geniusluckyAvatar border
TS
geniuslucky
[LOVE LETTER 2] Surat pendek untuk Tuhanku

(Sumber:http://repository.mysalaam.com)


Bojonegoro, 11 Februari 2018

Teruntuk,
Tuhanku


Assalamualikum ya Rab, tibalah saatnya aku sebagai hamba Mu ini untuk menulis rentetan cerita yang bahkan sudah Engkau ketahui sebelum aku sempat menulisnya, sebagaimana Engkaulah yang Maha tahu dari semua yang mengetahui.

Ya Allah, Tuhanku satu-satunya. Mungkin bukanlah hal yang diperlukan apabila seorang hamba menuliskan sepucuk surat untuk Tuhannya. Karena aku pun tahu, tanpa aku harus mencurahkan keluh kesahku kepada Mu, sesungguhnya Engkau telah mengetahui semuanya. Namun, untuk saat ini saja, bersama kedamaian malam yang telah Engkau ciptakan, bersama sinar bintang dan redup cahaya rembulan, kan ku tuangkan perasaanku terhadap Mu ya Allah.

Ya Allah, sudah seharusnya seorang hamba mencintai Tuhannya. Maafkan aku bila diri ini dirasa terlambat dalam mencintai Mu. Sesungguhnya dalam masa-masaku dulu, diriku telah melakukan kesalahan yang membuat Mu harus menegurku. Diri ini pernah mempasrahkan hati kepada seorang wanita ciptaan Mu, hingga sebagian besar waktuku tersita hanya untuk memikirkan dirinya. Seakan tak ada lagi waktu bagiku untuk memikirkan Mu, menyembah Mu, juga melantunkan setiap doa-doaku kepada Mu ya Allah. Tak heran lagi jika Engkau harus menegurku, mematahkan hatiku sepatah-patahnya oleh wanita yang seharusnya mampu menjadi alasanku untuk tetap tersenyum. Engkau membuka mataku yang telah rabun beberapa waktu. Tak seharusnya ada satupun makhluk yang layak dicintai melebihi cintaku kepada Mu ya Rab.

Seperti yang Engkau ketahui, begitu banyaknya dosa yang telah melekat dalam setiap darah yang mengalir di tubuh ini. Lalu pantaskah diriku untuk tetap mengagumi keagungan Mu ya Allah? Pantaskah? Jawab tidak, aku mohon. Agar aku selalu berusaha untuk terus memperbaiki diri agar dapat mendekati Mu ya Allah. Begitu beruntungnya mereka yang masuk dalam daftar orang-orang yang Engkau cintai. Aku juga ingin, kalaupun bukan sekarang, paling tidak nanti. Ya Allah, jika hatiku diibaratkan sebuah guci yang besar, maka nama Mu lah yang akan memenuhi guci tersebut.

Ya Allah, bolehkah aku bercerita? Sesungguhnya tidak ada yang lebih aku percaya lagi dalam menjaga sebuah rahasia selain diri Mu ya Allah. Terlebih lagi ini masalah perasaan. Manusia adalah makhluk dengan sejuta sandiwara. Namun mereka tak akan pernah mampu bersandiwara di hadapan Mu ya Allah. Bahkan artis terhebat pun aku rasa akan kehilangan potensinya ketika harus berhadapan dengan Mu.

Ya Allah, sudah menjadi sifat manusia untuk mencintai. Aku mencintai Mu sebagai Tuhanku. Aku mencintai orangtuaku, saudaraku, kerabatku, guru-guruku, teman-temanku sebagai keluargaku. Dan aku rasa, saat ini juga aku sedang mencintai seorang wanita sebagai pengisi hari-hariku. Untuk saat ini saja Tuhan, biarkan aku tetap mencintainya tanpa harus mengurangi kecintaanku kepada Mu. Dan nanti, ketika rasa cintaku kepadanya mulai tak terkendali dan melebihi rasa cintaku kepada Mu, maka aku minta Engkau untuk mematahkan hatiku sepatah-patahnya layaknya dulu.

Aku berharap dirinya mampu membuatku semakin dekat dengan Mu ya Allah. Dan izinkanlah diri ini untuk menyebut namanya di setiap doa-doaku kepada Mu ya Allah. Sesungguhnya Engkau dapat dengan mudah membolak-balikkan perasaan hambamu ini.

Bagaimana aku harus mencurahkan rasa terimakasihku kepada Mu ya Allah? Tentang menciptakan sesosok makhluk semengagumkan dirinya. Meskipun aku tahu, kekagumanku terhadapnya tidak ada apa-apanya dibanding kekagumanku kepada Mu. Tiada satupun seniman di dunia ini yang mampu menandingi kehebatanmu ya Rab. Engkau ciptakan seorang wanita dengan indahnya. Terimakasih ya Allah, telah menciptakan dirinya, kemudian mempertemukanku dengannya. Jikapun dia bukanlah jodohku dalam Lauhul Mahfudz yang telah engkau tetapkan, setidaknya engkau telah memberiku kesempatan untuk dapat mengenal salah satu keindahan sebagaimana bukti keagungan Mu ya Allah.

Ya Allah, sesungguhnya cintaku kepada makhluk-makhluk ciptaanmu Mu tidak lagi melebihi cintaku kepada Mu. Dekatkan aku dengan Mu melalui mereka yang aku cintai. Tegurlah aku apabila kekhilafan menyelimuti diri ini ya Rab. Sesungguhnya aku layaknya sebuah debu jika dihadapkan dengan Mu, atau lebih kecil dari itu.

Mungkin hanya itu yang mampu aku tuliskan untuk malam ini. Terimakasih pula telah menciptakan bulan nan bintang yang tak enggan untuk meneemaniku menulis malam ini. Maafkan diri ini bila terdapat kata-kata yang kurang pantas, sebagaimana Engkaulah yang maha memaafkan.


Penuh rindu,
Hambamu



tata604Avatar border
aldysadiAvatar border
aldysadi dan tata604 memberi reputasi
2
1.2K
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan