Aboeyy
TS
Aboeyy
[Love Letter 2] Kepada Meratus yang Sedang Dirundung Duka



Dear Meratus!
Kutulis surat ini setelah kudengar kabar bahwa kau telah dipinang paksa oleh seorang pengusaha. Kau dan orangtuamu tak sedikitpun bisa menolaknya, lantaran lamaran itu dilakukan melalui tangan penguasa.

Pantas saja beberapa hari yang lalu, kulihat wajahmu tampak begitu murung, seolah sedang memendam rasa yang tak bisa diukir dengan kata-kata. Padahal biasanya kau begitu ceria, dengan memancarkan kemilau keemasan dari cahaya mentari sore di sela-sela pucuk rambutmu. Dan tubuhmu yang menghijau selalu bergoyang-goyang dihembus semilir angin. Namun sekarang engkau seolah-olah enggan untuk memamerkan keindahanmu itu.



Sungguh, Meratus! Dukamu adalah dukaku juga. Sebab, sebagai orang yang teramat mencintaimu dalam diam, akulah yang paling terluka setelah mendengar kabar pinangan itu. Otakku panas, darahku mendidih, dan hatiku terbakar oleh api cemburu. Bagaimana tidak? Selama ini, aku mencintaimu dan mengharapkanmu sebagai satu-satunya hutan yang masih perawan di daerah Kalimantan Selatan ini, setelah semua yang lain tak bisa kubela saat tangan-tangan kotor dengan buas menggerayanginya. Kaulah gadis terakhir yang aku dan kami semua warga di sini, yang ingin kami jadikan sebagai kebanggaan dan kehormatan. Maka siapapun yang ingin merengkuhmu dari tangan-tangan kami, maka sama saja ia menginjak-nginjak harga diri kami.

Dear Meratus!
Mungkin kau bertanya-tanya, mengapa kami membelamu dan mencintaimu? Itu tidak lain karena kaulah satu-satunya pasak bumi Kalimantan yang tersisa. Jika akar-akarmu tercabut, maka pulau tempat kami berpijak ini laksana kapal tanpa jangkar. Dengan mudah ia diombang-ambingkan oleh gelombang, bahkan sangat tidak mustahil akhirnya kami akan ditenggelamkan.

Kami masih ingat bagaimana jasamu pada masa penjajahan Belanda dulu. Kaulah benteng pertahanan teraman yang tak bisa ditembus musuh. Jika pejuang sudah masuk ke dalam lingkunganmu, maka tentara kompeni takkan bisa menemukan mereka, lantaran kelebatan rambutmu. Karena itulah, sekarang selayaknya kami ingin membalas jasa-jasamu itu, dengan melindungimu, sebagaimana dulu kamu melindungi para pejuang.



Dear Meratus!
Sekarang hapuslah airmatamu! Tak perlu lagi kau bersedih. Kami takkan membiarkan cakar-cakar raksasa itu mencabik-cabik isi perutmu. Maka dengan kekuatan logis, Insya Allah kami mampu menjagamu dengan damai, tanpa kekerasan.
*********

Spoiler for Referensi:
Diubah oleh Aboeyy 09-02-2018 11:52
tata604aldysadi
aldysadi dan tata604 memberi reputasi
2
2.6K
9
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan