BangkitveuzAvatar border
TS
Bangkitveuz
Malam II
aku baru sadar kejadian tadi malam adalah bentuk nostalgian masa kecilku. pada setiap hari aku selalu saja mengharapkan kejadian-kejadian seperti itu, dimana ada dokumen atau rahasia yang membuatku sadar dengan ketakjubpan, aku tidak menginginkan lebih dari itu semua. barisan damar lampu itu, dan sebuah perumpamaan makna dari persimpangan ketika aku keluar, entahlah siapa orang yang sedang menguntitku tadi malam, aku telah berangkat pada sebuah labirin dan merekontruksikan kejadian-kejadian itu. sebelum keluar dari tempat yang mirip rumah itu, aku telah berhasil mengambil salah satu file penting, bernama "oporgus", didalamnya ternyata bagian-bagian sejarah labirin dunia, ada sungai nil, ada burung garuda, ada perdebatan antara plato dan aristoteles, dan ada penyimpanan rahasia tentang dokumen suatu pembunuhan. aku tidak melanjutkan pembicaraan ini, tidur dan segera mencari pagi ini.

kubuka jendela, kuhirup sisa-sisa rokok tadi malam, dan kubuat kopi dari lantai bawah yang kutafisr sudah melebihi tanggal pemakaian. ternyata aku sudah menjadi manusia yang telah terasing oleh keadaan biasa. tingkatan moralku menjawab pada malam, dan pagi, selebihnya aku terus berfikir dengan keadaan sadar bahwa kejadian-kejadian dalam pembunuhan itu adalah benar adanya. dan yang lebih membuatku yakin adalah jika pembunuhan-pembunuhan itu dilakukan oleh satu pihak, yang mungkin suka memburu manusia untuk dijadikan perumpamaan.

aku kembali menutup jendela, matahari kuanggap sudah cukup menyinari buku-buku dan sisa file dalam komputerku. "siapa itu!", kukembalikan arah wajahku, ke dalam pekarang luar, aku baru saja melihat bayangan berbentuk manusia tinggi dan gagah. aku beranjak keluar dengan berlari, hingga salah satu kursi tua di sebelah kamarku tersenggol. kuarahkan pandangan, ke-kanan, ke-kiri "siapa saja yang ada dalam rumahku keluarlah!, atau aku akan menelpon polisi!". kuanggap diriku sudah mendapatkan teror, aku taku saja, sebab kasus pembunuhan pada daerahku akhir-akhir ini meningkat, aku kembali kedalam kamar, menelpon polisi dan meminta pelindungan "selamat siang, saya sedang mendapatkan teror sejak tadi malam, dan saya takut akan pembunuhan yang terjadi pada akhir-akhir ini"
"dengan siapa?"
"saya Marx, warga disebelah museum tua yang sering dilupakan".
"baiklah marx, kami akan segera menjawab permintaan anda yang teror, harap tenang dan tetaplah di rumah hari ini, kunci semua pintu atau jendela"
"baiklah,saya harap dimana kasus ini akan terpecahkan , dan nyawa saya terselamatkan!, terimakasih"
"sama-sama marx". kututup telpon, dan melakukan perintah polisi untuk mengunci apapun yang sedang terbuka. aku berharap aku tidak membuat kesalahan dengan menghampiri rumah kosong itu tadi malam, apa maksud file dengan kode 6619 yang berisi pembunuhan itu, ingin kutelentang setelah mengunci semuanya.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
442
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan