7 Kesalahan Mengartikan Kata-Kata Menjadi Diri Sendiri, Pasti Muak dengan Nomor 7
TS
zankzinkzunk
7 Kesalahan Mengartikan Kata-Kata Menjadi Diri Sendiri, Pasti Muak dengan Nomor 7
Foto: dokumentasi pribadi
Spoiler for Pantun:
Babeh mudik ke Jakarta
Pulang bawa oleh-oleh celana dalam Mohon dibaca kata per kata
Baca sebagian bisa salah paham
GanSis pernah gak melihat teman atau bahkan mengalami sebuah hardikan halus dengan kata 'munafik' dari orang lain dari teman sendiri ketika berusaha mencoba merubah kebiasaan buruk. Misalnya biasanya maen melulu, hura-hura dan sebagainya sama temen itu tapi suatu saat ada panggilan dalam hati "i have to change my life, i want to be better."
Atau kasus lain ketika mengajak teman untuk mengerjakan tugas karena tetapi dia enggan dan lebih memilih kebiasaannya yang sudah jadi candu seperti bermain game, terus dengan bangganya dia bilang, "Gue ikut print aja, emang diri gue ni udah gamer banget."
Nah, kejadian-kejadian di atas sangat erat kaitannya dengan istilah 'menjadi diri sendiri' dengan dua makna, ada yang bermakna positif; merubah kebiasaan burukada yang bermakna negatif; hanya alasan untuk mempertahankan kebiasaan buruk. Atas dasar hal itulah sepertinya perlu diuraikan beberapa kesalahan mengartikannya agar menemukan kebenaran bukan pembenaran diri atas apa yang disenangi.
Quote:
1. Egois Secara mudah arti egois adalah apatis terhadap kepentingan orang lain. Contoh kasusnya ketika seseorang ditegur agar tidak merokok dalam bus ber-AC tetapi dengan spontan dia bilang, "Rokok, rokok gue. Paru-paru gue. Terserah gue!" Ini merupakan salah satu pemaknaan kata-kata menjadi diri sendiri bukan hanya salah tetapi juga merugikan orang lain.
Quote:
2. Semaunya Ah, sama aja kayak poin pertama. Eits! tunggu dulu, GanSis! Semaunya di sini diartikan perbuatan yang disenangi tetapi kurang bermanfaat untuk pengembangan kemampuan diri sendiri. Misalnya, ane pernah membaca berita Gan ada orang yang suka makan sabun. Nah, kira-kira bermanfaat gak tu buat pengembangan kemampuan diri?
Quote:
3. Alasan Kata-kata menjadi diri sendiri sayangnya sering kali dijadikan alasan untuk tidak melakukan kegiatan lain yang lebih produktif padahal aslinya mah males. Iya gak GanSis? Contoh kasusnya ni males baca buku alesannya lebih seneng dengerin atau liat video. Hayoh, GanSis pernah gak?
Quote:
4. Tidak Berkembang Di era digital dan globalisasi seperti sekarang ini, updatedan upgrade ilmu begitu cepat. Sehingga orang yang merasa dirinya terlalu betah dalam zona nyaman akan tertinggal semakin jauh. Tak perlu menguasai semua bidang, cukup perlu mengupgrade ilmu tentang potensi yang ada dan bidang yang ditekuni.
Misalnya ni, ada beberapa orang yang merasa dirinya merupakan sales lihai door to door merasa tak perlu menggunakan market place dsb sehingga tanpa terasa umur semakin tua, tenaga semakin melemah barulah disadari bahwa teknologi digital untuk penjualan juga penting.
Quote:
5. Mutlak Sikap Positif Tidak selamanya kata-kata menjadi diri sendiri bermakna positif, riset dari London Business oleh profesor Ibarra membuktikan bahwa banyak orang yang bekerja kemudian malah jatuh saat mendapatkan promosi karena terlalu sering bersikap seperti sebelumnya. Tak mampu mengkondisikan mana dirinya sebagai pribadi dan mana dirinya sebagai seorang profesional.
Sehingga perlu renungan mendalam dan jujur pada diri sendiri apakah kebiasaan yang tengah ia gemari itu adalah positif atau negatif.
Quote:
6. Menutup Diri Abraham Maslow seorang ahli teori kepribadian memberi karakteristik aktualisasi diri adalah memiliki interpersonal alias teknik komunikasi yang baik dengan orang lain. Sehingga menutup diri sudah auto coret untuk kata-kata menjadi diri sendiri.
Quote:
7. Dosa Berkelanjutan Ini yang paling berbahaya GanSis, ada orang yang seneng ngelakuin dosa saat ditegur dia bilang, "Lebih baik nakal tapi jujur daripada baik tapi munafik." Sering gak? Sering kan denger kata-kata kayak gini?
Dilihat dari kalimatnya aja sebenarnya udah ketauan kontradiktif banget, masa iya ada orang baik yang munafik. Orang yang baik, ya baik. Orang munafik ya itu namanya gak baik. Yah, maksudnya mah jangan pura-pura baik. Iya ngerti. Oleh sebab itu, gak perlu nyari-nyari quote buat nyari pembenaran dosa. Dosa ya tetep dosa kan, GanSis.
Contoh kasus, ada ni banyak anak-anak geng-gengan gitu tawuran, terus dilarang sama pacarnya ni, malah bilangnya gini "Ya ini diri gue apa adanya! Kalau kamu sayang ya terima, kalau nggak ya putus." Sayang, sayang pala peang.
Nah, itulah beberapa 7 kesalahan menerjemahkan kata-kata menjadi diri sendiri. Semoga kita dan keturunan kita dilindungi dari penyesatan berpikir dan pembenaran diri melakukan kebiasaan buruk. Amin (aminkan juga di komen, siapa tahu cepet dikabulnya)