Tertangkapnya kelompok pasukan akun cyber sosmed sejenak melegakan kita. Keresahan beberapa minggu ini seputar isu sara dan pki, sementara ini reda. Namun nampaknya yang tercyduk hanya permukaan saja. Semoga dengan terlihatnya bagian permukaan, bagian dasarnya bisa di temukan untuk di perbaiki.

Tahun panas, pada iklim politik 2019 sudah di depan mata. Bagi golongan tertentu dalam meraih simpati warga sebagai pemilih, ada yang kehabisan materi. Mau mempresentasikan prestasi dan hasil tapi nihil. Mau serang yang berhasil tak cukup umpan dan kail. Mau pamer kaya, takut kalah pamor sama ibu sawer, yang viral di dunia maya. Mungkin mereka bingung jadinya.

Mengingat nasehat jangan mau di bohongi pake,..... Sudah ga mempan lagi,.. isu sara dan pki, nampak seperti gulali. Maka di kumpulkan lah itu menjadi racikan masakan dalam kuali. Harapannya di bebankan pada keberhasilan micin, cabe dan asem supaya berhasil menyesatkan masakan yang sudah di siapkan.

Sejenak tersaji sinyal keberhasilan. Racikan micin, cabe dan asem di perkirakan mudah menjalar, menyesatkan masakan lainnya. Aneka masakan satu persatu di bumbui oleh micin cabe dan asem. Sayangnya sang koki tak peduli, jika nantinya banyak yang keracunan adonan masakan pesanan, serta dampak buruk setelahnya.

Berdasarkan uraian masakan tadi, jika di posisikan, kita sebagai konsumen yang akan mengkonsumsi makanan itu maka : mulai saat ini kita mesti cermat dan hemat. Cermat dalam memilih masakan apa yang mau di makan dan hemat dalam mengambil serta mereferensikan itu masakan. Jangan sampai, hanya karena diberi label sudah di sertifikasi oleh micin cabe dan asem kita langsung mengkonsumsi nya.

Mengkonsumsi membabi buta dan turut pula mengendorse juga itu hasil masakan nya. Karena, setelah kita mengendorse juga, maka dampak viral akibat keracunan makanan dari masakan micin, cabe dan asem, sudah sulit di netralisir oleh kita. Racun yang sudah masuk dan menyebar bisa membuat saraf nalar kita, tak mampu lagi mencerna baik dan buruk. Kemampuan kita berpikir akan hilang. Oleh karena itu kita mesti berhati hati.

Terungkapnya modus operandi masakan yang di olah micin cabe dan asem semoga bisa di kupas tuntas. Agar konsumen kuliner tak was-was. Mengingat kemajuan dunia informasi dan teknologi saat ini sudah menjadi makanan sehari hari.

Sebagai masyarakat biasa, dan sering juga membaca serta mendapat info lebih sering dari linimasa sosial media. Tentunya kita berharap, berbagai info yang menyesatkan apalagi meresahkan bisa di redam. Selain itu, yang harus kita mulai dari sekarang adalah jangan terlalu cepat untuk ikut ikutan menyebarkan suatu info, yang belum jelas kemana arah dan tujuan nya bahkan asal usulnya kejadiannya.

Jangan sampai, hanya karena tetangga kita bilang oh , itu masakan nya enak, di olah oleh tenaga handal dan ada sertifikat dari bumbu pilihan, lantas kita santap dan bagikan begitu saja.

Baca, baca lagi dan baca kembali, bukankah kewajiban kita, sebelum mencermati, menanggapi dengan aksi, jika mendapat sodoran daftar menu masakan.