Sama seperti saat ini, masalah bau mulut diakibatkan dari kesehatan gigi yang kurang baik. Bedanya, bangsa Mesir tidak minum-minuman soda atau makan banyak permen yang dapat merusak gigi, melainkan akibat dari pasir dan kerikil yang tertinggal di roti mereka efek dari penggilingan tepung menggunakan bebatuan. Karena memakan roti inilah lapisan email gigi mereka terkikis dan juga menyebabkan infeksi di mulut. Saat itu mereka tidak punya dokter gigi sehingga mereka harus menciptakan alat yang dapat membersihkan gigi.

Selain tusuk gigi, mereka juga menciptakan sikat gigi dari ranting kayu. Mereka juga menciptakan pasta gigi yang awalnya terbuat dari tepung kuku lembu, abu, kulit telur yang dibakar dan batu apung. Arkeolog menemukan catatan resep pasta gigi dan panduan cara menggosok gigi yang ditulis di atas kertas papirus berasal dari abad keempat Masehi di masa pendudukan Romawi. Penulis tidak bernama juga menjelaskan bagaimana mencampur garam batu, mint, bunga iris kering, dan butiran merica agar menjadi bubuk untuk gigi putih dan sempurna.

Pengunci pintu diciptakan pertama kali sekitar tahun 4000 SM. Awalnya kunci terbuat dari kayu vertikal yang terdiri dari beberapa kayu longgar dan pasak dengan panjang yang berbeda. Ini dipasang pasak ke dalam lubang di atas sebuah baut kayu, mencegah baut bergerak dan pintu terbuka. Slot miring yang disediakan untuk kunci kayu panjang dengan pasak panjang yang terletak pada satu permukaan dan sesuai dengan pasak di pasang vertikal. Ketika kunci dimasukkan ke baut dan diangkat, pasak di dalam rumah sejajar secara merata di bagian atas baut, dan dimungkinkan pintu untuk dibuka.

Diduga karena udara yang panas, rambut dan janggut yang panjang membuat orang Mesir Kuno merasa tidak nyaman untuk memeliharanya. Mereka sangat rajin memotong pendek dan mencukur rambut di kepala serta wajahnya. Pada akhirnya bangsa Mesir menciptakan alat cukur berupa mata pisau tajam dari batu dengan pegangan kayu yang nanti akan berkembang menjadi pisau pencukur dari tembaga. Anehnya walaupun mereka senang bercukur, mereka suka memakai wig dan janggut palsu terbuat dari cukuran rambut dan wol dari domba. Panjang pendeknya janggut palsu ditentukan dari tingkat jabatan, semakin panjang maka semakin menunjukan bahwa dia mempunyai kedudukan penting di kerajaan Mesir Kuno.

Diperkirakan berasal dari abad kedua dan ketiga Masehi, tepatnya di masa pendudukan Romawi, para arkeolog menemukan sebuah ruangan yang didalamnya ada lintasan-lintasan dan bola-bola dengan berbagai ukuran. Lintasannya mempunyai panjang 3.9 m, lebar 20 cm, kedalaman 9.6 cm dengan 11.9 cm lubang persegi di pusat. Berbeda dengan masa sekarang, bangsa Mesir Kuno mengarahkan bolanya ke lubang yang ada di tengah. Lawannya berada di arah yang berlawanan dan biasanya menggunakan bola dengan ukuran berbeda agar bisa menyingkirkan bola lawan yang sudah ada di tengah.

Jika napas kita terasa kurang segar atau merasa bau mulut, dengan segera kita bisa mampir ke supermarket atau warung untuk membeli permen Mentos atau Coolia. Seperti telah dibahas sebelumnya, bangsa Mesir mempunyai masalah dengan kesehatan gigi karena roti yang dimakannya. Dan kita harus berterima kasih kepada bangsa Mesir Kuno, karena merekalah yang pertama kali menciptakan permen mint. Untuk mengurangi bau mulut akibat masalah gigi dan mulut, maka diciptakanlah permen mint yang awalnya merupakan campuran dari kemenyan, minyak mur, dan kayu manis yang digodok bersama madu lalu dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil.

Sejarahwan sesungguhnya belum bisa memastikan asal bajak darimana. Berdasarkan peninggalan yang ada, diduga bangsa Mesir dan Sumeria yang pertama kali menggunakan alat tersebut sekitar tahun 4000 SM. Bajak saat itu sangat ringan dan tidak efektif, tidak dapat menggali tanah dalam-dalam. Awalnya bajak menggunakan tenaga manusia, tapi hal itu berubah di tahun 2000 SM setelah domestikasi lembu jantan oleh Peradaban Lembah Sungai Indus.

Bagi kita kalender biasanya berguna untuk mengetahui tanggal berapa hari ini, tanggal janjian dengan dokter gigi atau tanggal kelahiran orang-orang yang kita sayangi. Di masa Mesir Kuno, kalender berhubungan dengan hari raya dan kelaparan. Tanpa kalender bangsa Mesir tidak akan tau kapan banjir tahunan sungai Nil dimulai. Dengan kalender, seluruh sistem pertanian mereka dapat terhindar dari resiko yang lebih besar. Kalender Mesir Kuno terbagi menjadi tiga musim yaitu banjir (penggenangan), tumbuh, dan panen. Setiap musim terdiri dari empat bulan yang masing-masing bulannya terdiri dari 30 hari. Di antara musim panen dan musim banjir, ditambahkan lima hari yaitu hari epagonal, berupa hari libur keagamaan untuk menghormati para Dewa.

Penemuan kertas di Cina pada tahun 140 SM ternyata bukan yang tertua. Bangsa Mesir telah membuat kertas dari papirus kira-kira pada tahun 3500 SM. Selain kertas, serat papirus juga dimanfaatkan sebagai tikar, sandal, layar, dan lain-lain. Kertas papirus digunakan untuk menulis teks-teks relijius, literatur hingga musik. Kertas ini menyebar mulai dari Timur Tengah hingga Eropa sehingga munculah kata “paper” dalam bahasa Inggris, “papier” dalam bahasa Jerman, Belanda, dan Prancis, juga “papel” dalam bahasa Spanyol

Sistem penulisan bangsa Mesir diawali dengan piktogram yang pertama kali dibuat pada tahun 6000 SM. Piktogram secara sederhana menggambarkan kata-kata yang ingin mereka ungkapkan walau masih terbatas. Seiring berjalannya waktu, beberapa elemen ditambahkan termasuk karakter seperti abjad yang mewakili bunyi dan karakter lain yang membuat mereka dapat menulis nama dan ide-ide abstrak. Pada akhirnya karakter-karakter tersebut berkembang menjadi hieroglif yang memadukan abjad, silabik simbol, juga ideogram. Hieroglif merupakan kombinasi logograf dan alphabet. Berasal dari tahun 3000 SM, hieroglif merupakan sdalah satu sistem penulisan tertua yang dikenal oleh manusia.

Seperti sering dilihat di film-film yang berhubungan dengan Mesir Kuno, orang-orang Mesir tersebut memakai makeup mata yang khas. Makeup mata ini dipakai tidak hanya untuk perempuan saja, tapi laki-laki juga memakainya. Makeup mata yang masih ada hingga kini adalah kohl. Kohl merupakan eyeliner dari bubuk hitam yang diaplikasikan ke mata menggunakan aplikator dari tulang binatang, batu, kayu atau perak berbentuk lempengan tipis. Kohl digunakan untuk menggelapkan kelopak mata, alis, dan bulu mata. Menurut sebagian besar orang jaman dulu, kecantikan wanita diukur dari keindahan mata yang tampak tajam, besar, dan bulat.