1. Tema & Palet Warna



Yang paling pertama adalah agan-sista mesti tahu konsep atau tema yang akan kalian buat untuk flat lay. Misalnya tema sarapan, liburan musim panas, daily essentials cowok, hingga pernak-pernik cewek kaya contoh di atas. Dengan tema yang jelas, foto flat lay agan-sista mampu ‘berbicara’ dan yang melihat pun akan menangkap apa yang dikomunikasikan melalui foto tersebut. Jangan amburadul segala macem barang ditaruh, terus difoto. Bisa aja sih, mungkin konsepnya ya emang ‘amburadul’ .

Nah, dari tema tersebut, agan-sista akan bisa menentukan palet warna untuk foto. Kaya flat lay contoh di atas, untuk tema sarapan, warna-warnanya cerah. Tema liburan musim panas, warnanya berkisar nuansa pastel dan yang cerah-cerah seger gitu. Atau kalo tema daily essentials cowok, palet warnanya serba putih, simple dan monotone gitu. Sementara pernak-pernik cewek didominasi warna serba pink. Pilih barang-barang yang sesuai dengan tema dan palet warna agar serasi.

2. Background



Background memainkan peran penting dalam flat lay. Background andalan buat flat lay biasanya adalah permukaan datar yang berwarna putih atau bermotif kayu karena versatility-nya. Warna-warna polos lainnya juga bisa menjadi pilihan untuk background. Contohnya kaya di foto pertama, menggunakan background oranye polos untuk flat lay bertema summer vacation. Agan-sista bisa menggunakan meja kayu, sprei, kain bulu, hingga karton polos aneka warna. Atau buat sista-sista, bisa loh pake scarf-nya yang polos buat background

Bisa juga menggabungkan lebih dari 1 background seperti di foto kedua dan foto ketiga. Sementara di foto keempat menggunakan background dengan posisi berbeda (meja dan tanah di bawahnya) namun dengan bird’s eye view, menjadi terkesan 2 dimensi. Hindari background dengan warna mengkilap karena akan memantulkan cahaya saat difoto.

3. Penataan/Styling



Barang-barang dan background udah ada, tinggal tata letak barang-barang tersebut harus tepat biar hasilnya estetis. Gak ada aturan baku dalam tata letak ini, bebas aja, yang penting hasilnya enak dilihat. Tapi, buat pemula, yang bebas dan gak ada batasan itu justru bikin bingung ya Harus mulai dari mana? Bisa dimulai dengan objek utama di tengah, lalu di sekelilingnya ditambahkan objek sekunder atau aksesoris. Atau objek utama di bagian salah satu sudut, barang-barang lainnya di tengah.

Kalo di contoh foto kesatu, yang pertama itu cukup meletakkan semua barang secara beraturan di bagian tengah dan membiarkan sekelilingnya kosong. Di foto kedua, barang-barang diletakkan secara geometris dan rapi tanpa menyisakan space. Sementara foto ketiga menggunakan pola scattered (berpencar/menyebar), di mana barang-barang ditaruh seolah tak beraturan namun tetap estetis. Sering-sering aja bereksperimen. Nanti juga semakin sering bereksperimen, semakin banyak pengalaman, maka akan semakin luwes dalam menentukan tata letak. Karena liat-liat inspirasi doang seringkali gak ngefek apa-apa kalo belum nyobain praktek.

4. Tambahkan Aksesoris



Untuk mengisi space yang kosong, ‘aksesoris’ ini bisa sangat membantu. Bentuknya bisa bermacam-macam tergantung tema. Misalnya kalo flat lay bertema office, agan-sista bisa menggunakan klip kertas, gulungan selotip kecil, atau alat-alat tulis lainnya. Kalo untuk tema piknik outdoor, bunga-bunga kecil, dedaunan, hingga pine cone bisa jadi pilihan.

Kalo di contoh foto pertama, bunga-bunga sintetis warna pink jadi aksesoris sekaligus memberi warna dan menguatkan statement girly pada tema. Di foto kedua, macaroons berwarna pink dan ungu yang diletakkan sembarangan menjadi aksesoris untuk mengisi bagian-bagian yang kosong. Di foto ketiga, aneka kuas, foto polaroid, dan tumbuhan plastik menjadi aksesorisnya. Sebenernya apa aja bisa, asal gak melenceng dari tema dan bisa menyatu dengan keseluruhan objek yang ditangkap foto.

5. Natural Lighting is Always The Best

https://instabf.net/wp-content/uploa.../flatlay22.jpg

Sama dengan kebanyakan teknik fotografi lainnya, flat lay ini paling bagus kalo cahayanya alami hakiki. Jadi, ambillah foto pada siang-sore hari di tempat yang menerima sinar matahari. Misalnya, di teras rumah atau di dekat jendela rumah (dekat jendela mobil juga bisa sih, tapi ribet ). Kalo mau outdoor sekalian di rumput halaman, pesisir pantai, bangku taman juga bisa. Pokoknya hindari cahaya buatan kaya lampu/flash.

6. Less is More

Flat lay tidak membutuhkan editing terlalu banyak. Paling sebatas crop dan mengatur brightness serta saturation untuk menonjolkan mood tertentu dari foto. Jangan pake filter macem-macem yang justru bikin fotonya keliatan too much. Keep it natural & effortless.

Sumber foto-foto flatlay: instagram @flatlay, @flatlays, @flatlaystyle

1. Bikin Background Suka-suka

Bosen dengan background gitu-gitu aja? Pengen background motif unik? Cari aja HD desktop wallpaper di Google dengan desain tertentu (misalnya marble pattern, polkadots, watercolor, hingga wooden background), lalu print di atas karton atau kertas foto doff. Terus tinggal dipake buat background deh

2. Gunakan Selotip/Double Tape

http://emyroseee.blogspot.com

Barang-barang tertentu kadang sulit diatur untuk foto karena permukaannya yang gak rata membuatnya gak mau diam. Misalnya bola, dumbell, botol, dll. Kadang kan menggelinding sendiri gitu loh. Untuk membuatnya diam pada posisi tertentu, gunakan selotip atau double tape.

3. Manfaatkan Dummy

https://cdn.shopify.com/s/files/1/27...g?v=1522146138

Beberapa barang yang sering digunakan dalam flat lay merupakan barang yang gak awet kaya bunga atau makanan. Agan-sista bisa membeli dummy biar bisa digunakan berkali-kali. Misalnya bunga sintetis, squishy berbentuk roti/cookies, penghapus berbentuk macaroon, dll. Kaya foto di atas tuh squishy berbentuk macaroon, mirip kan?