raeukiAvatar border
TS
raeuki
Pro dan Kontra Vaksin COVID19, Membuat Beberapa Orang Ragu-Ragu


Vaksin COVID19 sudah siap di Indonesia. Kita bisa mendaftarkan diri untuk vaksin melalui website pedulilindungi.idatau melalui aplikasi PeduliLindungi yang sudah tersedia di PlayStore dan AppStore.
Langkah awal ajakan Vaksin dimulai oleh bapak presiden RI dengan beliau menjadi orang Indonesia pertama yang disuntik pada Rabu, 13 Januari 2021 lalu.
Quote:

Tindakan itu menjadi babak baru pemerintah dalam upaya penanganan Pandemi COVID19 yang sudah hampir satu tahun. Banyak masyarakat yang memuji apa yang dilakukan bapak Presiden Joko Widodo, juga ada yang meragukan tentang vaksin yang disuntikan pada beliau.
Sampai pada akhirnya masyarakat terpecah dalam 3 golongan. Mereka yang yakindan mendukung penuh soal Vaksin COVID19, kemudian Mereka yang menolak tidak ingin mendapatkan vaksin, lalu diantara keduanya Mereka yang ragu-ragu akan menerima atau menolak Vaksin COVID19.
Kondisi semacam ini beberapa kali terjadi dalam sejarah pervaksinan. Kejadian yang paling mirip mungkin yang terjadi di Amerika serikat pada masa pemerintahan Gerald Ford, ketika menghadapi masalah Flu Babi. Gerald Ford mengundang media ketika menjalani vaksinasi flu babi yang malah menambah persepsi publik bahwa itu adalah peristiwa yang dipolitisasi.
Quote:

Kemudian beberapa kematian yang terjadi setelahnya disangkutpautkan akibat vaksin. Banyak media yang tidak terlalu paham soal sains hanya melaporkan apa yang mereka lihat dan dengar dari publik. Headline berita yang menyebar banyak memberitakan narasi negatif soal vaksin, yang membuat kondisi menjadi semakin kacau. Hari-hari berikutnya kepercayaan publik memudar terhadap vaksin. Dan untuk mengembalikan itu butuh waktu yang sangat lama.

Kembali ke Indonesia dengan Vaksin COVID19, kebanyakan orang akan ragu-ragu divaksin ketika melihat atau mendengar KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) atau lebih singkatnya epek samping dari vaksin. Tapi bagaimana pun juga KIPI memang selalu ada dalam setiap vaksinasi, kejelasan akan KIPI sangat perlu diketahui oleh publik sehingga tidak timbul panik, mengingat kegagalan yang terjadi pada kasus vaksinasi flu babi yang terjadi di Amerika Serikat.
Maka dengan kita tahu kasus itu, kita harus belajar, media harus belajar, pemerintah harus belajar tentang tindakan dan langkah apa yang harus kita lakukan supaya tidak menuai kegagalan dalam upaya vaksinasi yang sedang dilakukan.
Setelah "bagian yang mengurus Vaksin COVID19" menjelaskan siapa saja yang boleh dan tidak boleh di vaksin juga epek samping dari penggunaannya maka peran media dalam menyampaikan informasi yang akurat sangat dibutuhkan. Sehingga bias pada masyarakat akan berkurang.


Pada tahun 1998, vaksin MMR (Campak, Gondogan, dan Rubela) dihubungkan dengam kejadian autisme setelah Dr. Andrew Wakefield mempublikasikan penelitiannya di Inggris pada tahun itu. Pro dan kontra pun terjadi, orang tua menjadi cemas untuk memberikan vaksin MMR pada anaknya. meskipun pada akhirnya jurnal tersebut pada tahun 2010 telah dicabut sepenuhnya dan dinyatakan sebagai "kekeliruan". Sebuah perjalanan panjang yang dalam prosesnya mengakibatkan peningkatan jumlah kasus penyakit campak gondongan, dan rubella pada masa itu.

Kemudian dalam kasus Difteri-Tetanus-Pertusis (DTP), negara yang menjalankan vaksinasi secara menyeluruh (Hungaria, Polandia, USA) punya lebih sedikit kasus pertusis dibandingkan dengan negara yang vaksinasinya terganggu oleh gerakan anti-vaksin (Jepang, Inggris, Italia). Dari dua kasus ini kita melihat kondisi yang sama ketika vaksin terhenti atau tidak dilakukan secara menyeluruh.
Kembali ke Indonesia, Jika kasus COVID19 serupa dengan kedua kasus di atas, dan dalam upaya vaksinasi COVID19 mengalami pro dan kontra, serta keraguan yang berkepanjangan sehingga vaksinasi terhambat, atau bahkan terhenti maka kemungkinan peningkatan kasus akan menjadi semakin besar dan pandemi akan berlangsung lebih lama lagi.

Setiap pro dan kontra pasti berdiri ditengahnya mereka yang ragu-ragu, yang trus memantau kedua kubu di sebelahnya untuk menentukan pilihan. Namun pada akhirnya tidak akan ada yang ragu-ragu dengan Vaksin COVID19, mereka yang ragu akan memilih yakin vaksin atau "ikut-ikutan" yakin vaksin dan sebaliknya (menolak vaksin atau "ikut-ikutan" menolak vaksin.
Lalu saya berada pada tim yang mana.
Silahkan pembaca menilainya.

Demikian thread ini, jika tim pro dan tim kontra ingin berpendapat dipersiapkan. Tim ragu-ragu silahkan menyimak.
emoticon-Shakehand2

Semoga kita semua lekas sehat. emoticon-Mewek

Referensi : di sini, di sini, di sini

emoticon-Traveller

Quote:
Diubah oleh raeuki 06-03-2021 07:11
0
600
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan