aurora..Avatar border
TS
aurora..
[CERPEN] Alisha Putri Sembiring

Sumber Gambar:Koleksi pribadi gue


Alisha Putri Sembiring adalah seorang gadis berusia 14 tahun yang tinggal di kota Surabaya. Alisha adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakak perempuan Alisha bernama Alister Putri Sembiring. Kedua orang tua Alisha bernama Pak Tito dan Bu Sarti.

***

Ada yang tidak beres dari kondisi kesehatan Alisha selama satu minggu terakhir ini. Alisha mengalami sakit kepala luar biasa yang berkepanjangan, rasa kaku pada leher bagian belakang dan nyeri pada tulang belakang.

Akan tetapi, Alisha adalah seorang gadis yang tangguh. Ia tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya itu kepada siapapun, termasuk anggota keluarganya sendiri.

Jarum jam menunjukkan tepat pukul 19:00 WIB. Di saat yang bersamaan, Alisha sedang menyusun tugas sekolahnya berupa makalah di dalam kamarnya.

Tiba-tiba, ketika Alisha sedang menyusun makalah, Alisha mengalami sakit kepala yang sangat hebat. Perutnya juga terasa sangat mual.

Lama kelamaan, Alisha sudah tidak tahan lagi. Alisha pun berlari menuju ke wastafel rumahnya dan langsung muntah-muntah.

"Tolong! Tolong! Aku muntah-muntah!!!" teriak Alisha meminta tolong

Kedua orang tua Alisha langsung panik tatkala mereka mendengar suara Alisha sedang meminta tolong. Mereka berdua pun bergegas menuju ke sumber suara tersebut, yaitu di wastafel rumahnya.

Kepala Alisha terasa semakin sakit. Tak lama kemudian, Alisha pun jatuh pingsan.

Pak Tito dan Bu Sarti pun tiba di wastafel rumahnya. Mereka berdua langsung terperanjat tatkala mereka melihat putri bungsunya tersebut tergeletak tidak sadarkan diri di depan wastafel rumahnya.

"Ya Tuhan!!" kata Bu Sarti dengan panik

"Cepat bawa Alisha ke UGD!" perintah Pak Tito dengan panik

Tak lama kemudian, Pak Tito berinisiatif untuk memanggil Alister yang sedang belajar Matematika di dalam kamarnya.

Pintu kamar Alister tampak terkunci rapat. Pak Tito pun kemudian mengetuk pintu kamar Alister.

TOK TOK TOK

"Alister! Alister! Cepat buka pintunya!" panggil Pak Tito

"Iya Papa" jawab Alister

"Alisha pingsan Alister! Alisha pingsan!" kata Pak Tito panik

"Ya Tuhan!" celetuk Alister

Alister kemudian langsung berlari menghampiri adik perempuannya tersebut yang tergeletak tidak sadarkan diri di depan wastafel rumahnya.

Alisha kemudian dibawa oleh seluruh anggota keluarganya ke UGD Rumah Sakit Amethyst. Di UGD, para perawat langsung memasang infus di tangan kiri Alisha dan membawa Alisha ke bangsal perawatan.

Jarum jam menunjukkan tepat pukul 22:05 WIB. Di saat yang bersamaan, Alisha secara berangsur-angsur mulai sadarkan diri dari pingsannya.

"Pa, Ma, aku di mana sekarang? Kenapa kepalaku sakit sekali?" tanya Alisha

"Kamu di rumah sakit, sayang. Tadi kamu pingsan di dekat wastafel" kata Pak Tito dengan lembut

Keesokan harinya, dokter pun masuk ke kamar Alisha untuk memeriksa kondisi kesehatan Alisha. Setelah dokter selesai memeriksa kondisi kesehatan Alisha, Pak Tito, Alister dan Bu Sarti pun langsung menanyakan kepada dokter tentang kondisi kesehatan Alisha.

"Dok, anak saya sebenarnya sakit apa Dok?" tanya Pak Tito dengan nada cemas

"Menurut hasil pengambilan cairan sumsum tulang belakang, dan menurut hasil pemeriksaan darah, anak Bapak terdiagnosis menderita meningitis bakteri akut. Untuk sementara, anak Bapak harus diinfus dengan antibiotik dosis tinggi" kata dokter

Air mata Pak Tito, Bu Sarti dan Alister pun langsung mengalir deras tatkala mereka mendengar kabar bahwa Alisha sakit meningitis bakteri akut. Mereka bertiga sangat khawatir kalau sampai terjadi apa-apa dengan Alisha.

***

Hari itu adalah hari Kamis pagi. Jarum jam tampak menunjukkan pukul 09:00 WIB. Di dalam kamar rumah sakit, Alisha tampak sedang mengobrol panjang dengan kedua orang tuanya dan kakak perempuannya untuk melupakan sejenak rasa sakit yang dirasakannya sekaligus untuk menghibur mereka bertiga supaya jangan larut dalam kesedihan.

Di tengah-tengah obrolannya, tiba-tiba napas Alisha tersengal-sengal. Bibir Alisha juga tampak membiru dan suhu tubuhnya juga sangat tinggi.

"Alisha! Alisha! Kamu kenapa sayang?! Kamu kenapa sayang?!" kata Bu Sarti sambil menangis

Mengetahui napas Alisha tersengal-sengal, Pak Tito dan Alister pun langsung keluar kamar dan bergegas memanggil para perawat yang sedang berada di ruang perawat.

"Suster! Suster!" panggil Pak Tito dengan panik

"Ada apa Pak?" tanya salah seorang perawat

"Tolong suster! Tolong! Anak saya tiba-tiba napasnya tersengal-sengal!" kata Pak Tito dengan panik

Tak lama kemudian, tujuh orang perawat pun masuk ke kamar Alisha. Ketika para perawat masuk ke kamar Alisha, Alisha seketika tidak sadarkan diri. Para perawat pun akhirnya memutuskan untuk memindahkan Alisha ke ruang PICU atau ruang ICU khusus anak-anak.

"Pasien mengalami syok septik!" kata salah seorang perawat

"Cepat pindahkan pasien ke ruang PICU!" perintah salah seorang perawat yang lainnya

Alisha pun akhirnya menjalani perawatan di ruang PICU. Beberapa peralatan medis, termasuk monitor detak jantung tampak melekat di tubuh Alisha.

Pak Tito, Bu Sarti dan Alister tampak sedang menjaga Alisha di ruang tunggu PICU dengan ekspresi sangat cemas.

Tak lama kemudian, Bu Sarti pun bertanya kepada dokter Yefta, dokter anak subspesialis ERIA yang sedang berjaga di ruang PICU tentang kondisi kesehatan Alisha.

"Dok, anak saya kenapa Dok? Mengapa anak saya bisa sampai napasnya tersengal-sengal seperti itu Dok?" tanya Bu Sarti dengan nada cemas

"Anak ibu mengalami syok septik yang disebabkan karena meningitis. Saraf otaknya juga sudah mengalami kerusakan. Saat ini, anak ibu harus dirawat di ruang PICU selama beberapa hari" kata dokter Yefta

Setelah sempat kritis selama 7 jam di ruang PICU, tiba-tiba napas Alisha tersengal-sengal lagi. Kedua bola matanya juga naik semua hingga hanya terlihat putih matanya saja. Hal itu tentunya membuat seorang perawat yang sedang menjaga Alisha panik.

Perawat itu langsung bergegas menghampiri dokter Yefta, dokter yang sedang berjaga di ruang PICU.

"Dokter Yefta!" panggil perawat yang sedang berjaga berada di depan ranjang Alisha

"Iya suster?!" jawab Dokter Yefta

"Pasien tiba-tiba kesulitan bernapas Dok!" kata perawat tersebut

Dokter Yefta pun bergegas menghampiri ranjang Alisha. Tak lama kemudian, Dokter Yefta pun melakukan tindakan resusitasi untuk menyelamatkan nyawa Alisha.

Perawat jaga lainnya yang bertugas di ruang PICU kemudian memanggil seluruh anggota keluarga Alisha untuk mengabari bahwa kondisi Alisha saat ini sangat kritis.

"Keluarga pasien atas nama saudari Alisha Putri Sembiring" panggil perawat jaga yang lainnya

"Saya suster" kata Bu Sarti dan Pak Tito secara bersamaan

"Keluarganya??" tanya perawat jaga tersebut

"Kami berdua orang tuanya suster, dan ini kakaknya" kata Pak Tito sambil menunjuk Alister

"Sebelumnya mohon maaf, kami hanya ingin mengabarkan kalau saudari Alisha sekarang kondisinya sangat kritis. Darahnya sudah sangat kotor oleh bakteri, saraf otaknya juga sudah rusak, sehingga peluang untuk bertahan hidup diperkirakan hanya 10 persen saja" kata perawat jaga tersebut

"Suster! Suster! Tolong jangan bohongi kami suster! Tolong jangan bohongi kami!" kata Pak Tito sambil menangis

Tak lama kemudian, tepat pukul 19:30 WIB, Alisha pun menghembuskan napas terakhirnya.

Pak Tito, Alister dan Bu Sarti pun bergegas masuk ke ruang PICU, kemudian mereka bertiga langsung menghampiri Alisha di ruang PICU.

Alangkah terkejutnya mereka bertiga ketika mereka bertiga melihat bahwa seluruh peralatan medis yang semula menempel di tubuh Alisha sudah dilepas semuanya.

"Dok, anak saya kenapa Dok?! Mengapa semua peralatan medisnya dilepas Dok?!" tanya Pak Tito

"Maaf Pak, Bu, saudari Alisha tidak dapat diselamatkan. Saudari Alisha meninggal dunia" kata Dokter Yefta

Pak Tito, Bu Sarti dan Alister langsung syok tatkala mereka mendengar kabar bahwa Alisha meninggal dunia. Air mata mereka langsung mengalir deras. Badan mereka juga terasa sangat lemas. Saking syoknya, Bu Sarti sampai jatuh pingsan.

"ALISHA...!!!!!" tangis Alister dengan histeris sambil memegang tubuh Alisha yang sudah terbujur kaku

***

Jenazah Alisha pun tiba di rumahnya. Alister, Bu Sarti dan Pak Tito tampak terus menerus menangis tatkala mereka bertiga melihat tubuh Alisha sudah terbujur kaku di dalam peti dengan wajah yang sangat pucat dan dingin.

Sekitar tiga jam kemudian, teman-teman Alisha pun datang melayat ke rumah Alisha. Tak terkecuali teman-teman Alisha di ibadah remaja.

"ALISHA!!!!" tangis Venia, teman Alisha di ibadah remaja, dengan histeris

"Alisha, kamu anak yang sangat baik, kamu anak paling cantik di komunitas ibadah remaja!!! Tolong jangan tinggalkan kami Alisha!!! Tolong jangan tinggalkan kami!!!" tangis Evan, teman Alisha di ibadah remaja, dengan histeris

***

Tepat pukul 11:00 WIB, Alisha pun dimakamkan di sebuah tempat pemakaman umum yang tidak jauh dari rumahnya. Setelah upacara pemakaman selesai, Alister, Pak Tito dan Bu Sarti pun menangis histeris sambil memegang batu nisan Alisha.

"Selamat jalan Alisha..." kata Alister sambil menangis

"Selamat jalan putri bungsuku..." kata Bu Sarti sambil menangis

"Selamat jalan anakku sayang..." kata Pak Tito sambil menangis

Quote:
Diubah oleh aurora.. 29-11-2023 03:18
soepudin395180Avatar border
raaaaud20Avatar border
mibmobzAvatar border
mibmobz dan 8 lainnya memberi reputasi
9
694
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan