KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Benarkah Korban Selingkuhan Itu Bagai Layangan Putus?

Agan dan Sista tentu mengenal layangan. Sebuah layangan terbuat dari kertas, buluh bambu serta benang. Layang-layang diterbangkan di tanah lapang yang cenderung berangin. Setelah layangan terbang cukup tinggi, saatnya mengadu dengan layanan lainnya. Layangan kalah putus, terbang dibawa angin jatuh entah di mana.
 
Suami pemain, istri layangan, benang adalah ikatan pernikahan
 
GanSis dapat menganggap pemain dan layangan ibarat pasangan suami-istri. Pemain adalah suami, layangan adalah istri, bisa juga sebaliknya. Benang adalah ikatan pernikahan. Angin dan lingkungan sekitar sama halnya dengan berbagai situasi dan kondisi dalam rumah tangga.
 
Angin sepoi sampai angin kencang adalah berbagai dinamika kehidupan berumah tangga. Pemain yang mahir dan benang yang kuat akan mampu mengendalikan layangan dalam kondisi angin seperti apapun juga.
 
Layangan yang terbang dengan tenang pun sewaktu-waktu akan dihampiri musuh yang berusaha memutus benang. Belum lagi burung-burung yang mungkin saja membuat layangan hilang keseimbangan. Apabila pemain tidak mahir, benang pun rapuh, putuslah ikatan itu. Layangan terbang tak tentu arah sampai akhirnya jatuh ke tanah, hancur dan rusak.
 

Sebagian istri menjadi layangan putus meski ada juga suami yang berada di posisi itu
 
GanSis mungkin pernah menemukan seorang istri yang sangat tergantung secara finansial kepada suami. Istri cenderung berada di posisi yang lemah. Ketika suami ketahuan berselingkuh, sebagian istri bingung. Bagaimana menyikapi perselingkuhan suaminya.
 
Istri seperti itu bagai layangan yang geraknya tergantung kendali pemain, dalam hal ini suaminya. Dia tahu ikatan pernikahan dapat putus kapan saja, namun belum tahu harus berbuat apa.
 
Beberapa suami laknatmalah tidak malu lagi memperlihatkan perselingkuhannya. Seolah sangaja ingin menunjukkan kepada sang istri bahwa selingkuhannya lebih baik. Istri bagai harus menerima saja karena posisinya yang lemah.
 
Saat ikatan pernikahan yang rapuh tidak dapat dipertahankan lagi. istri masih bingung sehingga saat bercerai dia bagai layang-layang putus. Terbang sesuai arah angin berhembus saja. Beberapa layangan jatuh ke tangan yang tepat, namun ada juga layang-layang yang jatuh ke lumpur, kemudian terinjak-injak rusak tak terselamatkan lagi.
 

Jangan pernah menjadi atau berada di posisi layangan
 
Istri dan juga suami sudah sepatutnya tidak berada di posisi seperti layangan. Selalu diarahkan, disetir oleh pasangannya. Seorang istri meski tergantung secara finansial kepada suami tetap harus memiliki keterampilan tertentu sehingga dapat bertahan apabila suami tidak memberi nafkah lagi.
 
Suami tidak bisa memberi nafkah lagi itu bukan hanya karena selingkuh. Suami yang sakit atau mendadak tutup usia karena kecelakaan dan lainnya bisa menjadi penyebab terhentinya aliran dana kebutuhan rumah tangga.
 

Istri hendaknya terus mengasah keterampilan yang bernilai ekonomi atau berbisnis meski masih kecil-kecilan. Beberapa suami memang heroik, meminta istri tidak bekerja lagi dan menjamin segala kebutuhan istrinya. Namun sekali lagi, suami itu bukan makhluk immortal seperti Wolverine. Dia dapat pergi kapan saja menghadap-Nya dan mungkin tanpa meninggalkan banyak bekal untuk istri dan anak-anaknya.




Sekadar opini pribadi
Sumber foto 1234




emoticon-Wowcantikemoticon-Wowcantikemoticon-Wowcantikemoticon-Wowcantikemoticon-Wowcantik
emoticon-Kiss






BOLEH BACA JUGA




yanginiusernameAvatar border
bonita71Avatar border
cheria021Avatar border
cheria021 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
5.6K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan