Hari ini aku bercerita kepada matahari.. tentang dirimu
Jika saja engkau ada dihadapan ku, mungkin sekarang aku sudah menutup muka karena malu. Atau malah menatap tajam dengan berani menantang kedua bola matamu seolah ingin memulai pertikaian.



Jadi biarkan aku bercerita pada matahari saja, biar ku bisa tumpahkan isi hatiku yang sebenarnya tanpa topeng itu. Kali ini ku biarkan topeng tanpa ekspresi itu tergeletak entah dimana.

Topeng tanpa ekspresi..


Hey, taukah engkau? Mengingat mu adalah mengingat memori putih biru ku, aku berharap aku ada dalam memori putih biru mu juga.

Memori itu.. kau yang sudah membantuku mewarnainya entah kau sadar atau tidak. Kau adalah salah satu elemen penting didalamnya. Tentu aku tak mau mengakui hal ini secara langsung, karena untukmu aku menjadi tsundere. Tentu bukan tanpa alasan. Jika kau mengingat momen pertama kali kau "menyapaku" tentu kau paham mengapa aku jadi begini.

Aku pun tak paham dengan perasaan ku ataupun tentang yang terjadi di antara kita.. Mungkin karena memang tak pernah terjadi apa-apa.

Namun, mengapakah aku selalu tersenyum jika mengingat tawa jahilmu, celetukan mu, wajahmu, matamu, kemeja putih yang teramat rapih, dan tulisan tangan yang jauh lebih indah dari tulisan tanganku?

Kau cerewet, aku pendiam. Kau rapih, aku berantakan
Kau rajin, aku malas. Kau ekspresif, aku datar

Mungkin dulu kau heran kenapa di dunia ini ada manusia seperti aku yang sangat berbeda denganmu. Percayalah aku juga heran dengan tingkahmu.

Pada akhirnya aku memang tetap tak bisa mendefenisikan perasaan ini.
Apakah ini yang disebut cinta, sekedar suka atau hanya terbiasa? Ah, anggap saja ini cinta monyet..

Dear cinta monyetku,
Wajahku masih minim ekspresi, rambutku juga masih berantakan, memori otak ku masih bagus (untuk mengingat hal yang ku suka), aku juga masih pendiam namun jika suatu saat kalau misal kita bertemu entah kapan dan dimana kupastikan aku punya banyak stok senyuman untukmu .

Jika ku mau aku bisa saja menyenggol akun sosmed mu untuk menjembatani komunikasi dengan mu, tapi ku sadari bukan itu yang ku mau. Karena nyatanya memang tak pernah terjadi apapun di antara kita dan aku ingin tetap begitu. Meskipun demikian, kenangan itu tetap manis. Aku ingin terus menyimpan nya.

Dear cinta monyetku, surat ini untukmu walau aku tak ingin kau membacanya

(Ah iya.. ternyata aku masih tsundere)

Dear cinta monyetku, yang pertama tak akan terlupa

Dear cinta monyetku, ini memang untukmu.. Hey F.E