Untukmu, yang mungkin sudah ku temui, atau mungkin belum ku temui.
Quote:
Sudah sampai mana kamu dalam mencari ku? Lelah ya?
Sungguh, betapa aku ingin berada di depanmu dan mengelap peluh yang mungkin sedang mengalir di wajahmu.
Kamu tau? Ada dua pertanyaan tidak masuk akal yang harus terus-terusan ku terima dalam penantian ku akan dirimu.
Yang pertama, adalah “Kamu kapan menyusul?”
Tanpa aku jelaskan pun, aku tau kamu mengerti maksud dari pertanyaan itu. Karena aku yakin, kamu juga tidak kalah sering dari aku, dalam menerima pertanyaan itu.
Kamu tau kenapa pertanyaan itu tidak masuk akal?
Karena pertanyaan itu ku terima terus menerus tanpa ada manfaatnya. Toh sering mendengar pertanyaan itu tidak mempercepat takdir ku untuk bertemu denganmu.
Padahal daripada membuang air ludah dan suara untuk bertanya, akan lebih baik kalau mereka mendo’akan saja. Benar kan?
Satu pertanyaan lain yang menurutku juga tidak masuk akal dan sering ku terima, adalah “Kamu tidak ingin duduk bersanding disana? Seperti mereka?”, yang biasanya aku terima setiap kali aku menghadiri pernikahan temanku.
Kamu tau kenapa pertanyaan itu tidak masuk akal?
Karena jawaban dari pertanyaan itu sudah jelas!
Mana ada perempuan seumuranku yang tidak ingin menikah? Yang benar saja!
Untukmu, yang mungkin sudah ku temui, atau mungkin belum ku temui.
Quote:
Sudah sejauh mana kamu memperbaiki dirimu? Karena percayalah, aku disini juga sedang berusaha sebaik mungkin memperbaiki diriku, agar kelak pantas menjadi pasanganmu.
Kamu tau? Aku memiliki masa lalu yang cukup kelam. Cukup untuk membuatku mengurungkan niat untuk membicarakan tentang semuanya pada keluargaku.
Dan aku harap, kamu tak masalah dengan itu. Aku harap kamu mau menerimaku karena masa sekarangku, dan untuk masa depanku.
Karena sungguh, aku tidak peduli apa kata orang lain.
Toh bagiku pahala, dosa, surga dan neraka itu adalah urusan manusia dan Tuhan nya. Manusia lain tidak punya hak untuk menghakimi dan ikut campur di dalamnya. Karena dibandingkan dengan kuasa Tuhan, manusia bisa apa?
Untukmu, yang mungkin sudah ku temui, atau mungkin belum ku temui.
Quote:
Apakah kamu merasakan pengalaman yang sama denganku?
Kalau iya, maka semangatlah duhai masa depanku.
Aku juga tidak akan berhenti menyemangati diriku.
Dan, kalau kamu menerima dua pertanyaan konyol tadi, cukup senyum, dan jawab, “Nanti ya, hari Minggu.”
Bersabarlah...
Mungkin sebentar lagi.
Aku memang tidak ingin terlalu lambat, tapi juga jangan terlalu cepat. Aku hanya ingin kita dipertemukan di waktu yang tepat.
Bukan tepatmenurut manusia.
Tapi tepat menurut yang Maha Kuasa.