Bersepeda merupakan salah satu hobby yang masih saya jalani sampai sekarang. Kenapa bersepeda? karena banyak hal positif yang saya dapat mulai dari menambah banyak teman, bisa untuk refreshing dengan bersepeda sambil berwisata, dan tentunya menjadikan tubuh kita lebih sehat. Pada kesempatan ini saya akan mereview salah satu sepeda saya yakni MTB tipe hardtail dengan merk Thrill Agent TR 3.0. Untuk seri Agent ini ada beberapa tipe mulai dari yang biasa saja sampai yang terbaik yaitu berurutan mulai TR1.0, TR2.0, TR3.0, XC1.0, XC2.0, dan XC3.0(cek kesini ya) . Sepeda ini merupakan tipe lama yaitu keluaran tahun 2014 dan pada saat itu saya membeli fullbike dengan mahar 4,5 juta. Berikut review singkat tentang sepeda tersebut. Namun sebelum itu agan sista bisa baca-baca dulu istilah-istilah komponen sepeda berikut.










Seri Agent TR3.0 menggunakan frame full alloy dengan teknologi triple butted, yang mana menjadikan frame ini lebih ringan namun tetap kuat dan tahan banting. Walaupun tidak seringan frame carbon namun untuk gowes sudah terasa ringan sekali. Soal kekuatan frame tidak perlu diragukan lagi, saya pernah memakainya untuk XC ringan sampai yang moderat terbukti baik-baik saja walau sepeda sering jatuh, paling hanya lecet-lecet saja. Adapun dari pihak produsen menyediakan garansi frame 5 tahun jadi tidak perlu khawatir kalau sepeda mau dipakai di medan berat asal masih tergolong XC. Kalau cuma buat gowes onroad/ngaspal dijamin aman banget. Bentuk frame agak berbeda dari biasanya yaitu agak melengkung jadi kesannya lebih keren kalau menurut saya. Tapi hal ini kembali lagi ke selera masing-masing.






Fork standar bawaan sepeda ini menggunakan tipe RST Aerial 30 Air dengan tinggi travel 100 mm. Fork sudah menggunakan air suspension jadi cukup nyaman dan empuk saat dipakai untuk bersepeda. Fork juga dilengkapi hydroulic lock-out yang bisa diatur tingkat keempukannya, jadi bisa disesuaikan dengan medan yang akan kita lalui agar mendapat kenyamanan yang pas.






Stem dan HB bawaan menggunakan merk Funn yang sudah teruji sangat kuat dan ringan. Untuk kedua komponen ini bisa diganti sesuai dengan selera dan kebutuhan. Saya sendiri kalau untuk gowes santai di kota biasa memakai kombinasi stem pendek Zoom dan HB United XC rise bar agar saat gowes badan bisa tetep tegak dan tidak cepat merasa pegal. Kalau untuk XC menggunakan kombinasi stem & HB Wake low rise bar jadi posisi badan bisa lebih membungkuk agar keseimbangan saat melintasi turunan maupun melibas trek tanah/lumpur lebih terjaga dan tidak mudah terjatuh.







Untuk part ini terpasang kombinasi saddle WTB Volt dan seatpost Funn. Geometri saddle cukup ramping dengan ujung depan yang panjang menawarkan dukungan yang cukup saat bergerak mengayuh dan bagian belakang yang lebar memastikan tekanan yang tidak diinginkan bisa diminimalkan. Saddle menurut saya cukup nyaman dan empuk namun bagi yang belum terbiasa gowes pasti akan terasa sakit pantatnya (solusi bisa ditambah cover saddle bahan gel agar lebih empuk). Dan juga bagi yang memiliki pantat lebar saddle bisa diganti dengan model yang lebar.






FD menggunakan Shimano Acera 3 speed sedangkan RD menggunakan Shimano Alivio 9 speed. Kombinasi keduanya menurut saya sudah bisa mencukupi kebutuhan pemakaian untuk bersepeda di jalanan onroad/aspal maupun untuk offroad/trabas di trek tanah/lumpur ataupun makadam. Saat dipakai untuk XC ringan sampai moderat kondisi masih tetap oke saja. Ditambah dengan shift lever Shimanao Alivio SL-M430 maka perpindahan gigi pun akan lebih halus. Seperti yang kita tahu produk keluaran shimano sudah teruji sangat bagus dalam hal persepedaan. Shimano merupakan perusahaan yang sudah sangat lama bergerak dibidang sepeda dan seluruh bagian atau komponennya jadi tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.






Crank menggunakan Suntour XCR yang menurut saya kinerjanya tergolong biasa saja. Pada awal pemakain crankset memang terasa ringan namun setelah  6 bulan (jika rutin dipakai) baru akan terasa kinerja crankset ini menurun dan genjotan menjadi lebih berat. Menurut saya bagian crank inilah yang menjadi kelemahan sepeda ini. Namun tidak usah khawatir, jika hanya untuk pemakaian normal saya rasa sudah cukup baik namun bila gansis sekalian ingin mendapatkan performa yang lebih bagus bisa dilakukan upgrade untuk part ini.






Wheelset standar menggunakan rim WTB SX-19 yang terbuat dari aluminium yang cukup kuat serta ringan, sedangkan spokes/jeruji juga menggunkan bahan full aluminimum, jadi saya rasa tidak usah kawatir saat dipakai untuk bersepeda.

Ban menggunakan WTB Nano 26x2.10 yang saya rasa cukup kuat dan mempunyai grip cukup bagus untuk berkendara di medan XC. Saat ini karena saya sering gowes onroad/ngaspal, ban saya ganti dengan Maxxis Detonator 26x1.50 agar semakin ringan saat dipakai berkendara di jalanan aspal jadi gowes bisa lebih ngacir.

Untuk Hub Freehub saya memakai merk Raze tipe bearing sehingga putaran roda jadi lebih ringan dan sangat loncer. Saat dipakai gowes pun kayuhan juga lebih ringan sehingga tidak mudah bikin cepat lelah ketika gowes jarak jauh. (Note: HFH standar menggunakan merk Nukehead).






Rem depan dan belakang menggunakan merk Tektro dengan model sederhana dan seluruhnya terbuat dari aluminium yang saya rasa sudah sangat baik, selain itu juga sudah menggunakan rem tipe hydroulic dan disc brake, jadi rem sepeda akan sanggat pakem.






Berdasarkan pengalaman saya selama pemakaian, sepeda TA TR 3.0sudah bisa memenuhi kebutuhan saya dalam gowes, nyaman ketika dipakai untuk gowes onroad/ngaspal dan cukup bandel saat dipakai untuk offroad/XC. Bisa dibilang sepeda ini murah tapi bukan murahan. Pada saat itu untuk sepeda kisaran harga 5 jutaan, TA TR 3.0 ini merupakan pilihan terbaik untuk dimiliki karena telah dibekali part-part yang kualitasnya lebih bagus daripada para kompetitornya. Mengenai kualitas dan daya tahan tidak perlu diragukan lagi. Namun sayangnya sekarang seri ini sudah tidak ada lagi di pasaran dan kalau tidak salah digantikan oleh seri vanquish bisa dilihat dimari .
Dengan perawatan rutin dan upgrade pada beberapa part yang memang dirasa perlu maka sepeda ini akan mempunyai performa yang maksimal. Hanya saja untuk ukuran ban yang masih 26" memang tidak bisa diakali di era sekarang dimana kebanyakan sepeda MTB memakai ban ukuran 27,5". Namun menurut saya hal itu bukanlah suatu masalah karena secara overall sepeda ini sangat bagus dan layak untuk dimiliki.








sumber tulisan : asli TS
sumber gambar : sumur1, sumur2 , dan dokumen pribadi
referensi : http://www.gowespedia.com/yuk-kenali...n-sepeda-kita/