infoanaksultanAvatar border
TS
infoanaksultan
DAYALDE

Selamat membaca, gue senang kalian menyempatkan diri buat singgah pada karya tulis sederhana gue ini. Lain kali gue menyarankan untuk menyeduh segelas kopi dan membeli sekantung gorengan dengan cabai di dalamnya. Agar nyaman saat membaca tulisan gue yang tentu menurut gue masih sangat amat berantakan. Hehe.

TIDAK BUTUH PERATURAN KHUSUS UNTUK MEMBACA

Gue hanya ingin minta tolong kepada para pembaca sekalian untuk share tulisan gue sebanyak-banyaknya, dan beri gue kritik serta komentar yang membangun apabila tulisan gue dirasa layak untuk kawan-kawan baca di sini. Satu hal yang perlu di perhatikan dari cerita yang gue tulis di sini, cerita gue 100% Fiksi, apabila ada kesamaan nama, tempat, atau hal lain yang mengganggu, mohon maklum, itu semua hanya demi mendukung emosi yang terbangun dalam cerita ini. Terakhir, terima kasih untuk segala bentuk apresiasi yang nanti mungkin tercipta pada waktu yang akan datang. Gue beruntung karena bisa memiliki pembaca seperti kawan-kawan semua, gue senang, gue ceria, gue bahagia.

Jangan menunggu lama, mari membaca bersama.

INDEX

Prologue
Dayalde #1 - Terpesona
Dayalde #2 - Canggung
Dayalde #3 - Terbakar Asmara
Dayalde #4 - Bangkit
Dayalde #5 - Pengakuan
Dayalde #6 - Senandung Asmara
Dayalde #7 - Bimo
Dayalde #8 - Serpihan Rasa
Dayalde #9 - Keputusan Awal
Dayalde #10 - Keputusan Akhir
Dayalde #11 - Benci
Dayalde #12 - Menjauh
Dayalde #13 - Pergi
Dayalde #14 - Berpisah
Dayalde #15 - Dayalde

Hanya akan ada 15 Part yang bakal gue tulis di sini, semuanya kurang lebih sebanyak hampir 150 halaman kertas A4, gue tidak akan menuliskannya secara langsung, gue akan menuliskannya secara bertahap, mungkin bisa satu hari sekal, mungkin juga bisa satu minggu sekali, tergantung otak gue bisa mikir buat nulis atau nggak, maklum, gue hanya seorang pengangguran yang tidak memiliki kegiatan di rumah. Serius. Karenanya gue ingin mengabdikan hobi gue ini menjadi sebuah karya pertama yang nantinya di harapkan akan menjadi sebuah semangat untuk gue melangkah maju ke depan. Teruntuk kamu para pembaca sekalian, segala hormat dan doa gue haturkan, semoga kita dapat bersama menjalin sebuah ikat tali pertemanan yang baik, nantinya. Aammin.

So, Enjoyed!

======================================================================

P R O L O G U E

Banyak orang bilang ke gue buat sadar dengan kondisi gue sekarang, iya, kondisi di mana gue hanyalah seorang anak pungut dari keluarga bangsawan. Orang tua kandung gue meninggal saat umur gue 3 Tahun, kemudian tetangga depan rumah gue mengadopsi gue sebagai anak putra satu-satunya di keluarga mereka, sekaligus anak paling bungsu. Gue di adopsi oleh keluarga Natadiningrat, bangsawan Jawa, dari keraton Solo, Jawa Tengah. Sedang gue sejatinya merupakan darah keturunan Sunda, karena kedua orang tua kandung gue berasal dari Kuningan, Jawa Barat.

Namun banyak orang tidak tahu, bahwa semua cerita “klise” yang banyak mereka tonton dari layar kaca terhadap seorang anak pungut seperti gue adalah palsu. Karena nyatanya gue tumbuh besar menjadi seorang anak bungsu yang tidak dibeda-bedakan, baik dalam keluarga di rumah gue, atau keluarga besar dari Ayah dan Bunda gue. Gue bersyukur karena mereka bisa menganggap gue sebagai anak putra harapan mereka satu-satunya, mereka ingin gue tumbuh besar menjadi seorang anak yang berhasil, tanpa memperdulikan status gue sebagai seorang anak pungut. Atau katakanlah dengan sopan sebagai anak angkat dari keluarga bangsawan Natadiningrat.

Sejak kecil, nama gue adalah Rahmat Setyo. Setelah menjadi anak angkat dari keluarga Natadiningrat, nama gue berubah menjadi Rahmat Setyo Natadiningrat. Ayah gue bernama Putra Abdi Jaya Natadiningrat, sedang Bunda gue bernama Endang Kasih Natadiningrat. Gue merupakan anak keempat dari 4 bersaudara, kakak gue semuanya cewek. Pertama ada Faradiba Putri Natadiningrat, sudah berkeluarga, suaminya asal Sunda, Kang Dede, begitu biasanya gue memanggil. Kedua ada Kencana Putri Natadiningrat, masih single, kuliah di ITB semester 4. Ketiga ada Gracelia Putri Natadiningrat, masih single, satu sekolah sama gue, kelas XII. Begitulah mereka, keluarga kecil gue saat ini, dan gue bersyukur punya mereka di hidup gue, gak kebayang aja kalo mereka tidak ada untuk gue, bisa mati mampus gue hidup sebatang kara di dunia yang terlalu luas ini.

Saat ini gue bersekolah di salah satu SMA swasta yang ada di Lembang, Bandung. SMA Bosca namanya, gak ngerti sih kenapa di namain gitu sama yang punya Yayasan. Kebetulan di sekolah, Bunda menjabat sebagai Kepala Sekolah, sedang Ayah menjabat sebagai Ketua Yayasan. Iya, keluarga gue memang sudah turun temurun menjalani bisnis di dunia pendidikan. Karenanya, walaupun gue bandel gak ketolong, namun tetap memiliki sikap dan tata krama yang baik. Beruntung banget kan hidup gue? Sayangnya semua kehidupan gue yang mulus ini hanya terwujud di dalam sebuah lembaran kertas yang padat dengan huruf.

Berawal dari kisah manis gue di atas, gue akan menceritakan lebih banyak tentang kehidupan gue di masa depan, sebuah kehidupan yang bakal gue tempuh dengan penuh rasa suka dan duka. Tanpa ada sedikitpun yang gue buang, semuanya akan gue tulis di sini.

Cerita ini akan gue beri judul: Aldebaran

Nanti juga kamu paham kenapa gue memberi judul tersebut pada tulisan ini, jadi, daripada kamu capek baca prologue, mending ikut gue buat terjun ke bawah sana yuk? Berangkat!

Baca lanjutannya; Dayalde #1 - Terpesona

Diubah oleh infoanaksultan 13-08-2019 08:47
KnightDruidAvatar border
anasabilaAvatar border
someshitnessAvatar border
someshitness dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan