Jenis Film:Drama, Comedy Produser: Miftha Syafrian Yahya, Reggi Djundjunan, Ferry Ardiyan Sutradara: Aris Nugraha Penulis: Aris Nugraha Produksi: MNC Pictures Durasi: 108 menit Rating Usia: 13 tahun ke atas Cast: Epy Kusnandar, Tya Arifin, Soraya Rasyid, Andra Manihot, Dedi Moch Jamasari, Deny Firdaus, Ica Naga, Abenk Marco, M Fajar Hidayatullah, Kriss Tatto
Spoiler for Sinopsis:
Film drama komedi yang berjudul “Preman Pensiun” ini merupakan film yang menceritakan tentang kehidupan Muslihat (Epy Kusnandar) yang sudah pensiun menjadi preman sejak tiga tahun yang lalu. Muslihat kini menjalani kegiatan positif yaitu berbisnis. Bukan cuma Muslihat, kawan-kawan premannya pun juga ikut pensiun dari dunia jalan ini.
Walaupun kembali ke jalan yang benar, masalah satu per satu menghampiri Muslihat. Anak perempuannya tumbuh menjadi perempuan yang cantik dan didekati lelaki. Penghasilan bisnisnya pun juga ikut turun. Ditambah lagi masalah yang didatangkan oleh mantan anak buahnya.
Yap film “Preman Pensiun” memang diadaptasi dari sinetron dengan judul yang sama. Mungkin bagi sebagian orang yang gak pernah nonton sinetronnya akan sedikit dibuat berpikir keras. Karena film “Preman Pensiun” melanjutkan cerita dari sinetronnya. Tapi secara keseluruhan masih tetap bisa dinikmati kok. Apalagi film ini terus menuntun penontonnya ke akhir cerita lewat banyolan para castnya. Ohh ya, para pemerannya pun masih sama dengan sebelumnya. Hal ini membuat lawakan ikonik mereka terasa begitu ceria karena masih memakai karakter dengan background yang sama.
Film “Preman Pensiun” kembali memilih kota Bandung sebagai latar tempatnya. Konsep visual yang disajikan begitu segar di mata penonton. Bukan cuma itu saja, nuansa musik angklung dan seruling
disetiap scene cerita membuat kita merasakan suguhan khas Sunda. Ane wajib apresiasi buat kameraman atau siapapun yang membuat ide ini, soalnya difilm “Preman Pensiun” angle kamera kebanyakan fokus dibagian wajah (close up). Nah hal ini membuat karakter tiap tokoh berasa sangat kuat dan menampilkan secara jelas ciri khasnya masing-masing. Konsep kamera angle ini juga ada kelemahannya sih yaitu ada beberapa cerita yang tidak begitu terselesaikan.
Menariknya film “Preman Pensiun” ditiap candaan yang keluar dari mulut para pemerannya pasti ada pesan moral yang terselubung. Dan yang ane paling ingat saat scene anak buah Muslihat mendapatkan masalah lagi, disitu kita dapat belajar bahwa pemimpin bukan cuma memberi perintah tapi juga menanggung semua masalah.
Mengenai candaannya, duo satpam Hello Kitty yaitu Murad dan Pipit menjadi tokoh yang selalu mengocok perut penonton karena akting kocaknya. Aksi mereka memang sukses mencuri hati penonton. Malah pas film ini berakhir, ane berharap ada film tersendiri buat duo satpam Hello Kitty ini .
Quote:
Tidak terlalu banyak yang bisa ane kritik difilm “Preman Pensiun”. Lawakan mereka memang khas banget, tapi buat yang baru dengar dan nonton film ini pasti akan sedikit gak ngeh sama banyolan mereka. Seandainya film ini tayangnya bukan bulan Januari pasti bakal menarik perhatian calon penonton karena bisa dibilang tabrakan sama film “Keluarga Cemara” dengan konsep yang sama yaitu adaptasi dari sinetron juga. Tapi nasi sudah jadi bubur, untuk para preman unyu ane kasi 7,5/10.