KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Menggambar Wajah Pria yang Merudapaksanya, Kemampuan Berharga Wanita Ini Lenyap

Masa lalu yang buruk sering menghambat kehidupan seseorang. Menjadi trauma yang memengaruhi emosi dan perkembangan psikologis. Kualitas hidup menurun apabila trauma tidak mendapat penanganan.
 
Sebagian orang mampu menerima pengalaman buruk itu meskipun belum bisa benar-benar melupakannya. Mereka bekerja, berkarya, bahkan menceritakan pengalaman buruk itu agar orang lain terhindar atau berjuang mengatasi trauma yang sama. Claire Salvo yang berasal dari Pennsylvania, Amerika Serikatadalah salah satunya.
 
Suka gambar
 
Sejak kecil Claire ingin menjadi seniman. Wanita kelahiran 1989 itu sudah mahir menggambar sebelum bisa berjalan dan lancar bicara. Orang tuanya memiliki kotak, folder, dan laci yang penuh dengan coretan awal Claire menggunakan krayon.
 
Pada saat duduk di sekolah dasar, cat dan pensil lebih menarik perhatian Claire daripada apapun. Padahal anak seusianya sedang tergila-gila pada video game dan tayangan kartun di televisi.
 
Saat remaja pun, Claire lebih tertarik dengan kertas gambar daripada anak laki-laki. Dia menghabiskan malam-malamnya untuk menggambar, bukan menyelinap keluar dari jendela kamar untuk bersenang-senang. Claire sering berlama-lama tinggal di kelas seni meskipun teman-temannya sudah bubar.
 
Tragedi
 
Hidup Claire berubah pada suatu malam di tahun 2006. Termasuk impiannya terhadap dunia seni menggambar.

Saat itu usia Claire 17 tahun. Dua minggu menjelang kelulusan SMAnya, orang asing melakukan kekerasan seksual. Claire mengalami rudapaksaan.
 
Orang tua mengantarnya ke kantor polisi pada malam kejadian. Tubuhnya masih gemetar, pikiran kacau. Claire menceritangan kekerasan yang dialaminya pada petugas kepolisian.
 
Claire kemudian mengambil pensil dan mulai menggambar pelaku rudapaksaan. Dia menggambar wajah, mata gelap yang menatapnya, alis, janggut, rambut pendeknya. Menggambar sambil mengingat sosok yang merampas masa depannya sangat menguras emosi Claire.

Claire menggambar wajah pelaku namun tidak kuat melihatnya. Dalam satu malam saja, tiada gairah untuk menggambar lagi, kemapuan menggambarnya yang berharga seolah lenyap begitu saja.
 

Pindah
 
Pada bulan Agustus tahun berikutnya, Claire pindah ke New York City. Mencoba bangkit, melupakan kekerasan yang menimpanya. Petualangan baru dan kehidupan kampus menenggelamkan traumanya. Claire mulai menyukai dunia musik. Karya-karya selanjutnya adalah musik.
 
Tahun 2010, Claire bertemu teman yang bekerja di sebuah label rekaman. Claire dan sang teman mulai berkolaborasi. Mereka belajar otodidak menjadi Disk Jockey (DJ). Lima tahun berikutnya Claire dan sang teman berduet sebagai DJ dengan nama Jane Dozer. Dia mulai berkelana ke seluruh dunia. Mulai dari Barcelona ke Mexico City hingga Seattle. Dia menikmati popularitas: berjalan di karpet merah, muncul di majalah, memberi tanda tangan pada penggemar, menerima dua tawaran reality show TV, dan memutar musik untuk ribuan orang.
 

Seiring berjalannya waktu, perbedaan kreativitas melahirkan keretakan hubungan. Pada akhir 2015, Claire dan temannya pecah kongsi. Mereka bubar, dan Claire mulai melakukan pekerjaan apa saja di New York City untuk memenuhi kebutuhannya. Tahun setelah berakhirnya karir DJ menjadi saat yang paling sulit dalam hidup Claire...

Bersambung ke sini




Sumber 1234

Gambar dari Freepik


Diubah oleh Kokonata 13-06-2021 00:48
0
1.2K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan