5 Negara Paling 'Menghasilkan' di Turnamen eSports Profesional

Beranda
Komunitas
Games
Games
5 Negara Paling 'Menghasilkan' di Turnamen eSports Profesional

codename.isal

19-10-2018 09:55

5 Negara Paling 'Menghasilkan' di Turnamen eSports Profesional

Tentu kalian pernah mendengar beberapa kisah tentang kesuksesan orang-orang yang memutuskan untuk terjun ke dunia eSports. Mereka ini gak cuma sekedar main-main, bahkan di beberapa negara mereka sudah dianggap sebagai atlet olahraga.

Dengan dukungan dari pemerintahnya langsung mulai dari penyediaan infrastruktur demi menunjang para individu-individu yang ingin mengembangkan karir mereka di bidang eSports, sampai banyak digelarnya turnamen-turnamen kompetitif.

Dunia eSports berkembang sangat cepat, seiring dengan perkembangan industri game dan teknologi yang juga semakin maju. Semakin maraknya kita lihat turnamen-turnamen eSports yang digelar dari tahun ke tahun dengan hadiah nominal uang yang spektakuler.

Belum lagi jika level turnamen bergengsi pasti hadiahnya gila-gilaan! Jadi sepertinya wajar kalo ada beberapa atlet eSports yang bisa menghasilkan pundi-pundi pendapatan yang luar binasa jumlahnya. emoticon-Cool

Tapi kalo kita ngomongin soal pendapatan, ada beberapa negara yang paling banyak "menghasilkan" dalam turnamen-turnamen eSports. Nah, sesuai judul thread kali ini mari kita bahas 5 negara yang memiliki penghasilan tertinggi dalam turnamen eSports profesional.
emoticon-cystg

5. Denmark: $ 21,66 juta (Rp. 328,97 miliar)

Negara kecil di semenanjung Skandinavia ini mendapatkan penghasilan tertinggi ke-5 di dunia dalam turnamen eSports. Negara ini diam-diam memang menyimpan banyak atlet eSports berbakat dan berpengalaman. Secara total hingga saat ini Denmark telah meraup pendapatan $ 21,66 juta (Rp. 328,97 miliar) dari 1149 pemain yang berpartisipasi di berbagai turnamen eSports profesional.

Kalo boleh sebut satu atlet eSports Denmark, Johan "N0tail" Sundstein, pemain Dota 2 profesional sekaligus kapten tim OG yang baru-baru ini memenangkan The International 2018 pada bulan Agustus lalu. Dia pernah memperkuat Fnatic, Team Secret, Cloud9 dan memenangkan 4 turnamen major Dota 2 lainnya. Sepanjang karirnya ia telah menghasilkan $ 3,73 juta (Rp. 56,68 miliar) dari 100 turnamen yang ia ikuti.

4. Swedia: $ 28,33 juta (Rp. 430,36 miliar)

Satu lagi negara Skandinavia yang unjuk gigi di ranah eSports adalah Swedia. Negara tetangga Denmark ini menempati posisi 4 sebagai negara berpenghasilan tertinggi dalam turnamen eSports profesional. Terhitung hingga sekarang Swedia telah meraup $ 28,33 juta (Rp. 430,36 miliar) dari 2129 pemain yang berpartisipasi di berbagai turnamen eSports. Gak heran sih, karena karir eSports disana kalo boleh dibilang sangat cerah.

Sejauh ini pemain yang paling "menghasilkan" di Swedia adalah Gustav Magnusson, atau lebih dikenal sebagai "s4." Sepanjang karirnya ia telah menghasilkan $ 2,16 juta (Rp. 32,82 miliar) dari 106 turnamen. Dia adalah pemain Dota 2 profesional yang saat ini bermain untuk Evil Geniuses. Saat masih bermain di Team Alliance, Magnusson pernah memenangkan The International 2013. Magnusson bahkan dinobatkan sebagai top player berpenghasilan tertinggi di dunia eSports pada tahun 2013.

3. Korea Selatan: $ 67,26 juta (Rp. 1,02 triliun)

Di posisi ke-3 ada negara yang sudah tak perlu diragukan lagi dalam dunia eSports, Korea Selatan. Negeri ginseng ini secara total telah meraup pendapatan $ 67,26 juta (Rp. 1,02 triliun) dari partisipan sebanyak 3061 pemain. Pendapatan mereka sebagian besar diperoleh dari League of Legends dan StarCraft II. Gak heran sih, karena mereka memang mendominasi di turnamen-turnamen eSports yang mempertandingkan game tersebut.

Pemain paling menghasilkan di Korsel adalah Lee "Faker" Sang Hyeok, pemain LoL ranking 1 saat ini yang sepanjang karirnya telah menerima $ 1,17 juta (Rp. 17,83 miliar) dari 43 turnamen yang ia ikuti. Memang hadiah di turnamen LoL tidak sebanyak seperti hadiah di turnamen Dota 2. Faker dianggap oleh banyak orang sebagai pemain LoL terbaik sepanjang masa.

Dia pernah memenangkan 3 kali League of Legends World Championship (2013, 2015, 2016). Dia juga ikut di ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang bersama timnas Korsel dan meraih medali perak.

2. Cina: $ 81,62 juta (Rp. 1,23 triliun)

Posisi ke-2 dihuni oleh satu lagi raksasa Asia di dunia eSports, yaitu Cina. Bahkan Cina pernah menduduki posisi 1 negara paling menghasilkan di turnamen eSports. Saat ini Cina meraup $ 81,62 juta (Rp. 1,23 triliun) dari total 3190 pemain. Tim-tim dari Cina juga beberapa kali menjuarai turnamen eSports paling bergengsi di dunia, The International.

Sebut saja Invictus Gaming (2012), Newbee (2014), Wings Gaming (2016), lalu juga ada tim-tim Cina yang jadi runner-up seperti EHOME, Vici Gaming, CDEC Gaming, serta yang terbaru PSG.LGD runner-up The International 2018 setelah dikalahkan tim OG.

Saat ini pemain yang paling menghasilkan di Cina adalah Lu "Somnus丶M" Yao, atau juga dikenal sebagai "Maybe." Seorang pemain Dota 2 profesional yang saat ini bermain untuk PSG.LGD. Baru-baru ini dia menjadi runner-up The International 2018 bersama timnya. Sejauh ini ia telah menghasilkan $ 2,22 juta (Rp. 33,87 miliar) dari 53 turnamen yang ia ikuti.

1. Amerika Serikat: $ 83,73 juta (Rp. 1,27 triliun)

Mungkin alasan kenapa AS ada di peringkat pertama karena mereka punya banyak SDM. Jika di total pendapatan AS adalah $ 83,73 juta (Rp. 1,27 triliun) dari jumlah 11396 pemain. Jumlah ini juga sekaligus menjadikan AS sebagai negara dengan pemain eSports terbanyak di dunia. Tapi pendapatan AS masih mungkin di geser Cina.

Pemain AS dengan pendapatan tertinggi adalah, Saahil "UNiVeRsE" Arora, pemain Dota 2 profesional yang saat ini bermain untuk Fnatic. Dia juga pernah memenangkan The International 2015 bersama Evil Geniuses. Total pendapatannya di turnamen eSports adalah $ 3,02 juta (Rp. 46 miliar) dari 82 turnamen. Di bawahnya ada Peter "ppd" Dager dengan $ 2,87 juta (Rp. 43.75 miliar) dari 69 turnamen, serta jangan lupa 'sang legend' Clinton "Fear" Loomis yang telah mengumpulkan $ 2,49 juta (Rp. 37.96 miliar) dari 72 turnamen.

Lalu dimana posisi Indonesia?

Dibandingkan dengan negara ASEAN lain, Indonesia masih kalah dengan Malaysia (16), Filipina (18), Singapura (26), Thailand (31), dan Vietnam (32). Indonesia saat ini berada di posisi 53 dengan total pendapatan $ 597,959 (Rp. 9,08 miliar) dari 268 pemain profesional yang berkompetisi di turnamen eSports. Ini wajar sih, karena eSports sendiri di Indonesia masih berkembang. Lalu, siapa top player dengan pendapatan tertinggi di Indonesia?

Mungkin yang mengikuti perkembangan dunia eSports kenal dengan sosok yang satu ini, Hansel "BnTeT" Ferdinand, seorang pemain CS:GO profesional sekaligus top player no.1 di Indonesia saat ini. Sepanjang karirnya ia telah meraup $ 93,906 (Rp. 1.42 miliar) dari 34 turnamen yang ia ikuti.

Dia sempat vakum di dunia eSports karena harus meneruskan kuliahnya (gak benar-benar vakum sih, dia masih main). Setelah lulus ia langsung "comeback," dan bahkan sekarang karirnya semakin cemerlang.

Saat ini ia bergabung dengan tim raksasa TyLoo yang bermarkas di Cina. Bahkan dia sekarang dipercaya sebagai kapten tim TyLoo. Walaupun waktu awal gabung ia kesulitan berkomunikasi karena dia tidak bisa bahasa Cina dan timnya tidak bisa bahasa Inggris, tapi ada pelatih yang membantu translate komunikasinya ke bahasa Inggris (atau sebaliknya).

Uniknya, "BnTeT" juga mulai belajar bahasa Cina dan timnya juga harus belajar bahasa Inggris. Karena bisa repot sebagai kapten kalo tim yang dipimpinnya ada terjadi miskomunikasi. "BnTeT" cukup disegani di turnamen-turnamen eSports CS:GO, bahkan ia dianggap sebagai salah satu pemain CS:GO terbaik di Asia. Keren kan? emoticon-Cool

Yah, ane tau masih ada banyak pemain-pemain Indonesia lain yang gak kalah bagus di luar sana. Semoga semakin banyak lagi orang-orang Indonesia yang menunjukkan taringnya di kancah turnamen-turnamen eSports profesional, dan mengharumkan nama bangsa di publik internasional...
emoticon-I Love Indonesia