Dalam mengajak pasangan untuk serius bukanlah perkara yang mudah, apalagi usia ente masih tergolong muda di bawah 25 tahun bagi ukuran seorang pria. Di usia yang masih muda itu mungkin ente lagi masa baru menyelesaikan S1 dan belum memiliki pekerjaan atau bisa aja masih dalam masa kuliah menyelesaikan S1. Dan di usia tersebut ente berencana memutuskan untuk menikahi pasangan ente, pertanyaannya " Siapkah Aku Menikah? ". Itu pertanyaan yang harus benar - benar kita bisa jawab untuk diri kita sendiri. Kita harus bisa meyakinkan diri sendiri sebelum menyakinkan orang lain. Pesan ane dalam hal ini, jika ente masih setengah hati mending jangan menikah terlebih dahulu. Menikah itu bukan main - main, apa lagi di usia yang tergolong muda dimana pada saat itu remaja belum sepenuhnya tau dalam ngontrol emosinya. Mungkin ente bisa menutupi atau merekayasa keyakinan ente kepada pasangan, keluarga, dan orang lain di awal cerita ingin menikah tapi seiring dengan berjalan waktu sifat ente bakal keluar aslinya, dan bisa jadi membuat orang lain kecewa. Setelah menikah mental dan kesabaran masih diuji gan. Tahun pertama dan kedua pernikahan merupakan tahun penyesuaian pasangan. Dalam masa - masa ini ente harus lebih dewasa dalam menanggapi segala pertengkaran dan perdebatan yang ada. Jika ente tidak bisa menyelesaikan bertanyakan dengan orang yang sudah lama menikah dan berpengalaman. Tahun ketiga dan seterusnya cobaan itu pasti ada saja dalam pernikahan, bersabarlah dan dekatkanlah selalu diri ini kepada Tuhan. Selesaikan masalah tersebut satu per satu dengan pasangan ente.

Bagi yang menikah sudah punya segalanya seperti rumah, pekerjaan, kendaraan, dan tabungan, setelah menikah mungkin bisa sedikit lega dalam menjalani hidup dan menikah, akan tetapi bagi yang masih muda menikah tidak punya pekerjaan, atau masih dalam masa sekolah atau kuliah bagaimana? janganlah minder dengan argument orang yang membuat mental menjadi down. Hidup itu pilihan, apapun yang sudah kita pilih tanggung segala resikonya. Sebelum menikah rencanakan semuanya betul - betul jangan sampai MELESET, mengapa demikian? karena ente sudah lepas dari orang tua, lepas dalam arti menentukan pilihan hidup karena entelah imam keluarga sekarang, jadi rencanakan apa yang harus ente lakukan setelah menikah nanti, hanya Tuhan yang bisa membuat rencana ente meleset. Paparkan rencana tersebut kepada pasangan ente, biar dia tau dan mengerti bahwa ente bertanggung jawab atas hidupnya. Untuk urusan nafkah lahir, bagi yang masih sekolah atau kuliah ente harus sambil bekerja gan, bagi yang sudah selesai sekolah atau kuliah tetapi belum memiliki pekerjaan berusahalah jangan menyerah Tuhan selalu selalu melihat usaha hambanya. Untuk urusan nafkah batin gak perlu dijelaskan sepertinya gan . Pesan ane untuk apa saja rencana yang ente harus lakukan setelah menikah, sertakan menabung dan zakat gan. Menikah dengan jiwa yang masih muda, biasanya belum terbiasa menabung, masih suka foya - foya. Hentikan semua itu gan, paksa badan kita untuk menabung, belajarlah memanagement keuangan.

Ilmu tidak pernah mengenal usia. Dengan usia yang masih muda dan sudah menjadi kepala keluarga, ente harus memiliki banyak ilmu untuk perjalanan hidup keluarga ente kedepan. Ente masih muda, masih panjang perjalanan ente, gunakan sebaik - baiknya. Time is Money. Gunakan ilmu agama yang ente dapat nantinya untuk mendidik istri dan anak ente untuk selalu taat dengan Tuhan. Gunakan ilmu sosial yang ente dapat nantinya untuk mengajarkan pada istri dan anak pentingnya berinteraksi dengan orang lain. Gunakan ilmu ekonomi yang nantinya ente dapat untuk mengajarkan kepada istri dan anak bagaimana cara mengatur keuangan yang baik salah satunya. Intinya gunakan segala ilmu nantinya yang ente dapat untuk anak dan istri menjadi lebih baik.