raeukiAvatar border
TS
raeuki
Mengapa Stalin Mencoba Membasmi Agama di Uni Soviet? Dan Mengapa Itu Gagal?
Quote:


-Pembukaan-

Rusia mengalami kebangkitan agama yang luar biasa. Kristen Ortodoks berkembang pesat setelah bertahan selama puluhan tahun pemerintahan Soviet yang ateis. Saat ini kita dapat melihat para pendeta memberikan khotbah di televisi, menghadapi prosesi keagamaan di St. Petersburg, dan menyaksikan warga berbaris untuk mendapatkan air suci di Moskow. Bahkan museum Darwin di Moskow menampilkan pohon Natal selama liburan akhir tahun. Rusia diubah dari Ortodoksi konservatif pada abad ke-19 menjadi promotor ateisme terkemuka dunia pada abad ke-20. Latar belakang sejarah perjalanan luar biasa Rusia dari Ortodoksi ke ateisme, dan kembali lagi ke Ortodoks merupakan kisah panjang yang menarik. Dari revolusi Bolshevik pada tahun 1917 hingga pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.

Ketika era pemerintahan Komunis dimulai di Rusia pada tahun 1917, agama dipandang sebagai penghalang bagi masyarakat sosialis untuk berkembang pesat. Seperti yang dinyatakan oleh Karl Marx, penulis The Communist Manifesto, ia mengatakan "Komunisme dimulai dari mana ateisme dimulai. (Private Property and Communism, 1845, potongan teks - terjemahan bebas)
Revolusi Rusia telah dimulai pada awal bulan Februari, Ketika Tsar Nikolai II turun tahta. Namun pendudukan gedung-gedung pemerintah di Petrograd (sekarang St. Petersburg), baru berhasil pada tanggal 25 Oktober 1917, oleh fraksi Bolshevik yang menandai awal dari era Komunis.

Quote:

Dan sejak saat itu sebuah eksperimen yang sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia dimulai, upaya sistematis yang disponsori negara untuk menghapus agama. Ketika Vladimir Lenin berkuasa di Rusia, ia berpegang pada pandangan Marxisme bahwa "begitu kapitalisme dihapuskan, agama juga akan mati. Seiring dengan modernisasi masyarakat, orang akan kehilangan kepercayaan." Bagi Lenin dan Josef Stalin, "ateisme bukanlah sesuatu yang membutuhkan banyak pemikiran. Itu hanyalah ketiadaan agama dan akan datang secara alami pada waktunya seiring dengan berkembangnya Uni Soviet menjadi masyarakat modern". Hanya dalam beberapa minggu setelah revolusi Oktober, Komisariat Rakyat didirikan untuk menghapus semua referensi tentang agama dari kurikulum sekolah. Pada tahun-tahun berikutnya, gereja dan biara dihancurkan atau diubah menjadi toilet umum. Ribuan uskup, biarawan, dan pendeta dibunuh.

Joseph Stalin  mencoba memaksakan ateisme. Menurut Stalin, "seorang ateis akan bebas dari rantai agama yang mengikatnya". Ia memerintahkan pembunuhan dan pemenjaraan ribuan pemimpin agama dalam upaya untuk menghilangkan konsep ketuhanan. 

Quote:


-Joseph Stalin Tumbuh Dengan Agama-

Secara pribadi, Stalin sangat mengenal gereja. Sebagai seorang pemuda di negara asalnya Georgia, dia telah dikeluarkan dari satu seminari (lembaga pendidikan calon pendeta) dan kemudian keluar dari seminari lain, lalu kemudian ia ditangkap karena memiliki buku bacaan ilegal. Ketika Stalin muda itu semakin kecewa dengan agama, Marxisme nampak sangat menarik, bahwa sejarah manusia telah mengarah ke "tahapan yang lebih tinggi" dan sosialisme adalah sesuatu yang sangat menggoda, dari sini perjuangan revolusioner amat diperlukan untuk tujuan lebih baik bahkan dengan cara yang paling ekstrim sekalipun.

Quote:

Pada saat Stalin mencapai puncak kekuasaannya, pada tahun 1920-an, Gereja Ortodoks Rusia masih sangat kuat pengaruhnya, meskipun lebih dari satu dekade tindakan anti-agama di bawah kepemimpinan Vladimir Lenin telah dilakukan. Organisasi ateis baru seperti League of Militant Atheists (Liga Militan Tak Bertuhan) mengobarkan perang terhadap lembaga-lembaga agama. Biara Donskoi menjadi Museum Anti Agama Moskow dan Katedral Kazan di Leningrad (sekarang St. Petersburg) menjadi Museum of the History of Religion (Museum Sejarah Agama). Pada tahun 1931, Katedral Christ the Savior di Moskow diledakkan di depan publik. Terlepas dari segala tontonan publik dan upaya melemahkan Gereja Ortodoks yang sangat nyata, kepercayaan dan praktik agama tetap menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan masih banyak pejabat yang mentolerir praktik keagamaan, terutama di pedesaan, para petani Rusia tetap setia pada agama.

-'Atheist Five Year Plan'-

"Rencana Lima Tahun Tak Bertuhan", yang diluncurkan pada tahun 1928, memberikan kekuatan organisasi anti-agama, seperti Liga Ateis Militan yang menjadi alat untuk membubarkan agama. Gereja-gereja ditutup dan dilucuti properti mereka.

Para pemimpin gereja dipenjara dan terkadang dieksekusi, dengan alasan anti-revolusi. Beberapa pendeta yang tersisa digantikan oleh mereka yang dianggap simpatik terhadap rezim.

Quote:

Di lapangan, reformasi sosial dan publikasi pro-ateisme berusaha menghapus agama dari kehidupan sehari-hari. 


Pada saat yang sama bangunan keagamaan diubah menjadi "museum ateisme", di mana menampilkan diorama kekejaman agama dengan penjelasan tajam tentang fenomena ilmiah. Sementara itu, sesuatu yang mistik bagi agama diperlakukan sebagai benda biasa. Masyarakat umum tampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh pameran ini, meskipun mereka menikmatinya.

Sementara itu, Liga Ateis Militan yang independen menyebarkan publikasi anti-agama, mengorganisir ceramah dan demonstrasi, dan membantu propaganda ateis masuk ke hampir setiap elemen kehidupan sosialis. Popularitas publikasi ini tidak selalu menunjukkan bahwa ateisme menang.
Quote:

Sejak tahun 1927, Gereja Ortodoks telah menjanjikan dukungan untuk pemerintah komunis, dan pada tahun 1941, ketika Jerman menginvasi Uni Soviet sebagian besar gereja telah ditutup dan ribuan pendeta telah ditangkap atau dieksekusi. Pada tahun 1917, terdapat lebih dari 46.000 gereja di Uni Soviet, tetapi kurang dari 1.000 yang tersisa pada tahun 1939. Karena keberhasilannya dalam menetralkan tantangan politik Gereja Ortodoks, Stalin mulai fokus pada Perang Dunia II.

-Gereja Dibuka Kembali Selama Perang Dunia II-

Pada 1939, hampir 200 gereja tetap buka, dari sekitar 46.000 gereja sebelum Revolusi Rusia. Beberapa pendeta telah dieksekusi atau ditempatkan di kamp kerja paksa, sementara hanya empat uskup yang “bebas” dalam tanda kutip.

Gereja Ortodoks hampir ditaklukkan sampai Perang Dunia II. Setelah Nazi membuka kembali gereja-gereja di Ukraina untuk mendorong simpati dari penduduk lokal.


Quote:

Bertemu Franklin D. Roosevelt , Stalin benar-benar terkejut mengetahui bahwa presiden menghadiri kebaktian, ia bahkan menanyakan pada diplomat W. Averell Harriman “Apakah presiden sebagai orang yang cerdas, benar-benar religius seperti yang terlihat, atau apakah itu hanya untuk tujuan politik?"
Quote:

-Kampanye Gagal Mengubah Mayoritas menjadi Ateisme-

Ketika langkah-langkah Stalin berhasil melemahkan gereja Ortodoks Rusia, itu hanya berdampak kecil pada iman orang-orang yang sebenarnya. Hingga tahun 1937, sebuah survei terhadap penduduk Soviet menemukan bahwa 57 persen mengidentifikasi diri sebagai "penganut agama". Keyakinan utama Stalin "bahwa setiap orang rasional akan secara alami membuang takhayul religius seperti bayi yang tumbuh”.

Bahkan setelah Perang Dunia II, kampanye anti-agama terus dilakukan selama beberapa dekade, dengan dilarangnya Bible dan sedikit bahkan tidak ada pendidikan agama. Namun, pada tahun 1987, New York  Times melaporkan , "pejabat Soviet mulai mengakui bahwa mereka mungkin kalah dalam pertempuran melawan agama."

Secara budaya, fraksi Bolshevik perkotaan memiliki sedikit kesamaan dengan petani pedesaan. Bagi para petani, ateisme tidak pernah cukup menawan untuk menggantikan praktik keagamaan selama berabad-abad.

-Penutup-

Kegagalan ateisme di Uni Soviet menjadi kisah yang sangat menarik, pemerintah Soviet dengan murah hati mendanai ateis sambil secara brutal menindas para pendukung agama. Karena alasan ini, ateisme bisa disebut sebagai monopoli agama. Ateisme dipromosikan di seluruh Soviet : di sekolah, tempat kerja, dan komunitas.

Tetapi perkiraan ateisme akan berhasil dengan semua dukungan dari pemerintah dan segala upaya yang dilakukan ternyata tidak. Dengan kata lain, ateisme secara mengejutkan tidak berhasil.
Ketika seseorang melihat bagaimana ateisme dipromosikan dan prinsip-prinsip ateisme disebarkan, ketidakpopulerannya terbukti kurang meyakinkan penduduk Soviet. Ini hanya membingungkan penduduk, banyak dari mereka salah mengira bahwa ateisme sebagai agama baru dan sama sekali bukan jalan keluar dari keyakinan yang sudah ada. Sehingga segelintir orang yang ingin percaya pada cita-cita komunisme ateis akhirnya berdoa kepada dewa-dewa Lenin dan Stalin.

Quote:

Akhirnya, pembawa pesan ateisme itu sendiri tidak memiliki kredibilitas. Para pembawa pesan ateis hanya tahu sedikit tentang agama dan sains dan ketidaktahuan mereka terlihat jelas bagi mereka yang sedang mempertimbangkan menjadi ateis.

Banyak dari masalah ini berasal dari fakta bahwa ateisme adalah ideologi yang dipaksakan pada suatu populasi melalui jalur resmi (pemerintah). Komunis tidak berusaha untuk melibatkan hati dan pikiran rakyat, tetapi mengharapkan setiap orang untuk hanya tunduk. Faktanya, komunis melarang diskusi aktif apa pun tentang kelemahan ateisme bahkan dalam upaya untuk memperbaikinya. Indikasi utama bahwa ateisme tidak pernah menginspirasi rakyat Soviet adalah bahwa ateisme hampir hilang setelah jatuhnya komunisme. Dalam hal ini, ateisme sangat mirip dengan kelemahan agama-agama yang mengandalkan mayoritas dalam politik untuk mencari nafkah dan menjadi apatis terhadap kebutuhan jemaahnya. Sebaliknya, gerakan keagamaan yang sukses terus berkembang agar sesuai dengan lingkungannya dalam mengatasi masalah-masalah sosial. Kristen, Islam, dan Yudaisme berhasil menawarkan penjelasan tentang berbagai masalah sosial yang telah dirumuskan dan disempurnakan oleh para teolog handal selama berabad-abad dalam diskusi dan debat. Jika dibandingkan, orang dapat melihat bahwa ide-ide ateisme belum berkembang dan tidak berevolusi untuk menginspirasi atau memikat publik.

Hampir tujuh dekade propaganda anti-agama dan promosi ateis tidak dapat mensekulerkan masyarakat Soviet. Sistem kepercayaan, baik itu religius atau ateis, perlu melibatkan individu agar dapat diterima secara luas. Pada akhirnya, upaya untuk memaksa sekularisasi di Soviet pada dasarnya sia-sia, hasil dari monopoli ateis yang tidak pernah mempertanyakan dirinya sendiri atau mengatasi kekhawatiran pengikutnya. 

Demikian trit ane, 

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)

Ane pamit

emoticon-Traveller


Diubah oleh raeuki 16-05-2021 13:51
primalaprimaAvatar border
nyonyo2Avatar border
mhibeeAvatar border
mhibee dan 32 lainnya memberi reputasi
33
8.1K
77
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan