raeukiAvatar border
TS
raeuki
Tentang Peradaban Maya, Sedikit Tentang Luna Maya
SELAMAT DATANG DI TRIT ANE KASKUSERS BUDIMAN
emoticon-Shakehand2

Kata "Maya"merupakan kata yang sering kita dengar, ada maya artis, ada istilah dunia maya, ada juga bayangan maya. Namun maya yang mau coba ane tulis di trit ini adalah "Peradaban Maya". Sebelumnya ane nulis Sedikit Tentang Tikal, Peradaban Bangsa Maya di Benua Amerika, yaitu sebuah reruntuhan yang ditinggalkan bangsa Maya. Kali ini ane akan menulis sedikit tentang peradaban ini.

El Castillo di Chichén Itzá, salah satu peninggalan peradaban Maya.
Daniel Schwen/WikimediaCommons
Peradaban Maya yang berpusat di dataran rendah tropis yang sekarang Guatemala, mencapai puncak kekuasaan sekitar abad ke-6 M. Maya unggul dalam pertanian, tembikar, tulisan hieroglif, pembuatan kalender dan matematika. Meninggalkan jejak menakjubkan seperti bangunan dengan arsitektur yang mengesankan dan beragam karya seni. Namun, sebagian besar kota Maya ditinggalkan pada 900 M, dan sejak abad ke-19 para ahli sejarah memperdebatkan apa yang mungkin menyebabkan ini. Sebutan Maya berasal dari kota kuno Yucatan, Mayapan ibu kota terakhir Kerajaan Maya pada Periode Pasca-Klasik. Peradaban Maya tampak sangat "Misterius" yang membuat penasaran dunia sejak awal "ditemukanan" pada tahun 1840-an oleh John Lloyd Stephens dan Frederick Catherwood. Maya tidak lenyap, keturunan dari orang-orang yang membangun kota-kota besar seperti Chichen Itza, Bonampak, Uxmal dan Altun Hamasih ada di tanah yang sama dengan nenek moyang mereka, dengan ritual yang telah dimodifikasi.

"Mencoba Menemukan Maya"

Peradaban Maya adalah salah satu peradaban Mesoamerika yang paling dominan.  Tidak seperti populasi Mesoamerika lainnya yang tersebar, Maya berpusat di satu blok geografis yang mencakup semua Semenanjung Yucatandan Guatemala, Belize dan sebagian negara bagian Tabasco dan Chiapas di Meksiko, bagian barat Honduras dan El Salvador.

Peta persebaran wilayah Maya

Kmusser/WikimediaCommons

Bangsa Maya tinggal di tiga sub-wilayah terpisah : Pertama,dataran rendah Maya utara di Semenanjung Yucatan, dataran rendah selatan di distrik Peten di Guatemala utara. Kedua, bagian Meksiko yang berdekatan dengan Belize dan Honduras barat. Ketiga, dataran tinggi Maya bagian selatan, di wilayah pegunungan Guatemala selatan. Lebih jelasnya ane menyertakan peta di atas. Yang paling terkenal, Peradaban Maya di wilayah dataran rendah selatan (Tikal) mencapai puncaknya kejayaan selama Periode Klasik (250 M - 900 M), dengan membangun kota-kota batu besar dan monumen yang memesona.

"Maya Awal"

Peradaban Maya awal berasal dari sekitar 1800 SM, atau masa awal dari Periode Pra-Klasik. Masa di mana Maya mulai bertani, bercocok tanam seperti menanam : jagung, kacang-kacangan, labu, dan singkong (ubi kayu). Selama Periode Pra-Klasik Pertengahan, yang berlangsung hingga sekitar 300 SM, para petani Maya mulai memperluas keberadaan mereka baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Pada Periode ini juga peradaban Mesoamerika pertama, Olmec berkembang pesat (1500 SM - 200 SM). Seperti peradaban Mesoamerika lainnya : Zapotec, Totonac, Teotihuacán, dan Aztec. Maya juga memiliki beberapa ciri seperti : agama dan budaya serta sistem angka dan kalender terkenal yang mengadaptasi Olmec sebagai peradaban pertama Mesoamerika.

Selain pertanian, Maya Pra-Klasik juga menampilkan ciri-ciri budaya yang lebih maju seperti pembangunan piramida, pembangunan kota, dan pembuatan monumen batu pada masa-masa akhir periode ini.

Denah kota El Mirador
La Danta di El Mirador tampak dari jauh tertutupi hutan.
Dennis Jarvis/WikimediaCommons
Kota El Mirador pada Pra-Klasik  di Peten utara, adalah salah satu kota terbesar yang pernah dibangun ukurannya bahkan lebih besar dari ibu kota Maya pada masa Klasik, Tikal. Keberadaan kota ini membuktikan bahwa Maya sudah berkembang berabad-abad sebelum Periode Klasik (250 M - 900 M) dimulai.


"Maya Berkembang Pesat"

Periode Klasik dimulai sekitar tahun 250 M, adalah zaman keemasan Peradaban Maya. Maya Periode-Klasik berkembang dengan memiliki sekitar 40 kota, termasuk Tikal, Uaxactún, Copán, Bonampak, Dos Pilas, Calakmul, Palenque dan Río Bec. Setiap kota memiliki populasi antara 5 ribu sampai 50 ribu orang. Pada puncaknya, populasi Maya mungkin telah mencapai 2 juta atau bahkan mencapai 10 juta jiwa.

Pada periode ini kita menyaksikan konsolidasi kekuasaan antar kota-kota besar Maya seperti Chichen Itza dan Uxmal. Periode ini juga menjadi puncak peradaban Maya dalam keilmuan, di mana mereka menyempurnakan matematika, astronomi, arsitektur, dan seni, serta menyempurnakan kalender. Tanggal tertua yang tercatat pada era ini terdapat pada Stela 29 (monumen) di kota Tikal tahun 292 M dan yang terbaru adalah stela dari situs peninggalan di Tonina (909 M).

Penampakan bentuk stela, ini adalah Stela B, monumen patung dengan relief tinggi di Copan(sekarang Honduras) yang menggambarkan Ajaw (Penguasa) Copan Uaxaclajuun Ubʼaah Kʼawiil (695 M - 738 M).
Talk2winik/WikimediaCommons
Dalam penggalian situs Maya banyak yang telah ditemukan seperti : plaza, istana, kuil, dan piramida, serta lapangan untuk memainkan permainan bola Maya yang terkenal. Kota Maya dikelilingi dan didukung oleh populasi petani yang besar. Selain Maya mempraktikkan jenis pertanian “tebas-dan-bakar” yang masih primitif, mereka juga menunjukkan bukti metode pertanian yang lebih maju, seperti irigasi dan pembuatan terasering.

Bangsa Maya menyembah berbagai dewa yang berhubungan dengan alam, termasuk dewa matahari, bulan, hujan, dan dewa jagung. Penguasa masyarakat Maya adalah raja yang disebut "kuhul ajaw"(penguasa suci), yang diakui memiliki hubungan dengan dewa. Mereka dianggap sebagai perantara antara para dewa dan orang-orang di bumi, dan memimpin beragam upacara dan ritual keagamaan penting bagi budaya Maya. 


"Seni, Budaya, Agama Maya"

Suku Maya pada Periode-Klasik membangun banyak kuil dan istana dalam bentuk piramida berundak, menghiasinya dengan relief dan prasasti. Bangunan-bangunan ini membuat Maya mendapat reputasi sebagai seniman besar Mesoamerika. Maya juga membuat kemajuan signifikan dalam matematika dan astronomi, termasuk penggunaan angka nol dan pengembangan sistem kalender kompleks seperti Putaran Kalender, berdasarkan 365 hari serta Kalender Hitung Panjang yang dirancang untuk bisa dipakai lebih dari 5.000 tahun.

Puncak Peradaban Maya pada Periode-Klasik menghasilkan kemajuan budaya yang luar biasa. Bangsa Maya sangat percaya pada siklus kehidupan "tidak ada yang pernah lahir dan tidak ada yang pernah mati"  dan dari keyakinan ini mengilhami pandangan mereka tentang dewa dan kosmos (keteraturan). Pandangan kosmologis mereka mendorong upaya imajinatif dalam pengembangan arsitektur, matematika dan astronomi. Di bawah bumi ada alam gelap Xibalba (tempat ketakutan) dari sana tumbuh Pohon Kehidupan besar yang menembus permukaan bumi dan menjulang ke surga Tamoanchan di mana bunga-bunga indah bermekaran. Dalam kepercayaan Maya, seseorang tidak mati lalu kemudian pergi ke surga atau ke neraka melainkan seseorang hanya berpindah untuk memulai perjalanan menuju Tamoanchan. Perjalanan ini dimulai di dunia bawah Xibalba, untuk mencapai Tamoanchan seseorang harus naik melalui sembilan tingkat dunia bawah dan tiga belas tingkat dunia yang lebih tinggi dengan beragam ujian pada tiap tingkatnya untuk menuju surga. Ada beberapa cara agar dapat melewati Xibalba dan langsung menuju ke Tamoanchan yaitu dengan melalui : "kematian" saat melahirkan, menjadi korban dalam ritual pengorbanan, "kematian" dalam peperangan, "kematian" dalam permainan bola Maya. Begitu seseorang mencapai Tamoanchan, ada kebahagiaan abadi di sana. Karena pandangan inilah Bangsa Maya tidak merasa ada yang salah dengan pengorbanan manusia. Orang-orang yang dipersembahkan kepada para dewa itu tidak "mati" tetapi hanya berindah. Keyakinan kosmologis ini memengaruhi setiap aspek peradaban Maya. Ritual dilakukan secara teratur di gua-gua, melambangkan kegelapan Xibalba dan ritual di bukit atau kuil yang tinggi melambangkan ketinggian Tamoanchan.

Ilustrasi ritual pengorbanan (hanya gambar ilustrasi)
Memasuki Periode Pasca-Klasik kota-kota besar Maya ditinggalkan. Misterius bukan? Masih banyak perdebadan antar ahli sejarah tentang eksodus massal dari kota-kota ke daerah pedesaan terpencil yang telah ditentukan. Salah satu pendapat menyatakan bahwa perubahan iklim dan populasi yang berlebihan menjadi sebab kepindahan masal ini. Pendapat lain yang sangat populer pada awal penelitian Maya menyatakan bahwa Maya diusir dari kota mereka oleh Penaklukan Spanyol. Namun itu pendapat keliru karena kota-kota tersebut sudah kosong pada saat invasi Spanyol. Suku Quiche, salah satu suku Maya dikalahkan dalam Pertempuran Utatlanpada tahun 1524 M dan ini secara "tradisional" menandai akhir dari Peradaban Maya. 

Penjelajahan situs Maya Klasik baru dimulai pada tahun 1830-an hingga pertengahan abad ke-20, sebagian kecil dari sistem tulisan hieroglif mereka telah diuraikan, dan lebih banyak lagi tentang sejarah dan budaya mereka telah diketahui. Sebagian besar yang diketahui sejarawan tentang Maya berasal dari sisa-sisa arsitektur dan seni mereka, termasuk ukiran batu dan prasasti pada bangunan dan monumen mereka. 

"Bagaimana Kehidupan di Hutan Hujan?"

Salah satu dari sekian banyak hal yang menarik tentang Maya adalah kemampuan mereka membangun peradaban besar di iklim hutan hujan tropis. Secara tradisional, masyarakat kuno tumbuh subur di iklim yang lebih kering, di mana pengelolaan sumber daya air yang terpusat melalui irigasi dan teknik lainnya menjadi dasar kehidupan masyarakat. Seperti yang dilakukan Teotihuacan di dataran tinggi Meksiko. Namun, di dataran rendah Maya selatan, hanya ada sedikit sungai yang bisa dilayari untuk perdagangan dan transportasi, serta sulitnya memenuhi kebutuhan air.

Burung Quetzal dengan ekor panjang dan warna yang indah. Burung ini menjadi burung nasional Guatemala.
Jules Verne/Pinterest

Pada akhir abad ke-20, para peneliti telah menyimpulkan bahwa iklim dataran rendah sebenarnya cukup beragam secara lingkungan. Meskipun penjajah asing kecewa dengan kurangnya perak dan emas di kawasan itu, Maya memanfaatkan banyak sumber daya alam lain di kawasan tersebut, seperti batu kapur untuk konstruksi, batuan vulkanik obsidian untuk peralatan dan senjata, dan garam. Lingkungan ini juga menyimpan harta karun Maya lainnya, seperti : giok, bulu quetzal yang digunakan untuk menghiasi pakaian bangsawan Maya dan ada kerang laut yang digunakan sebagai terompet dalam upacara dan peperangan.

"Penurunan Maya yang Misterius"

Dari akhir abad ke-8 M hingga akhir abad ke-9 M, sesuatu yang tidak diketahui terjadi mengguncang peradaban Maya. Satu demi satu, kota-kota di dataran rendah selatan ditinggalkan dan pada 900 M, peradaban Maya di wilayah itu runtuh. Alasan kemunduran misterius ini tidak diketahui, meskipun para ahli telah mengembangkan beberapa teori yang terus dipelajari.

Beberapa percaya bahwa pada abad ke-9 M Maya telah memadati lingkungan sehingga tidak dapat lagi menampung populasi yang sangat besar. Ahli sejarah lain berpendapat bahwa peperangan terus-menerus antara satu kota dengan kota lain yang bersaing menyebabkan situasi rumit seperti keluarga yang terikat melalui perkimpoian dan aliansi perdagangan di antara mereka menjadi hancur. Ada juga pendapat akibat perubahan lingkungan seperti kekeringan yang sangat lama mungkin telah memusnahkan peradaban Maya Klasik. Kekeringan yang melanda kota-kota seperti Tikal di mana air hujan diperlukan untuk minum serta untuk irigasi tanaman tidak ada.


Populasi yang berlebihan, peperangan, epidemi dan kekeringan mungkin telah berperan dalam kejatuhan suku Maya di dataran rendah selatan. Sedangkan di dataran tinggi Yucatan, beberapa kota Maya seperti : Chichen Itza, Uxmal dan Mayapán masih terus berkembang pada Periode Pasca-Klasik (900-1500 M)

"Apakah Maya Hari Ini Masih Ada?"

Saat ini, suku Maya masih bertani di tanah yang sama dan mengarungi sungai yang sama seperti yang dilakukan nenek moyang mereka dari utara di Yucatan sampai ke Honduras. Klaim bahwa Maya entah bagaimana lenyap, hanya karena kota-kota mereka ditemukan terlantar, bukan hanya tidak akurat tetapi juga menghina lebih dari enam juta Maya yang meneruskan tradisi nenek moyang mereka. Meskipun wilayah itu dikristenkan pada penaklukan Spanyol di abad ke-16 M. Kepala suku di desa-desa masih ada dan ritual masih dilakukan di gua-gua dan di perbukitan, tentu saja dengan perubahan, "mungkin" sudah tidak ada lagi ritual pengorbanan. Banyak hal telah dipelajari tentang Maya sejak hari-hari ketika Stephens dan Catherwood menjelajahi dan mendokumentasikan reruntuhan kuno.

Luna Maya (kiri) dan ibunya (kanan), dia bukan keturanan Maya hanya namanya saja Maya. Luna Maya blasteran Indonesia-Austria.
instagram/lunamaya
Keturunan Maya masih tinggal di Amerika Tengah di Belize, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan sebagian Meksiko. Mayoritas dari mereka tinggal di Guatemala, yang merupakan rumah bagi Taman Nasional Tikal. Sekitar 40 persen orang Guatemala adalah keturunan Maya.


Demikian trit ane yang singkat tentang Peradaban Maya, ketika ane membaca kisahnya ane kok berasa inget dengan salah satu serial anime. Kota Emas, pohon kacang menjulang tinggi, ujian-ujian untuk menuju puncak.
 
Ane pamit, silahkan
emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Rate 5 Star
sumber : 1, 2, 3
emoticon-Traveller

aygilagilityAvatar border
hayolongakuAvatar border
yosefulAvatar border
yoseful dan 23 lainnya memberi reputasi
24
6K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan