Dengan menjadi wanita karir, bagi yang masih sendiri atau belum menikah alias berkeluarga, tentu saja tak menjadi persoalan. Belum terikat kewajiban lain, selain mengejar cita cita dan impian atau keinginan pribadi.


Namun akan bedah hal, bila yang sudah menikah atau berkeluarga. Adakalanya karir harus kalah dengan tuntutan tanggung jawab sebagai istri dan ibu rumah tangga.

Bagi yang masih tetap bisa eksis dalam berkarir sekaligus menjalankan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, ada tiga hal ini, yang mestinya di perhatikan, agar keutuhan cinta dan kebahagiaan, bisa sejalan dengan karir dan prestasi yang dikejar dalam pekerjaan. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut;


Dapur

Urusan dapur rumah tangga tentu menjadi suatu urusan pokok setiap harinya. Mulai dari sarapan, makan siang hingga petang dan makan malam sebelum tidur. Di dapur atau meja makan. Di jaman sekarang, memang hidup menjadi serba mudah, semua bisa serba instan. Asalkan ada dananya, dari sarapan hingga makan malam, bisa dipesan instan terhidang dalam paket bungkusan (nasbung) atau kemasan kotak (nastak).

Namun, dibalik kemudahan itu, jangan sampai selalu tergantung dengan itu. Sesekali mesti hidangkan makanan yang di konsumsi bersama dengan hasil karya (olahan) sendiri. Kalo terlalu menggantungkan dengan makanan dari luaran dan selalu abai urusan dapur, ini awal dari kurangnya keharmonisan rumah tangga.

Ada pepatah mengatakan; jika suami terbiasa beli makan instan di luaran, maka rasa cintanya bisa didapat pula dari luaran. Ini kan bahaya sekali bagi hubungan suami istri. Karena sekarang ini, bisnis penjualan cinta instan, pelepas hasrat sesaat juga tumbuh pesat. Jadi selanjutnya mikir sendiri deh.


Sumur

Urusan sumur atau menyangkut tentang kebersihan dalam rumah tangga penting diperhatikan. Mulai dari kebersihan diri sendiri, pakaian, perabotan hingga ke barang suami juga perlu dicermati. Soal cuci mencuci, memang sekarang ini bukanlah suatu hal yang sulit diatasi bagi wanita karir. Bisa bayar asisten rumah tangga untuk melakukan itu. Namanya sekarang serba instan, persoalan sumur juga bisa dipesan instan melalui aplikasi online.

Namun, serupa dengan poin pertama, di poin ini, juga tak boleh tergantung 100% sama yang instan. Minimal, pakaian dalam dan perabotan yang menyangkut hal pribadi di bersihkan atau dicuci sendiri dengan mesin cuci. Coba perhatikan suami anda. Jika jarang mandi di rumah mungkin sering mandi di luaran atau tetangga sebelah. Nah ini sebenarnya, yang membuat urusan sumur, rentan menimbulkan ragam prasangka yang menjadi pemicu retaknya rumah tangga.


Kasur

Urusan kasur merupakan urusan inti dalam berumah tangga sebetulnya. Tak cuma soal tidur malam hari tentunya. Persoalan tidur dan ditiduri merupakan kegiatan hubungan suami istri yang normalnya memang harus ada dan teratur dilakukan. Urusan kasur ini sangat rentan menimbulkan perselisihan bila tidak benar-benar diperhatikan.

Sebagai wanita karir, tentunya saat pulang kerja dan tiba di rumah mungkin sudah sangat lelah. Hingga dimalam hari cuma bisa terlelap tidur melepaskan kelelahan yang ada. Tak jarang, ada istri yang enggan melayani suami untuk urusan kasur, dengan alasan capek dan lainnya. Mengingat hal itu, coba pikirkan kembali, ini jaman moderen, teman tidur di kasur, juga ada yang jual instan. Nah itu berbahaya bagi keutuhan cinta anda.

Terkecuali anda rela suami dengan orang lain. Misalnya saat suami mengajak "ngasur" di malam hari, anda bilang ;


Tak mungkin rela begitu, jika pikiran kita waras, dan hubungan rumah tangga yang dibina memang berdasarkan rasa cinta.

Urusan dapur, sumur dan kasur memanglah nasihat klasik para orang tua kita. Sebagian ada yang menganggapnya sebagai nasihat usang zaman perang. Namun ada baiknya itu di perhatikan. Minimal di akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu atau di waktu liburan, ketiga urusan ini dapat diekplorasi lebih dalam. Agar keharmonisan rumah tangga dan rasa cinta dapat tumbuh menguat. Bukan sebaliknya.