Knock knockRaina. Masih ingatkah kamu foto itu?? Ya kamu betul, itu karyamu berisi inisial nama asliku. 10 tahun berlalu aku masih tak tau nama aslimu.Nafa Luna Hafara,nama putri kita jika kamu tak pergi. Sebuah nama indah namun ku tak marah kala kutau Ananda Raina Faranisa bukanlah namamu meski 3 tahun ku percaya nama itu nyata. Wahai kaskuserwati yang pernah mengisi hati, siapakah namamu?

Hello Raina. Apakah kamu baca tulisanku yang lalu demi mencarimu. 9 tahun lalu aku pernah mencarimu disini. Di tempat dimana aku menemukanmu. Saling bertukar cerita di VM lalu bertukar rasa di YM, memadu rasa di BMM dan Hmm kita jadian. Aku, kamu tanpa tatap muka namun kamu tancapkan luka. Jika kamu masih punya hati idealnya kamu akan merasa "jleb" duhai wanita yang menggilai sosok Johnny Depp.

How's North Carolina? Tempat dimana terakhir kali kau memberi kabar lewat suara di teriknya siang bulan Januari tahun 2012. Tahun & Bulan yang kamu janjikan Kuala Lumpur akan menjadi saksi perdana kita berjumpa namun yang kamu hasilkan hanya luka belaka.

Where have you been? Where have you been? Itu kalimat yang biasa kamu ucap di kala kita masih saling memadu rasa saat aku hilang dari BBM atau saat kamu butuh aku untuk entah sekedar curhat atau mengisi waktumu. Dimana kamu sekarang? Di North Carolina ? Bintaro? Di Jakbar? Atau jangan2 kamu sekarang ada di didalam kompleks pemakaman covid19? Dimanapun itu aku jamin kisahmu akan abadi di dalam sanubariku.

Break berkali2 kamu ucapkan untuk memutus kita kala itu. Egoismu tetap berasa manis karena cinta jelas sudah mematikan kemampuan hati dan otak untuk memvonis. Saat ku tahu ada 5 kaskuser yang mengaku pernah menjadi masa lalumupun aku tetap bisa tersenyum manis. Demi masa depan yang tidak tragis maka kuputuskan untuk tidak menangis.

Losing semua berita tentangmu mengajarkanku apa artinya keikhlasan, sebuah jeroan besar dalam organ hati di jaringan cinta sejati. Tak heran dompet pemberianmu saat aku sedang di Medan dan kamu entah di negara atau kota mana mendadak hilang di 4 Oktober 2012.

Okay bagiku saat kutahu dari banyak kaskuser di tulisan lamaku untukmu bahwa banyak dusta yang kau kirim untukku. Silakan kamu marah jika saat itu aku lebih percaya mereka karena aku sendiri ga tau siapa yang bisa kupercaya saat itu jika itu tentang kamu. Semua misteri ini akan selalu menghantui aku dan (semoga) juga kamu.

Bye Bye yang kamu ucap di 4 November 2011 bahkan hanya hasilkan semu yang nyata karena setelahnya kamu masih menghubungiku namun tak kunjung datang kembali hingga saat ini. Mungkinkah kini aku harus benar2 menghapus jejakmu? satu2nya lagu yang bisa kau mainkan dengan gitar? Demi menghibur diri mungkin aku harus ucapkan selalu ada kata selamat di tiap frase selamat tinggal.