Hai Rika, seandainya dirimu membaca tulisan ini...

Hari itu, tanggal 18 september 2006, aku kehilangan lebih dari sekedar seorang wanita. Di hari itu juga aku merasakan hampanya hari hariku tanpa kamu. Pada hari itu, akhir dari perjuanganku untuk menikahimu. Kamu pergi meninggalkan Indonesia karena kemauan nenekmu yang dengan keras menentang hubungan kita.

Tahukah kamu, aku benar benar merasakan kesedihan yang tak terperikan. Aku menutup mata hatiku dari wanita lain.

Aku marah. Aku marah pada keadaan. Aku marah pada kenyataan bahwa kita tidak dapat bersatu dalam ikatan suci hanya karena perbedaan itu.

Tahukah kamu..? 3 tahun aku gila karena tidak bisa menerima kenyataan ini. Selama itu aku selalu berusaha mencari kabarmu. Friendster kamu blok, aku nekat datang ke rumah ibumu di bandung aku malah diusir.

3 tahun aku berubah jadi pria brengsek yang hanya mempermainkan wanita. 3 tahun aku benar2 tenggelam karena kamu. Aku bahkan tidak pernah lagi datang ke tempat kita pertama bertemu. Tempat penuh kenangan itu.

Hari hariku diisi dengan segala kegelepan semenjak itu.

Aku rindu kamu. Aku rindu kita. Seandainya kita bisa bertemu lagi, aku cuma ingin melepasmu sepenuhnya supaya hati ini merdeka 100% dari bayangmu. Dan izinkan aku mencintai dan menyayangi wanita yang sedang dekat denganku saat ini.

Kisah kita tlah usai. Terima kasih untuk segalanya moy.谢谢

Dariku yg pernah jd bagian hidupmu,

Ndutz