moviegangsta
TS
moviegangsta
Pertama Kali ke Cianjur & Curug Citambur Naik Bus dari Jakarta


Gue nggak pernah ke Cianjur sebelumnya. Tapi sering dengerin cerita tentang daerah ini dari temen kantor yang memang asli sana. Sebagai orang asli Cianjur, dia cerita banyak hal tentang bagaimana kondisi pedesaan di sana yang masih alami dan jauh dari riuh ramai kota. Sebagai orang yang tinggal di kawasan pinggir Kota Jakarta selama kurang lebih lima tahun, imajinasi gue tentang cerita dia agak berlebihan sebenarnya. Rumah-rumah kecil yang jaraknya berjauhan, bukit-bukit berkabut, jalan setapak yang agak rusak, langit yang biru bersih, awan yang putih nggak kalah bersih, yang jelas udaranya pasti segar banget dan nyaman buat paru-paru gue yang selama ini ternodai oleh asap knalpot MetroMini dan Kopaja. 


Quote:



Dia nawarin di satu momen makan siang di kantor. Gue nggak ada rencana apa-apa di liburan Natal kemaren dan nggak perlu lama-lama untuk menerima tawaran itu. Gue okein dan kita langsung susun rencana. Ketemuan di mana dan berangkat dari mana. Sebenarnya dia menawarkan opsi untuk naik sepeda motor dari Jakarta ke Cianjur. Tapi gue menolak opsi itu karena ini adalah pengalaman pertama gue ke sana. Memang sih naik motor tuh terdengar sangat menyenangkan dan seru. Terdengar sangat petualang sekali gitu lho. Tapi gue sendiri pun belum pernah naik motor menuju ke lokasi yang jaraknya sejauh itu. 


Quote:


Walaupun dia kayaknya agak nggak srek dengan opsi bus, tapi akhirnya kita naik bus juga. Hahahaha. Sial banget sebenarnya di hari itu, Sabtu 22 Desember 2018, kondisi jalanan Jakarta lagi najis-najisnya. Stuck banget di jalan dari Barat ke Timur Jakarta. Oke biar nggak salah paham, jadi karena kita konsep perjalanannya mau naik kendaraan umum banget, jadi kami ambil rute sebagai berikut:


Quote:


Perjalanan menuju Halte Kampung Rambutan sore itu bener-bener gila sih. Awalnya kami pikir Jakarta udah agak lowong nih soalnya orang-orang bermobil pasti sudah pada keluar kota atau keluar negeri buat libur panjang Natal. Tapi ternyata nggak semuanya ya. Masih banyak yang turun ke jalan yang akhirnya berimbas kemacetan yang nggak kelar-kelar. Perjalanan dari Halte Kebon Jeruk ke Halte Kampung Rambutan kami habiskan sekitar 3,5 jam. Stuck lama banget di TB Simatupang arah Pasar Rebo hari itu. Setelah itu lancar-lancar aja.



Nah, dari Kampung Rambutan kami naik bus Marita menuju ke Cianjur. Ongkosnya Rp 35 ribu. Sebenarnya bisa naik bus ini dari pinggir jalan di kawasan Pasar Rebo (dekat halte TransJakarta, di bawah jalan layang) tapi kata temen gue kalau naik dari sini bisa nggak dapat duduk. Jadi mending naik dari Kampung Rambutan aja. Jaminan dapat duduk. Dan bener, ketika kami naik busnya masih kosong. Kirain memang nggak terlalu banyak orang yang akan ke Cianjur hari itu. Tapi ternyata pas busnya udah jalan dan berhenti di Pasar Rebo, mendadak jadi penuh banget sampai ada yang nggak dapet tempat duduk.

Bus jalan dari Pasar Rebo via Jonggol sekitar jam 8 malem. Untungnya lewat jalan ini nggak terlalu macet. Nggak terlalu bisa liat banyak hal sih, soalnya udah malem juga kan. Memang ini waktu yang tepat untuk tidur. Pas bangun-bangun, busnya berhenti di rest area di kawasan Cikalong Kulon dulu selama beberapa menit. Cukup untuk makan di situ. Malam itu gue makan ikan tongkol, sayur tumis, pakai nasi putih dan minum teh anget sekitar Rp 22 ribu. Lumayan mahal juga sih kalau dipikir-pikir soalnya kalo warteg biasanya Rp 12 ribuan lah itu. Abis itu busnya jalan lagi menuju Cianjur kota dan kita sampai kira-kira sekitar jam 12:30-an di hari Minggu 23 Desember 2018.



Niatnya sih malam itu mau nyari penginapan aja. Soalnya badan gue rasanya udah kayak mau patah. Hahaha. Nggak terbiasa nih perjalanan jauh dan oper-oper bus kayak gini. Sementara temen gue ini kan udah pernah melakukannya jadi semacam terbiasa gitu.


Quote:


YA TUHAN AMPUNILAH DOSA-DOSA KAMI.

Badan gue kuat kok. Badan gue kuat kok.

Setelah turun bus dari Jakarta dini hari itu kita cari tempat istirahat dulu sekalian salat Isya. Sekitar jam 2 dini hari barulah naik bus menuju ke Tanggeung. Gue sendiri sebenarnya nggak ada agenda di Tanggeung. Maksudnya nggak akan kepikiran buat nyari-nyari tempat wisata itu. Soalnya kalau ini baru sampai Tanggeung sekitar jam enam pagi, gue nggak akan sanggup untuk lanjut jalan dan berwisata. Mending gue tidur aja. Sementara temen gue ada acara reuni sama temen-temen SMA-nya. 



Jadilah setelah sampai Tanggeung sekitar jam setengah enam pagi, kita turun di depan sebuah penginapan bernama Kaum di dekat pusat kota Tanggeung. Penginapannya bersih, ada Wi-Fi juga, dan terbilang murah untuk transit selama beberapa jam saja lumayanlah. Daripada nggak ada tempat tidur kan. Rate per malamnya sekitar Rp 100 ribu. Atau mungkin itu rate beberapa jam saja ya gue nggak nanya juga sih, temen gue yang ngomong sama resepsionisnya. Soalnya kita cuma stay di situ dari jam enam pagi dan cabut jam dua siang. Gue cuma numpang tidur pagi dan mandi. Temen gue bahkan enggak tidur sama sekali. Gue gak paham lagi dia manusia atau bukan.

Nah di hari kedua, rute kita adalah Tanggeung - Pasir Kuda. Di sini kita akan mengunjungi rumah kakak temen gue ini. Di sinilah gue baru merasakan sisi Cianjur yang lebih pedesaan. Dari Tanggeung harus naik bus dulu ke pertigaan Sinagar. Nanti dari situ lanjut bus lagi yang menuju Ciwidey dan turun di pasir kuda. Tapi karena kita kayaknya kesorean atau gimana gue nggak paham juga, nggak ada bus sama sekali yang melintas. Akhirnya kita naik ojek dari pertigaan itu menuju ke Pasir Kuda dengan tarif Rp 40 ribu satu motor. 

Treknya itu ya.... wow.... luar biasa banget. Gue nggak pernah naik motor bebek dengan trek yang ekstrem kayak gitu. Tanjakannya bener-bener curam udah gitu jalannya juga nggak rata. Aspal tapi rusak gitu. Gue sempat diketawain sama tukang ojeknya karena megangin jaket dia kekencengan.


Quote:


Naik motor dari pertigaan Sinagar ke Pasir Kuda ini memakan waktu sekitar 45 menit? 1 jam? Gue nggak perhatiin deh. Soalnya sibuk deg-degan. Wahahahha. Tapi sekitar lima belas menit berselang sejak tanjakan ekstrem pertama yang gue dan abang ojek lewati, gue langsung terbius dengan pemandangan dari atas jalan yang kita tanjak tadi. Wah bagus men.



Hari itu karena habis hujan dan matahari sudah jelang terbenam, kabut sudah mulai naik dan pemandangan dari atas tuh kayak hamparan pepohonan dan sawah yang ditutupi kabut gitu. Gue pernah lihat pemandangan kayak gini waktu ke Punthuk Setumbu beberapa tahun yang lalu. Tapi yang ini feel-nya beda banget. Ada nuansa sejuk dan tenang banget. Udaranya juga beneran terasa bersih. Ditambah lagi aroma khas tanah ketika hujan. Nggak akan dapet nih gue di Jakarta! Pas banget sebelum sampai di rumah, matahari terbenam tampak dari balik kepulan awan. Harusnya gue di sini sama orang yang gue suka ya, bukan sama abang ojek.



Besoknya, setelah bermalam di rumah temen kakak gue itu di Pasir Kuda, kita mutusin buat break dulu sehari dan istirahat. Gue manfaatin buat tidur. Hahahah. Liburan macam apa. Ya mon maap tapi gue kurang tidur banget dan badan gue nggak tahan men. Lusanya kita melanjutkan perjalanan sekalian pulang ke Jakarta. Tapi kali ini rutenya nggak lewat Cianjur kota lagi, tapi lewat Bandung. Nah kita naik bus dari Pasir Kuda (desa Sukajadi kalo nggak salah deh namanya) - Ciwidey, dengan turun dulu di Curug Citambur. Dari desa tempat kakak temen gue itu tinggal ke Curug Citambur sekitar sejam deh. Sebenarnya deket tapi karena jalannya jelek banget jadi kayaknya lama aja gitu pergerakan dari bus itu. 

Ini pertama kalinya gue ke Curug Citambur anyway. Gue pernah lihat foto-fotonya di Instagram dan memang tertarik ke sini. Temen gue, sebagai masyarakat lokal Cianjur, juga sangat membanggakan tempat ini dan sering ngajakin ke situ. Beruntung gue, dia hari itu lagi baik dan mau ngajakin gue ke Curug Citambur. Masuk ke Curug Citambur nggak mahal cuma Rp 10 ribu. Di dalam menuju ke bawah curug-nya nanti bayar lagi Rp 5 ribu soalnya ada area tempat foto-foto yang dimiliki oleh perseorangan. Ya Rp 15 ribu mah affordable banget lah.



Hari itu kebetulan hujan deras tapi karena kami nggak mau buang-buang waktu akhirnya nerabas hujan menuju ke area curug. Kebetulan ada pedagang jas hujan di salah satu kios suvenir jadi beli dulu Rp 15 ribu. Lumayan agar tidak terlalu lepek. Karena malas kalau nanti fotonya jelek. Hahahaha. Karena lagi hujan, nggak terlalu banyak orang di kawasan curug. Oke banget sih kondisi ini buat foto-foto. Relain hape basah-basah dikit kena air hujan demi konten. 

#AnakZamanNow

Pemandangan Curug Citambur adalah salah satu yang oke banget buat konten Instagram. Nggak terlalu susah juga untuk mencapai curugnya karena nggak harus nanjak yang berlebihan. Pemerintah Daerah sudah bikin trek buat ke curug sangat nyaman dan mudah dijangkau. Gue memanfaatkan momen hari itu buat menghirup banyak-banyak udara segar dengan harapan paru-paru gue bisa terdetoksifikasi dan semua bekas-bekas asap knalpot MetroMini dan Kopaja segera hilang dan terkikis sampai habis.

Agak susah buat ngeluarin kamera mirrorless dalam kondisi gerimis dan kena cipratan air dari curugnya. Tapi anyway gue lakukan juga demi beberapa foto bagus buat konten. 



#AnakZamanNow

Akhirnya rasa capek dalam perjalanan berjam-jam dari Jakarta kemarin terbayar juga dengan pemandangan Curug Citambur. Kapan-kapan pasti gue balik lagi. Nanti gue bawa drone deh supaya bisa dapet foto-foto majestic kayak orang-orang di Instagram.

Setelah hujan selesai, kami cabut dari curug untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta lewat Ciwidey. Ketika bus kami melintasi jalanan berlubang dan sempit dan serem dan licin dari Pasir Kuda ke Ciwidey, gue baru sadar kalau memang seharusnya perjalanan ini dilakukan naik motor saja. Karena pemandangan di sebelah kanan sepanjang jalan itu keren banget. Bukit-bukit berkabut dan kebun teh. Ingin rasanya berhenti dari bus dan turun sebentar buat foto. Tapi, yah, hahahahahah, kan gak bisa gitu juga.


Quote:




myidkaskuskekoreaantata604
tata604 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
12.2K
100
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan