7 Kebaikan Ini Tidak Selamanya Disambut Baik Oleh Penerimanya

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
7 Kebaikan Ini Tidak Selamanya Disambut Baik Oleh Penerimanya

zankzinkzunk

30-01-2019 04:37

7 Kebaikan Ini Tidak Selamanya Disambut Baik Oleh Penerimanya

Foto: shutterstock.com

Manusia berakal sehat tentu saja memiliki naluri untuk berbuat baik, maka ketika ada seseorang yang berbuat jahat maka terdapat sesuatu yang salah dalam dirinya. Menurut teori psikoanalisis Sigmund Freud bahwa seseorang melakukan kriminal karena ketidakseimbangan antara ID (sebutan untuk komponen alami manusia sejak lahir), EGO dengan SUPEREGO. Buah dari ketidakseimbangan tersebut adalah sebuah kejahatan. Menurut teori ini, seorang kriminal memiliki perasaan rasa bersalah yang malah mendorongnya untuk melakukan kejahatan karena dalam dirinya ada keinginan untuk dihukum.
Namun, pembahasan ini tidak akan lebih mendalam pada teori tersebut. Melainkan mengemukakan realita berdasarkan pengalaman terkait niat baik yang tidak selamanya diterima dengan baik pula. Berikut ini, TS merincikan pada tujuh perbuatan yang sering terjadi.

1. Mengajak Ibadah

Foto: pixabay.com

Betul sekali, masalah ibadah seseorang merupakan perkara personal. Akan tetapi mengingatkan untuk melaksanakan ibadah karena memiliki keyakinan yang sama tentu saja bukanlah hal yang buruk. Sayangnya tidak setiap orang menerimanya dengan pikiran dan hati yang jernih.

Quote:

Contoh kasus:
A: "Bro, shalat bareng, Yuk!"
B: "Ngapain ngurusin orang sih, shalat ya shalat aja sana."

2. Memberi Saran

Foto: pixabay.com

Kadang secara tidak langsung melihat kejadian yang dilakukan atau menimpa teman. Dengan segenap niat yang tak ada sedikitpun untuk menyinggung maka seseorang memberikan saran pada temannya. Pasti tidak semua respon ketulusan itu berbalas kebaikan.

Quote:

Contoh kasus:
Melihat teman sekaligus tetangga kos melempar sampahnya begitu saja ke teras kos. Kemudian secara spontan teman yang melihatnya berkata, "Bro, buang ke tempat sampah tu di depan." "Yaelah, ntar juga ada petugasnya. Biarin aja."

3. Melakukan Hal yang Tegas

Foto: pixabay.com

Pasti GanSis pernah dalam posisi ketika saudara sendiri melakukan kesalahan, maka mau tidak mau harus melakukan perbuatan tegas untuk tidak membelanya, justru menegurnya. Sayangnya, terkadang dianggap tidak menyayanginya bahkan memihak orang lain daripada saudara sendiri.

Quote:

Contoh kasus:
Memergoki sepupu yang menabrak sepeda motor orang lain. Saudaranya tak berusaha membelanya karena melihat dengan mata kepala sendiri kalau dia lah yang bersalah. Kemudian sepupunya itu bersikap seperti kesal pada saudaranya ketika pulang.

4. Teguh Pendirian

Foto: pixabay.com

Mempertahankan pendirian memang tidaklah mudah, terkadang banyak anggapan miring orang lain yang melihatnya.

Quote:

Contoh kasus:
Ketika ujian Sekolah, ada teman yang mencoba bertanya jawabannya. Namun tak digubris, pura-pura tak didengar. Setelah ujian dia merasa kesal, merasa dibiarkan oleh temannya sendiri. Padahal memang seperti itulah seharusnya.

5. Bersikap Moderat

Foto: pixabay.com

Berusaha bersikap tenang dengan segala perbedaan, meskipun beberapa teman memancing untuk berada di pihaknya. Terlebih di musim politik seperti sekarang ini.

Quote:

Contoh kasus:
Banyak teman yang berdebat tentang pilihan politiknya, namun diri sendiri memutuskan untuk hening saja. Bukan berarti golput melainkan menyimpan pilihan untuk diungkapkan pada waktunya saja. Sayangnya, banyak teman yang menganggap bermuka dua bahkan tidak berpendirian.

6. Berteman dengan Banyak Orang

Foto: pixabay.com

Berusaha untuk berteman dengan siapa saja meskipun ada beberapa teman sendiri yang tidak menyukainya karena hal-hal yang tak mendasar.

Quote:

Contoh kasus:
Berteman dengan siapa saja di sekolah, baik dari anak IPA atau IPS. Sayangnya sering ada temannya yang menganggap bermuka dua bahkan musuh.

7. Menghindari Konflik

Foto: pixabay.com

GanSis setuju kan bahwa negara ini merupakan negara dan bangsa yang damai, bukan negara yang sedang mengangkat senjata. Maka tugas setiap bangsanya adalah mengisi kemerdekaan yang telah diraih.

Quote:

Contoh kasus:
Biasanya ada tawuran antar-sekolah, ada beberapa anak yang tak ingin turut campur dalam aksi tersebut. Sayangnya sering dianggap sebagai pengecut oleh teman lainnya yang merasa bangga turut serta dalam tawuran. Pada akhirnya, anak-anak yang tak ikut campur tawuran akan berbeda kubu dan sering mendapat intimadasi baik secara verbal maupun non-verbal.

Lantas apa poinnya setelah mengetahui hal-hal di atas? Supaya lebih siap sebelum melakukan kebaikan, tidak ada gerutuan setelahnya. Selain menghapus keikhlasan, gerutuan setelah berbuat baik akan menghapus pahala juga, GanSis. emoticon-Big Grin

Jangan lupa ratu dan komeng, cendol juga boleh

Referensi: psikologi.unair.ac.id

Tulisan: TS

Jika berkenan di HATI GanSIs, perkenankan juga di HATE dengan mengisi
FORM INI

Spoiler for Mungkin Agan juga minat baca ini:

Rekor Cristiano Ronaldo di Madrid yang Sulit Ditandingi Pemain lain

Politik Memanas? Dinginkan Kepala dengan 13 Humor Nurhadi-Aldo Ini

Ternyata Ini Sebabnya Kenapa Menikah Harus Melalui Upacara Agama

Begini caranya agar olahraga tak mudah lelah

Olahraga Malah Bikin Sakit jika Tak Mengatur Waktunya Seperti Ini

Buah 'Ajaib' Ini Bisa Kurangi Resiko Melahirkan Prematur

Kemarahan Cewek yang Sering Dipura-purakan bikin Cowok Kebingungan

Diubah oleh zankzinkzunk 30-01-2019 05:10

4.2K

Kutip

Balasan

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Urutan

Terbaru

Terlama

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Komunitas Pilihan