memaidyAvatar border
TS
memaidy
Penghargaan Internasional untuk Film Indonesia yang Fenomenal

           Setiap Maret dirayakan sebagai Bulan Film Nasional. Jagat perfilman Indonesia pun mendapat kado terindah dari Berlin Film Festival (Berlinale) 2018 di Jerman. Film Sekala Niskala (The Seen and Unseen) besutan Kamila Andini meraih penghargaan sebagai “Film Terbaik” dalam kategori Generation KinderPlus. emoticon-WowTentu ini menjadi salah satu prestasi yang membanggakan bagi perfilman tanah air di awal tahun. Apalagi belum pernah ada film Indonesia yang berhasil menang di festival film tersebut. 

            Prestasi internasional membuktikan kualitas insan perfilman Indonesia yang menunjukkan eksistensi bahwa sineas dalam negeri tidak kalah dengan negara lain. Tidak hanya bertahan dari segi kualitas, kuantitas pun mulai diperkaya sebagai wujud pengembangan perfilman nasional yang berkembang pesat.

          Film menceritakan anak wanita berusia 10 tahun yang kerap dipanggil Tantri (Titi Thaly Kasih). Ia memiliki saudara kembar pria bernama Tantra (Gus Sena). Tantri dan Tantra memang saudara kembar buncing atau kembar dengan jenis kelamin berbeda. Mereka tinggal di wilayah Bali.
            Keakraban yang mereka jalin begitu terasa untuk sekedar bermain dan menari bersama. Akibat penyakit yang menyerang kemampuan otak, Tantra harus rawat inap di rumah sakit. Tantri pun kehilangan dan selalu ingin berada di samping Tantra. Keceriaan diperlukan untuk menghibur saudara kembarnya. 
            emoticon-NyepiHubungan yang kuat antara Tantri dan Tantra membuat mereka mengalami kejadian spiritual yang magis. Pengalaman tersebut divisualisasikan dalam nuansa kearifan lokal dan budaya Bali yang kental. Melalui ekspresi dan gerakan tubuh, mereka selalu berada pada garis batas kenyataan dan khayalan.Tantri semakin sedih saat Ia diberitahu Tantra bahwa hidupnya bagai bulan punama yang memancarkan cahaya ke bumi, namun pada akhirnya akan menghilang ditelan matahari.
          Tantri resah dalam imajinasi. Berulang kali Ia menari di kelam malam ditemani sekelompok anak tak kasat mata. Ia sowan kepada rembulan dan mencurahkan kegundahan dalam dirinya. Ada antusias mendalam, rona ekspresif, hingga gerakan enerjik dalam setiap jejak tarian di malam hari. emoticon-angel
          Ketika malam tiba di tempat berbeda. Saudara kembar dipercaya bisa membaca pikiran saudara kembar lain. Seolah mereka berkomunikasi melalui telepati. Ini pula yang terjadi antara Tantra dan Tantri yang memiliki hubungan spesial antara kembar dampit atau kembar pengantin (kembar beda jenis kelamin).

Akankah Tantra akan kembali pulih seperti sediakala? Bagaimana Tantri menghadapi saat terberat seperti itu?

 emoticon-Turut Berduka

           emoticon-I Love Indonesia Sebelum diputar di Indonesia pada 8 Maret 2018 lalu, film ini telah diapresiasi oleh festival-festival bergengsi. Sekala Niskala memikat pecinta film dari berbagai belahan dunia. Diawali dari ajang Toronto International Film Festival 2017. Setelah itu, film ini langsung meraih Grand Prixdi Tokyo FILMeX 2017, Film Remaja Terbaik di Asia Pacific Screen Awards 2017, dan Golden Hanoman Award di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2017. Penghargaan demi penghargaan diraih membuat film ini semakin berkelas dan terlihat keren. 
            Sekala Niskala diproduksi oleh Gita Fara, Kamila Andini, dan Ifa Isfansyah. Kerja keras mereka selama lima tahun terbukti menghasilkan karya kreatif yang mengguncang dunia. Kamila Andini memang sudah dikenal sebagai sutradara wanita berbakat yang juga merupakan putri dari sutradara senior, Garin Nugroho. Dibantu oleh suaminya sendiri, Ifa Isfansyah dibawah naungan rumah produksi Treewater Productions dan Fourcolours Films.
            Apresiasi juga layak diberikan kepada kedua pemeran anak-anak. Akting mereka yang apa adanya begitu luar biasa. Koreografi Tantri mampu dibawakan oleh Thaly Titi Kasih di sepanjang film sehingga mengajak penonton terseret masuk dalam dunia mistisnya. Didukung oleh tata musik dan sinematografi yang menambah kesan kelam dan gelap sehingga adegan begitu misterius dan menyisakan tanda tanya.
            Sekala Niskala bermakna “yang terlihat dan tidak terlihat”. Dengan genre poetic, film ini berhasil menyihir penonton dalam durasi 86 menit. Banyak adegan yang begitu intens memperhatikan detail-detail pada cerita. Seperti saat adegan keluarga mereka sembahyang di pura, bagaimana Ayah mengadakan pertemuan dengan sesama pemilik sawah, dan Tantri mandi dengan ibu di kali dekat sawah. Tarian yang dibawakan oleh Tantri juga memberi identitas untuk masuk pada konsep teaterikal yang menjurus pada keadaaan emosionalnya dengan Tantra. Film yang penuh isyarat namun terlihat esensitas.
            Apresiasi budaya dan kearifan lokal Bali memang luar biasa ditampilkan dalam film Sekala Niskala. Tapi, kondisi demikian bisa saja menjadi alasan karena tidak semua penonton suka dengan konsep teaterikal yang diusung. Semoga saja kekurangan ini bisa diterima karena Sekala Niskala sudah memberi pilihan tontonan film Indonesia dengan nuansa dan tema yang lain daripada biasanya.
           Ini film istimewa emoticon-I Love Kaskus (S) Ke depan, jajaran tim produksi mungkin akan mengangkat film ini ke dunia panggung dalam bentuk sendratari. Bukan hanya memikat perpaduan kultur dan seni dalam sebuah drama yang mengungkap rasa gamang seorang anak. Ada kehilangan dan ketakutan dalam persembahan sinematik yang menghanyutkan. Sekala Nikala pun memiliki pesona magis yang sulit untuk ditolak. 
            Itulah fakta menarik dari film Sekala Niskala yang sudah diputar serentak di layar bioskop Indonesia pada 8 Maret 2018. Yuk, tonton filmnya dan beri ruang apresiasi pada karya berkualitas di jagat film Indonesia.
emoticon-RequestOverall, this movie worth to watch, now or never*


0
8.5K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan