aku suka dengan pria yang doyan makan. membuatku ingin memasakkan makanan untuknya setiap hari.
sampai akhirnya aku melihatmu...


aku melihatmu dengan lahapnya menyantap rujak buah ceremai. kuperhatikan wajahmu menahan rasa masamnya buah itu, tapi kau tetap terus melahapnya seakan itu adalah makanan terlezat di muka bumi.
masih ku pantau.


di lain waktu, tanpa sengaja ku melihat lagi dirimu yang sedang menikmati rujak jeruk nipis. aku mengernyitkan dahi. sebegitu sukanya kah kau dengan makanan asam dan pedas? bahkan kulit jeruknya pun kau makan dengan santainya. aku mulai penasaran dengan dirimu.
masih tetap ku pantau.


oh, ternyata takdir memihakku. aku menemukanmu kembali. kali ini kau terlihat sedang asyik menghabiskan setangkai mangga muda dengan sambal rujak. ekspresimu yang keasaman membuatku tertawa. siapakah namamu?
selalu ku pantau.


tidak, aku tak akan menyeleding lehermu. aku hanya ingin tahu namamu. ternyata Tuhan sangat sayang padaku. Ia mengutus malaikatnya dalam wujud manusia untuk menjawab rasa penasaranku. malaikat itu mengatakan padaku bahwa namamu adalah "chumnan" saat ku sedang melihatmu makan keong sawah.
chumnan, nama yang agak aneh terdengar di telingaku.


sejak saat itu, aku selalu mencarimu. lambat laun bibit-bibit cinta mulai bersemi di hatiku. satu hal yang aku tahu, kau selalu membuat sendiri makanan yang kau makan.
chumnan, aku ingin kau sadar bahwa ada seorang wanita di sini yang ingin selalu berada di sisimu. membuatkan kau makanan enak, dan memastikan dirimu makan dengan baik.


aku suka pria yang doyan makan.
dan pria itu adalah chumnan.