menyimak, saya tidak. Mulailah dari diri sendiri, saya pun begitu, saya memulai dari diri saya yang pernah kecolongan memotong pembicaraan bapak, akhirnya dia menjadi tegas dan mengatakan hal yang cukup menekan saya, "Tolong jangan potong apa yang bapakbicarakan, mengerti kamu?!" Benar benar kiamat, memotong pembicaraan orang yang sedang berbicara kepada kita adalah haram hukumnya, apalagi jika orang itu adalah orang tua kita.


------ 113311 ------


Sama hal nya dengan orang lain, baik yang sudah tua maupun yang masih muda, dengarkan saja, beri mereka kesempatan mengoceh, entah itu mau menghina, mengkritik, memberikan saran atau apapun, biarkan mereka meluapkan dan mengungkapkan emosi dalam kehidupan ini. 


Ocehan mereka tentu saja beragam macamnya, ada yang berharga, ada yang tidak. Beberapa orang juga mengatakan bahwa diam adalah emas, maka alangkah lebih baik lagi jika sudah diam, dilakukan dengan sambil menyimak apa yang dilihatnya itu.


Dengan menyimak saya menjadi seperti seorang konselor yang profesional, dengan menyimak saya menjadi seorang karyawan yang menghargai bapak direktur yang terhormat, dengan menyimak saya menjadi wakil rakyat yang rupanya memang benar benar mendengarkan apa yang diinginkan oleh rakyat. 


Dengan menyimak saya menjadi seorang anak yang baik dan patuh kepada orang tua saat diberikan nasihat oleh orang tua. Dengan menyimak saya menjadi tahu apa yang sebelumnya saya tidak tahu, bahkan, dengan menyimak dan memprosesnya, saya menjadi waspada akan apa yang dikeluarkan oleh lidah seseorang.


Dengan menyimak, saya menjadi selektif, dengan menyimak, saya menjadi orang yang disukai oleh pasangan saya, ingat, wanita cantik yang seksi dan penuh gairah akan sangat senang apabila lelakinya pandai menyimaknya dan pandai menanggapi apa yang biasanya jadi ocehan ocehan pelik yang menjadi permasalahan hatinya, baik itu mengenai diri saya, anda, atau mengenai diri lelaki lain. Jadi saya tidak akan berharap diri saya tidak akan dikelilingi oleh wanita wanita yang muda, cantik, dan seksi kalau saya saja belum pandai menyimak apa yang mereka bicarakan.


Dengan menyimak, saya menjadi bijak dan arif, dengan menyimak, saya menjadi raja, dan bukan menjadi budak yang dicambuk karena terlalu hiperaktif. Dengan menyimak, saya tahu bagaimana caranya mengalah untuk menang, dengan menyimak saya dapat menyaksikan bagaimana sesuatu akan berlangsung kedepannya, dengan menyimak, setidaknya, saya dapat merencakan sesuatu yang amazing dan prospektif. Dengan menyimak, saya menjadi seorang introvertyang berkelas, dengan menyimak, saya menjadi mahasiswa yang mendapatkan materi yang diterangkan oleh dosen pada kuliah pagi ini, dengan lengkap dan akurat.


------ 113311 ------


Rupanya... menyimak sesuatu dengan khusyuk itu adalah sesuatu yang amat sangat nikmat, tidak tergantikan kepuasannya. Bagai menemukan sumber mata air di tengah tengah gurun kalahari, bisa anda bayangkan hal itu? Bisa anda resapi hal itu? 

Dan... bisakah anda simak hal itu? Tentu anda bisa, saya yakin anda pasti bisa, karena jauh di dalam diri anda yang terdalam, ada sesosok penyimak yang visionaris dan ambisius yang dapat mengolah seisi dunia ini hanya didalam dan melalui otak anda saja. Bagaimana, suatu hal yang canggih, dan hal itu hanya bisa terjadi hanya ketika anda menyimak, lho. Jadi... jika anda belum senang menyimak, lebih baik lupakan saja kehidupan ini.


Jika kita masih jadi orang yang keras kepala, egois, namun egois nya salah tempat, tentu saja kita akan merasa bahwa hidup adalah sia sia saja untuk dijalani. 


Jika saya masih memotong pembicaraan, jika kita masih seperti poli-tikus murahan yang gemar mencak mencak dan ngamuk di televisi untuk memperdebatkan keadaan yang disebabkan oleh krisis ekonomi negara dan lain sebagainya. Sebaiknya kita mulai menyimak. Sebaiknya kita mulai memelankan tingkat pecicilan kita dengan menyimak, kurang kurangi bertingkah seperti poli-tikus itu.


Simak... nikmati dunia yang perlahan mulai hancur ini... simaklah, nikmati masa masa indah saat sejarah kehidupan pertama kali diceritakan. Simaklah sebuah awalan, maka simaklah juga sebuah akhiran. Mulailah dari menjadi seorang penyimak amatiran, kemudian berlanjut hingga menjadi seorang penyimak yang profesional. Tumbuh dan berkembanglah dari informasi informasi yang diserap dan diolah dengan cara menyimak, atau, perbaikilah apa yang kurang dari dan dengan cara menyimak itu sendiri.


Simaklah sebuah musik, lagu, atau instrumen yang menenangkan jiwa, berpikirlah dalam dalam dan jauhhhh. Berkelanalah dalam... simakan anda yang begitu intensif. Ah, sebelum saya mohon undur diri, saya ada saran, bagaimana jika kita mendengar dan menyimak musik dari thomas newman yang berjudul whisper of a thrill,anda bisa mendengarkannya di bawah ini.






Well, bagaimana, siapkah anda untuk bersikap profesional dengan menyimak?


Tsoheq mi shetsoheq aharon.





Sumber : Pemikiran Pribadi TS

Image Sources : Google.com dan INI

(Tulisan ini juga dapat ditemukan di akun kompasiana milik TS)



Quote:
Diubah oleh masukcombera 26-03-2018 00:24
0
9K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan