wadonsubur
TS
wadonsubur
[LOVE LETTER 3] Surat Untukmu, Penggemar James Bond


Depan laptop – Jakarta , 10 Februari 2019

Selamat pagi, siang dan malam...
Hai Papa, aku nggak tau disana jam berapa, jadinya aku ucapin semuanya aja yah, boleh kan?

Pa...
Aku nggak punya banyak epilog panjang untuk bilang aku kangen. Mohon maaf kalau bentuk kangenku cuma dengan surat ini yah, karena nggak kita udah nggak bisa ngobrol langsung sejak sepuluh tahun ini. Biasanya aku hanya bisa mampir ke pusara papa kalau pulang ke Surabaya atau kirimin doa dari sini.

Pa...
Aku cuma mau bilang terima kasih karena Papa secara nggak langsung ngajarin jadi orang yang punya pendirian, yang nggak mau ngejar harta, yang mau nolong orang tanpa pamrih. Orang yang berani kehilangan kontrak kerja karena nggak mau mark up stok obat, orang yang nggak mau kasih resep obat mahal ke pasien, orang yang kasih biaya murah untuk pasien. Memang kita nggak pernah jadi orang kaya dengan rumah gedong atau mobil berderet, tapi alhamdulillah kita nggak pernah kekurangan ya Pa.

Pa...
Dengan surat ini, lagi-lagi aku mau bilang makasih karena perbuatan baik Papa semasa hidup, bikin urusan aku dan adik-adik jadi lancar. Sekarang adik-adik sudah lulus kuliah dan sudah kerja Pa. Sayangnya papa nggak pernah bisa nampil di foto wisuda kita bertiga. Tapi aku percaya kalau Papa yakin kita semua memang bisa mencapai itu semua.

Pa…
Sekarang anak laki Papa satu-satunya ikut tinggal sama aku di Jakarta, wajah dan gerak-geriknya mirip banget sama Papa, saudara-saudara juga banyak yang bilang kalau adik adalah fotokopian Papa. Bahkan yah, sebagai anak milenial, selera musiknya sama kayak Papa, sukanya Michael Learns To Rock. Mungkin kalau pengen meluk Papa, cukup meluk adik aja yah?

Pa...
Si bontot sudah kerja loh. Manjanya tetep, tapi pemikirannya sudah lebih dewasa, sudah nggak jadi anak pemalu. Anak yang dulunya paling kesel kalau Papa bangunin pake genjrengan gitar tanpa nada yang jelas, sekarang dia suka kangen dibangunin kayak gitu. Pa, anak ragil Papa masih suka ngambek, tapi kalau dikasih tahu pelan-pelan, dia paham kok.

Pa...
Inget nggak terakhir kita jalan bareng? Menyusuri pasar malem yang digelar di depan rumah, sambil nyari DVD bajakannya James Bond kesukaan Papa, untuk koleksi. Aku suka amaze kalau Papa sudah kayak ensiklopedia berjalannya James Bond. Tapi sayangnya, yang ada waktu itu cuma DVD bajakan konser dangdut, aku masih suka ketawa kalau inget itu. Disitu juga banyak orang yang nyapa Papa karena seneng lihat Papa keluar rumah dalam keadaan sehat, padahal Papa jalannya udah payah karena telat hemodialisis. Maaf yah Pa, waktu itu aku belum kerja, belum lulus malah, jadi kita nggak bisa bayar pengobatan Papa. Tapi Allah sudah kasih jalan terbaik, sudah nggak sakit lagi emoticon-Smilie


Pa...
Kalau dikasih kesempatan sekali lagi, aku pengen banget peluk, ciumin pipi dan jalan bareng sama Papa. Bicara lebih banyak, salim sama Papa. Mungkin juga minta dibonceng motor Binter Papa atau nonton James Bond bareng di bioskop. Ah, banyak maunya yah ternyata. Mungkin karena aku iri lihat orang yang masih bisa gandeng papanya. Pa, sebenernya aku pengen bilang minta maaf juga kalau aku banyak nyusahin semasa papa hidup dan masih bikin banyak salah sampai sekarang.

Pa...
Katanya rindu berat, biar Dilan aja. Aku sih nggak mau, walau berat, tapi kalau ke Papa, seberat apapun rindu itu, biar aku yang rasain dan tanggung ya emoticon-Smilie
I love you...
Segitu dulu yah, Pa.

Al-Fatihah

Dari anakmu
Diubah oleh wadonsubur 10-02-2019 07:13
tata604aldysadi
aldysadi dan tata604 memberi reputasi
6
1.4K
12
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan