Jika melihat langit yang penuh dengan jutaan cahaya dari bintang, pasti ada rasa ingin memotret bintang dan milky way tersebut kan. Berikut ini tips dan triknya. Bisa dilakukan dengan menggunakan kamera DSLR ataupun Smartphone. Oh iya gan, dalam dunia fotografi hobi tersebut biasanya disebut astrofotografi.
Monggo disimak .




Sebelum kita foto milky way dan bintang-bintang, ada baiknya kita mengetahui apa itu segitiga expouse. Segitiga expouse adalah istilah foto yang menggunakan elemen yang terdiri dari Aperture, Shutter Speed dan ISO. Mode Expouse biasanya ane menggunakannya pada mode Manual. Ketiga elemen dasar ini sangat penting dalam dunia astrofotografi. Dalam memotret bintang biasanya saya setting kamera DSLR seperti berikut : ISO biasanya 1600/3200 ataupun tergantung dari kondisi penerangan sekitar. Selanjutnya Shutter Speed diatur sekitar 30 detik. Kenapa harus 30 detik? Karena semakin lamanya mengambil suatu gambar, maka semakin banyak objek bintang yang akan direkam oleh kamera tersebut. Selanjutnya mengatur Aperture nya paling kecil biasanya ane menggunakan Aperture f/3.5. dengan lensa 18 mm. oh iya, semakin kecil Aperture nya semakin luas view yang akan didapat.





Alat tempur yang wajib digunakan saat foto milky way adalah Tripod. Kenapa harus memakai tripod? Karena dalam foto milky way kita membutuhkan alas yang rata ataupun tanpa guncangan pada kamera, karena dapat mempengaruhi gambar yang akan dihasilkan. Banyak jenis tripod yang didapat di toko online sekarang. Mulai dari harga 100ribu – sampai yang harganya jutaan. Untuk tripod sendiri saya menggunakan tripod merek Takara. Beli dimana? Toko Ijo, Toko Merah, sama FJB banyak. Selain tripod ada juga Intervalometer untuk memfoto star trail.





Nah, kalau tips ini kita harus mengamati kondisi cuaca pada hari itu. Apakah Cerah? Ada Bulan? Berawan atau pun mendung. Untuk mendapati aplikasi tersebut ada banyak di play store atau di app store secara gratis dan berbayar. Contohnya Stellarium, sky guide, phase of moon, dan masih banyak lagi. Aplikasi tersebut akan menampilkan bentuk dari langit secara 3D dan kita dapat mengetahui bintang-bintang yang kita belum ketahui.





Tidak bisa dipungkiri kalau hobi dalam foto bintang, langit harus cerah. Hal tersebut bisa kita dapatkan di Pantai ataupun di atas gunung ataupun pedesaan. Meskipun bisa dilakukan di kota, tapi harus membutuhkan keberuntungan yang extra, mengingatnya banyaknya polusi yang menggangu cuacanya.





Untuk hasil yang maksimal sebaiknya foto disimpan dalam bentuk file .DNG atau RAW agar bisa disempurnakan lagi. Untuk menghasilkan yang lebih memuaskan kita membutuhkan aplikasi ketiga dalam tahap editing. Aplikasi nya banyak seperti Photoshop, Lightroom, dan masih banyak lagi.

Hasil Jepretan Ane
Pos 3 Gunung Merbabu