JulidHatiAvatar border
TS
JulidHati
Sisa Cinta Rani - Takut Pujaan Hati Digarong - Part 6

Menjalani LDR memiliki plus minus, bagi beberapa orang seakan selalu dihantui perasaan macam-macam ketika pribadi tersebut tak memberikan kepercaan kepada pasangannya. Aku dan Rani memang jaran sekali bertemu secara langsung, pertemuan kami biasanya terjadi ketika Hari Raya, ataupun hari libur kuliah yang mungkin kami pas sama-sama pulang ke kampung halaman. Pertemuan secara langsung yang terjadi hanya bisa dihitung dengan jari tersebut sudah tentu membuat kami selalu dirundung rasa kangen. Berkirim pesan dan melihat wajah melalui web cam dirasa masih kurang, sehingga terbesit untuk melakukan perjalanan ke Jogjakarta demi melihat pujaan hati.

19 September 2006 Aku putuskan untuk melancong ke Kota Gudeg guna menemui Rani, tak sekedar mengobati rasa kangen saja melainkan perjalanan ini untuk memastikan bahwa Rani tak digarong oleh orang lain emoticon-Ngakak. Perjalanan ini pun terwujud, ketika salah satu temenku yang bekerja sebagai drafterdi salah satu perusahaan minyak menghubungi untuk tergabung dalam sebuah project miliknya. Project yang cukup kompleks ini tak hanya memberikan pengalaman baru, namun juga memberikan upah yang sepadan sehingga mengantarkanku bertemu dengan Rani. Bergegaslah aku menuju stasiun Senen, Jakarta, untuk menuju Jogjakarta menggunakan kereta api. 

Perjalanan yang cukup jauh tersebut rupanya hati dan mata seakan kompak. Mata tak bisa terpejam meskipun lelah, sementara hati ini terus tak sabar menunggu pertemuan dengan Rani, sang pujaan hati. Singkat cerita sampailah kereta api memasuki wilayah Jogjakarta, penanda segera tiba di tujuan. Mengenakan Jaket Hijau, kaos hijau, dan celana jeans, itu pakaian yang ia kenakan ketika menjemput saat aku tiba di Jogjakarta. Dari belakang, aku sudah bisa memastikan kalau itu adalah kamu, karena kamu adalah perempuan yang suka mempadu padankan busana dengan beberapa warna yang sama. Rasa gembira, rasa senang, rasa kangen seakan tumpah... beberapa waktu lalau Cuma bisa berkirim pesan di ym, kini bisa bertemu langsung di tanah Yogyakarta.

Selama 3 hari berada di Jogja, Rani mengajakku berkunjung ke beberapa destinasi wisata yang ada di Jogjakarta. Rani bercerita, bahwa parang tritis adalah salah satu tempat favoritnya yang ada di Jogja. Ia kerap berkunjung ke tempat tersebut bareng teman kuliahnya di akhir pekan. Menginjak hari ke 2 aku di Jogja, aku dikenalkan dengan beberapa teman kuliah Rani. Sepanjang aku mencoba mengingat nama-nama tersebut, adalah Vita, Santi, Risma, Fauzi, Zulfikar, Fransiska, dan yang teringat sekali ada satu nama yang hingga sekarang aku ingat, yaitu Askar.  Ada apa dengan dia?... 

Selama sehari tersebut aku tak secara langsung mengamati Rani, ketika ia ngobrol dengan temannya seperti Vita, Zulfikar dan lainnya tampak seperti biasa layaknya seorang teman. Sikap yang tampak berbeda ia perlihatkan ketika ia berbicara dengan Askar, Rani terlihat canggung, dan ada sesuatu yang aku sendiri waktu itu bingung untuk menilainya. Terlintas untuk mencoba meminta no hp Vita (Teman dekat Rani), berharap untuk bisa mencari lebih tahu tentang Askar).  Sampai pada akhirnya, masa melancong di Jogjakarta pun hampir habis. Hari ke tiga sore, di sore hari aku putuskan pulang ke kampung halamanku menuju Purwokerto menggunakan Bus. Kembali ke tanah kelahiran untuk menengok Ibu sembari berkunjung ke makam Bapak sebelum nantinya lanjut kembali menuju Depok, Jawa Barat.

Seriing perjalanan waktu, aku mencoba mencari tau akan informasi ada apa Askar dan Rani, tak lain adalah ke teman dekat Rani, yaitu Vita. Mencoba melakukan investasi layaknya seorang detektif dengan mulai mencari tau dan mengintrogasi secara tak langsung dari beberapa teman dekat Rani. Mengorek sebanyak mungkin informasi yang didapat dari Vita, sebagai salah satu narasumber yang aku rasa paling banyak tau akan Rani dan Askar. Awalnya begitu sulit untuk mendapatkan informasi yang aku cari, sampai pada akhirnya Vita mulai memberikan sedikit demi sedikit clue. Dari keterangan Vita akhirnya didapat bahwa Askar memang pernah menyatakan perasaannya kepada Rani, namun Rani masih tak menjawab perasaan tersebut karena masih menjalin LDR denganku. 

Seketika itu rasa was-was, cemburu, khawatir, emosi seakan sudah melebur jadi satu mengalahkan kepercayaanku dengan Rani yang sudah terjalin beberapa tahun belakang. Meskipun demikian, aku tak pernah mengkonfirmasi akan Askar kepada Rani, aku tetap percaya dengannya meskipun ada segumpal rasa khawatir akan pujaan hatiku ini digarong oleh orang lain. Kami tetap berkomunikasi setiap hari, tetap saling menginatkan dan sesekali bergosip akan teman satu sekolah kita yang sudah menikah.

Diubah oleh JulidHati 13-02-2020 06:50
sentinelprime07Avatar border
mrefi26Avatar border
nuryadiariAvatar border
nuryadiari dan 2 lainnya memberi reputasi
-3
857
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan