Haiii..
Apa kabar dirimu..
Sudah lama ya kita tak bersua lagi seperti dulu..
Meski sekedar menyapa lewat chat pun kita enggan..
Bagaimana dirimu sekarang? apa masih oon dan radongan?

Ya.. ini surat dariku.. dari orang yang dulu pernah memperjuangkanmu dan berusaha untuk selalu ada untukmu..
Dariku yang dulu selalu mencoba berpikir bijak saat kamu bingung menghadapi masalah..
Dariku yang dulu selalu mencoba bersikap dewasa saat kamu merasa butuh bimbingan hidup..
Yakk.. itu memang dulu.. dulu saat dirimu masih memilih di sampingku untuk sekedar bersandar dan menceritakan segala macam permasalahanmu..

Sudahlah.. itu sudah lama berlalu..
Meski bagiku.. kejadian itu masih melekat diingatanku dan berasa baru kemarin sore kamu memilih pergi..
Tenang.. aku tidak marah kok apalagi benci kepadamu..
Meski aku mengakui kalau itu sangat menyakitkan dan membuatku sangat kecewa..
Tapi setidaknya aku bersyukur.. sekarang dirimu sudah bukan kamu yang dulu..
Dulu yang sangat penakut dan bingungan ketika disuruh menentukan pilihan..
Dulu yang sangat over panik padahal belum melakukan apa-apa..
Kamu yang sekarang sudah berani memilih sebuah pilihan.. meskipun pilihan itu tidak mengarah kepadaku..
Kamu lebih memilih dirinya untuk berada disisimu.. Dia yang baru di kehidupanmu dibanding diriku..

Hmm.. Yah itulah kehidupan..
Terkadang harapan memang tidak selalu sesuai dengan apa yang kau mau..
Terkadang semesta memang sejail itu kok.. aku pun hanya bisa tertawa melihat tingkahnya..

Ahh.. Ku jadi lupa tujuan awal aku membuat surat ini wkwk..
Tapi ya sudahlah.. mungkin memang aku hanya sebatas rindu saja berbagi cerita lagi denganmu..
Mungkin ku cukupkan saja tulisan ini..
Ku hanya mau mengucapkan terimakasih saja lah.. padamu yang sudah mengajari cukup banyak hal tentang perjalanan dan tentang hidup yang sangat berarti ini.. bagiku ini sangat beharga sekali kudapatkan sebagai bekal ku kedepannya..
Kedepannya ku akan lebih menghargai hidup dan setiap detik momen yang kudapatkan..

Pesanku..
Aku tak memaksamu tuk melihatku..
Aku tak memaksamu tuk memilihku..
Aku tak memaksamu tuk mencintaiku..
Apalagi memaksamu tuk kembali kepadaku..

Aku memaksamu tuk tak menoleh kembali..
Aku memaksamu tuk kembali berjalan..
Aku memaksamu tuk terus melangkah menjauh ke depan..

Sebab cukup aku saja yang berhenti..
Melihatmu terus melangkah ke depan dengan pilihanmu..
Dan cukup aku saja yang merelakan kepergianmu..
Menjemput masa depanmu.. Dipelukannya..

Berikan salamku kepadanya..
Kepada manusia paling beruntung di muka bumi ini..
Yang bisa berjalan di sampingmu..
Manusia pilihanmu..

Dan untukmu..
Bagiku.. hanya satu kekuranganmu..
Kamu memilih sisi yang salah untuk di sampingmu..
Tapi sisi baikya..
Aku mendapatkan sesuatu yang jauh lebih baik dari itu..
Sebuah Kepastian dan Kepercayaan..
Tuhan percaya diriku dapat melewatinya..
Dan aku sangat bersyukur akan hal itu..

Sekian dari aku..
Aku yang dulu selalu menyertakan penggalan namamu.. Di kesempatan Sujudku..



@Risnanda14
@Risnanda.bin14