prasetia13Avatar border
TS
prasetia13
#ASLI NYALO REVIEW KOMIK Rumah Mice BY prasetia13


Judul : Rumah Mice
Platform: Ciayo Comics
Karya : Muhammad “Mice” Misrad
Genre: Slice of life
Rilis : 18 Oktober 2017
Jumlah Episode: 93 episode (On-Going)


Pada komik Rumah Mice, semua cerita berawal dari rumah dan keluarga sang komikus sendiri, Mice. Di Rumah Mice, humor sosial khas komikus tetap terasa kental. Meski sekilas terlihat katrok, Rumah Mice menjadi komik sosial yang tidak terkesan menggurui pembacanya. Gaya hiperbolik namun menyentuh, mampu membuat orang berpikir dan tidak sadar bahwa pembaca juga menertawai dirinya sendiri dalam komik Rumah Mice.

Contohnya seperti di Episode 1: Besar Kecil. Episode ini bercerita mengenai perkenalan sang komikus ke pembaca. Mice memperkenalkan diri sebagai keluarga kecil yang tinggal di rumah kecil pada komplek perumahan kecil di kawasan kota kecil, Tangerang Selatan. Pokoknya serba kecil...emoticon-Hammer (S)

Mice juga memperkenalkan kedua putrinya yang masih kecil di komik. Yang menarik di episode ini, meski serba kecil, Mice tetap mengucap syukur dan menganggap semua hal dia terima adalah anugerah besar dari Tuhan.

Namun, bukan Mice namanya jika tidak ada kritik sosial menggelitik di komiknya. Kritik Mice dapat ditemui di bagian akhir episode pertama, dengan gambar sebuah kaki raksasa bersepatu ingin menginjak seorang pemulung berwajah ketakutan serta gemetar.

“Tapi… nggak semua yang BESAR itu menjadi anugerah buat yang kecil.”Begitu isi kritiknya. Menggelitik, bukan? Kita bisa langsung tahu untuk siapa kritik itu tertuju.

Spoiler for Episode 1: Besar Kecil:


Ciri lain khas Mice adalah gambarnya yang multitafsir. Seperti di episode pertama, sekilas dapat dilihat bahwa “orang besar” tidak semua berpihak pada “orang kecil”. Ibarat hukum masa kini, tumpul di atas tajam di bawah.

Hal ini juga berlaku pada Episode 2: Bebas Merdeka?Sama seperti di episode pertama, Mice masih memperkenalkan dirinya, namun ada beberapa tambahan cerita

Berkisah tentang Mice yang berstatus sebagai kepala rumah tangga berumur 40 tahun lebih. Namanya juga Mice, tetap saja ada kata-kata menggelitik di setiap bagian komiknya.. Salah satunya ada di episode kedua panel empat, “Tapi… saya malah bersyukur, karena Life Begin at 40!! Yeaaach!!”

Kembali pada cerita di episode kedua, keputusan Mice mengambil jalan hidup sebagai kartunis di Indonesia memang cukup nekat. Itulah kehebatan Mice di episode kedua, cukup nekat namun konsisten memilih jalan hidupnya dan tidak goyah.

Berprofesi sebagai kartunis? I’m free… free as a bird, jawab Mice di episode kedua. Pembaca diajak untukmengerti mengapa judul episode adalah Bebas Merdeka? Karena, menjadi kartunis memang pekerjaan tidak mudah meski kelihatan bebas seperti burung.

Spoiler for Episode 2: Bebas Merdeka ?:


Tidak semua bagian cerita Rumah Mice memakai humor kekinian layaknya beberapa komikus zaman now. Humor ala Mice dapat dinikmati oleh semua kalangan (termasuk kalangan kekinian maupun kalangan umum).

Hal ini patut dijadikan contoh bagi para komikus, kartunis, maupun penulis cerita di Indonesia, agar karya kita dapat tetap dinikmati walau sudah berganti generasi.

Selain itu, penggunaan humor sederhana seperti pada komik Mice ini tentunya memiliki manfaat lain untuk para komikus maupun penulis cerita di Indonesia. Selain dapat dinikmati meski sudah berganti generasi, karya juga akan tetap bisa dikenang oleh pembaca dan tentunya mudah untuk dipahami oleh semua kalangan.

Humor sederhana ala Mice ini dapat dibaca pada Episode 3: Wonder Woman. Kali ini, Mice menceritakan kehidupan sang istri, Sally, di rumah. Kita bisa melihat bahwa Mice sangat menghargai sang istri hingga memasukkannya ke dalam komik dan memberinya judul Wonder Woman.


Episode ini romantis dan humoris, namun tidak lebay. Mice juga memberi pesan kepada semua pembacanya, yakni kaum hawa, bahwa setiap perempuan merupakan pahlawan super di setiap keluarga. Khususnya bagi yang telah memiliki anak.

Di episode ketiga ini, Mice bercerita dari sudut pandang Sally. Sally adalah seorang perempuan yang memilih jalan hidup menjadi ibu rumah tangga dan keputusannya bisa dikatakan cukup nekat karena telah memilih menjadi istri kartunis.

Di sana, Sally bercerita bahwa ia hanya seorang ibu rumah tangga, tetapi kegiatannya sangat padat. Cuci pakaian, menjemur, menggosok, memasak, menyapu, mengepel, mengurus dua putri, dan seabreg kegiatan lainnya, termasuk mendukung profesi sang suami. Dari sini pesannya pun akan sampai: hanya Wonder Woman yang bisa melakukan semua itu.

Spoiler for Episode 3: Wonder Woman:


Keputusan Mice sangat tepat menjadikan CIAYO sebagai platform karya buatannya. Sebab, konten slice of life ala Indonesia dan berlatar di Indonesia perlu sedikit digalakkan oleh para pengembang platform komik digital. Akan sangat tepat momennya jika kita membuat komik dengan tema serupa di platform ini, mengingat penggemar slice of life di Indonesia cukup membludak.

Buat GanSis yang mau baca episode-episode komik ini, silahkan klik

Sekian dan terimakasih emoticon-Hai
ewaneyla99Avatar border
tata604Avatar border
tata604 dan ewaneyla99 memberi reputasi
5
2.3K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan