rendyconanAvatar border
TS
rendyconan 
[#SFTH Challenge] Timing Never Seem Right




Dengerin lagu ini sambil baca ceritanya gan
emoticon-Kaskus Radio


Hari itu gue hanya bisa menenangkan Bella yang lagi-lagi patah hati karena seorang pria. Ini ketiga kalinya dia dipermainkan oleh lelaki, gue tidak mengerti mengapa cewek setulus dirinya bisa-bisanya mendapat cowok-cowok seperti ini. Gue tahu semua kisah cerita dia, gue mengenal dia lebih dari setiap cowok yang pernah dekat dengan dirinya, gue tahu kelemahan dirinya, dan gue tahu semua hal tentang dia. Pada awal pacaran, dia langsung diselingkuhi. Patah hati dan membuka hati yang baru untuk orang lain, dikira ini adalah jodoh yang tepat lagi-lagi patah hati akibat secara gaib cowok itu menghilang dan pergi begitu saja tanpa diketahui keberadaannya setelah beberapa bulan berpacaran. Lalu yang ketiga ini....

Quote:


Gue yang ada di sana hanya bisa diam mendengarkan keluh kesahnya. Dia bercerita bahwa mantannya yang ketiga ini lebih memilih untuk berpisah karena sudah tidak cinta lagi. Sama seperti orang pacaran pada umumnya, semua hubungan mungkin selalu diawali “Aku gak akan pernah ninggalin kamu.”Tetapi pada akhirnya dia juga yang memilih pergi, mungkin sudah bertemu dengan orang yang baru? Sahabat antara cewek dan cowok memang sangat menyenangkan karena kita bisa melihat pandangan dari sisi wanita dan laki-laki.

Gue dan Bella punya sebutan keren di kampus, sebutannya adalah BB yaitu “Ben dan Bella.” Walau lebih keliatan seperti “Bau Badan.” Bella selalu menjadi alasan gagalnya hubungan gue yang sebelum-sebelumnya, mantan-mantan gue tidak bisa menerima Bella sebagaimana dia ada sebagai sahabat gue. Mungkin gue yang terlalu sering menghabiskan waktu bersama dengan Bella dibandingkan dengan mereka dan Bella selalu menjadi orang yang ada di samping gue. Beberapa bulan berlalu akhirnya Bella sudah bisa melepaskan bayang-bayang dari mantannya dan hari di mana gue tidak pernah lupa saat itu kami sama-sama ingin bercerita.

Quote:


Kalau momen seperti ini selalu bilang “Udah lu duluan.” “Gak, lu duluan aja.”Terus aja kayak gitu sampai akhirnya Bella menyanggupi untuk bilang duluan.

Quote:


Dicky usianya lebih tua 2 tahun dari Bella, kabar terakhir gue tahu tentangnya dia tidak kuliah dan bertahun-tahun menganggur. Masalahnya nganggur bukan karena gak dapet kerja tapi males dan gue tahu itu karena dia lebih sering nongkrong untuk minum-minum bersama teman-temannya. Sekarang Bella bilang dia sibuk?

Quote:


Akhirnya percakapan berlangsung sampai kita pulang ke rumah masing-masing, gue menutupi hal bahwa gue dan Karin hari itu sudah putus. Kali ini alasannya selain karena gue terlalu dekat dengan Bella, gue juga tertolak oleh keluarga Karin akibat gue bukan berasal dari keluarga yang mapan. Walau pada saat itu gue sudah membiayai kuliah gue sendiri dengan mengajar les dan sampingan lainnya. Gue mana mungkin membicarakan hal itu ketika Bella dalam keadaan senang seperti itu. Bella akhirnya tahu tapi beberapa minggu sesudahnya, ketika ada saat yang tepat untuk membicarakannya karena gue pun tahu gue tidak bisa menutupi hal ini terus menerus.

Selama kurang lebih hampir setahun Bella berpacaran dengan Dicky, terlihat hanya Bella yang berusaha mempertahankan hubungannya. Dicky masih dalam status nganggur dan tidak terlihat effortdalam hubungan mereka berdua, sampai suatu ketika Dicky pindah ke luar pulau untuk bekerja di sana. Entah benar atau tidak tapi Bella mengatakan hal seperti itu, beberapa bulan kemudian saat libur kuliah Bella tanpa pikir panjang menyusul Dicky ke sana. Gue sempat berdebat dengan dirinya karena hal ini, gue memberitahu bahwa Dicky terlihat santai dalam hubungan yang ada tidak pernah memberi kejutan pada Bella, bahkan hari ulang tahun Bella saja menjadi hari paling biasa untuk dirinya karena tidak ada kejutan apa-apa. Dia mengatakan bahwa karena Dicky kan belum dapat kerjaan, jadi dia bisa memaklumi hal itu. Padahal memang pacarnya aja yang gak pernah nyoba ngelamar dengan alasan “Kalau kerja jadi ini gak cocok, bukan passion.” dan lain sebagainya.

Bella pun pergi ke tempat Dicky yang berada di luar pulau, kurang lebih 2 minggu Bella berada di sana. Untungnya Bella mempunyai saudara di tempat itu sehingga bisa tinggal di rumah saudaranya itu. Setelah kembali dia menceritakan bahwa Dicky di sana pun hanya tinggal di rumah kerabat dekatnya dan masih belum mendapatkan kerja. Saat itu gue kesal dan sadar bahwa gue lama-lama jatuh hati pada Bella, gue melihat selama ini dia tidak pernah bahagia dan Bella terlalu polos dalam memilih lelaki. Tanpa gue sadar, kriteria wanita yang selama ini gue dambakan ada dalam diri Bella. Dia tidak pernah melihat orang dari latar belakang, kaya atau miskin, dia orang yang bisa melengkapi apa yang kurang dari diri gue.

Sampai suatu ketika kami berdua sudah lulus dari kuliah, entah kenapa gue tiba-tiba ingin mengatakan hal itu, saat kami dalam keadaan sama-sama ingin bercerita dan sebelum gue pergi ke luar pulau untuk memulai kerja.

Quote:


Kami akhirnya saling membuka diri menceritakan apa yang pernah tersimpan selama ini tapi terkadang waktu yang tak pernah tepat. Setiap kali dia dalam keadaan single, gue masih bersama dengan orang lain dan begitu sebaliknya. Mungkin kami berdua punya rasa yang sama untuk menghilangkan rasa itu dengan orang lain? Walaupun pada akhirnya karena kedekatan kami berdualah yang menjadi penyebab hancurnya hubungan yang pernah gue jalani emoticon-norose

Quote:


Sembari menceritakan mengapa gue bisa jatuh hati kepada dirinya dan dia pun mengakui bahwa terkadang mereka berantem karena hal yang sama yaitu kedekatan kami berdua yang tidak wajar.

Quote:


Gue menjelaskan bahwa bukan berarti cowok itu adalah gue, tapi dari hati yang terdalam sebenarnya hanya ingin melihat dia bahagia. Selama ini gue melihat, hanya dari Bella saja yang berjuang sedangkan dari pihak cowok biasa-biasa saja. Dia terlalu polos, kadang sulit memberitahu orang yang sedang jatuh cinta. Itu adalah 1 minggu sebelum gue pergi ke luar pulau yang kebetulan pulau yang gue tapaki nanti adalah pulau dan kota yang sama dengan Dicky. Walau sebenarnya selama ini kami berdua menyimpan rasa dan ada keinginan untuk bersama, tapi gue merasa bersalah juga mengapa gue bisa mengatakan hal itu saat dia masih menjalin hubungan. Tapi cinta sejati butuh pengorbanan kan? Gue memang memilih mundur dan sebelum gue pergi gue hanya ingin mengatakan hal yang sebenarnya.

Quote:


Quote:
0
1.5K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan