28 Januari 2019

Bila kuingat tentang dirimu, didalam hatiku ini menjadi rapuh. Semua kenangan bersama kini terkubur dalam rasa hampa. Disetiap waktu aku selalu kesepian untuk hidup tanpa hadirnya dirimu yang tidak mencintaiku lagi. Kini kan kuhancurkan mimpiku yang telah ku rangkai untukmu. Biarlah sisa-sisa kenangan kita menjadi bukti bahwa kamu sangat berarti untukku. Kan kutulis sebuah tulisan yang penuh dengan emosi betapa sakitnya hatiku karenamu.

Sebelumnya aku menginginkanmu bahagia dengan perjuanganku ini entah kamu suka atau tidak semua kujalani dengan ikhlas. Selang beberapa waktu aku mengubah pikiranku, karena ini hanya terasa tak benar untukku. Aku ingin membangkitkan semangatmu, aku ingin melihatmu senyum tapi menyadari itu kalau aku harus pergi. Kala itu saat siang tiba, saat kita lihat apa yang telah terjadi. Dinginnya hari membuat suasana yang menggerakkan hati untuk berbicara. Setiap alasan, setiap kata tak bisa ku percaya lagi, karena dengan semua yang telah terjadi. Kupikir kita berdua tahu jalan cerita ini akan berakhir.

Aku tahu bahwa aku harus mengendalikan pikiran ku dan aku harus berhenti memikirkanmu. Kadang memang harus membakar beberapa jembatan kenangan untuk memperlebar jarak. Sakit, namun aku tak kan biarkan jadi kebencian karena aku tak akan biarkan itu merubah diriku. Sejujurnya, kamu menyakitiku dengan kata-kata yang tak pernah kudengar dari mulutmu dan aku tak inginkan itu. Meskipun kau tak bermaksud menyakitiku, kamu terus hancur luluhkan hatiku. Aku tak minta banyak hanya ingin kamu jujur padaku. Untuk terakhir kalinya aku bangga dengan semua yang kupunya.