aurora..Avatar border
TS
aurora..
[CERPEN] Maria Magdalena Dwi Aprianti

Sumber Gambar:Koleksi pribadi gue


Maria Magdalena Dwi Aprianti atau Lena adalah seorang gadis berusia 13 tahun. Lena tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan kakak laki-lakinya. Kedua orang tua Lena bernama Bu Ira dan Pak Candra. Sedangkan kakak laki-laki Lena bernama Filipus Eka Meilano atau Filip. Lena bersekolah di SMP Milky Way kelas 7B.

Jarum jam menunjukkan tepat pukul 09:00 WIB. Di saat yang bersamaan, Bu Ira, tampak sedang menghadiri rapat orang tua murid kelas 7B di SMP Milky Way.

Bu Mita, wali kelas Lena di kelas 7B pun mengumumkan bahwa seluruh siswa kelas 7B naik kelas dan tidak ada siswa kelas 7B yang tidak naik kelas. Perasaan Bu Ira mulai lega tatkala ia mendengar kabar bahwa seluruh siswa kelas 7B naik kelas, tak terkecuali Lena.

Tak lama kemudian, Bu Mita pun mengumumkan siapa saja siswa yang mendapatkan peringkat 5 besar di kelas 7B.

"Dan yang terakhir, peringkat 1, diraih oleh..." kata Bu Mita

"...Maria Magdalena Dwi Aprianti" sambung Bu Mita

Bu Ira seketika menangis bahagia setelah ia mendengar kabar bahwa anaknya mendapatkan peringkat pertama di kelas 7B.

Bu Mita juga mengumumkan bahwa hasil tes IQ Lena tertinggi seangkatan kelas 7, yaitu mencapai 170. Hal tersebut tentunya membuat Bu Ira semakin menangis bahagia. Bu Ira sangat bangga punya anak seperti Lena.

Lena memang merupakan seorang anak yang berotak encer. Begitu juga dengan Filip. Hal tersebut disebabkan karena setiap hari Filip dan Lena selalu belajar pelajaran sekolah dengan tekun. Selain itu, Filip dan Lena juga selalu diajari oleh kedua orang tua mereka untuk makan makanan yang tinggi omega 3.

Ketika dewasa nanti, Lena bercita-cita ingin menjadi dokter THT dan ingin mendirikan sebuah rumah sakit khusus telinga yang diberi nama Rumah Sakit Efata.

***

5 tahun kemudian

Setelah lulus SMA, Lena dinyatakan resmi diterima di jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Dahlia jalur prestasi.

Mengetahui kabar tersebut, Lena dan seluruh anggota keluarganya seketika menangis bahagia. Kedua orang tua Lena sangat bangga punya anak seperti Lena.

"Nak Lena, Papa tidak tahu harus ngomong apa ke kamu, Nak. Kamu memang anak yang benar-benar menerapkan ajaran agama" kata Pak Candra sambil menangis bahagia

"Betul apa kata Papa Nak. Kamu memang anak yang benar-benar menerapkan ajaran agama. Kamu sudah berbakti kepada kedua orang tua" kata Bu Ira sambil menangis bahagia

Lena berjanji, selama kuliah Pendidikan Dokter di Universitas Dahlia nanti, Lena akan belajar dengan tekun dan berjuang dengan gigih demi supaya cita-citanya untuk menjadi dokter THT bisa terwujud.

***

8 tahun kemudian

Lena berusaha untuk mendaftar di PPDS THT. Ketika membaca persyaratannya, Lena seketika harus mengubur dalam-dalam cita-citanya untuk menjadi dokter THT. Rupanya, Lena tidak bisa mendaftar PPDS THT karena ia gagal mendapatkan indeks prestasi yang maksimal di blok Otolaringologi. Indeks prestasi Lena di blok Otolaringologi hanya mencapai 2,75. Sedangkan salah satu syarat untuk mendaftar PPDS THT adalah indeks prestasi di blok Otolaringologi harus minimal 3,00.

Akan tetapi, hal tersebut sama sekali tidak membuat Lena murung atau putus asa. Lena percaya, bahwa Tuhan pasti punya rencana yang lebih baik untuk Lena.

Lena kemudian memutuskan untuk mendaftar PPDS lain, yaitu PPDS Jiwa, karena indeks prestasi Lena di blok Psikiatri sangat baik, yaitu mencapai 4,00.

Setelah mengikuti serangkaian seleksi masuk PPDS Jiwa, secara resmi Lena dinyatakan diterima di PPDS Jiwa. Lena berjanji, selama menempuh pendidikan di PPDS Jiwa nanti, Lena akan belajar dengan tekun dan berjuang dengan gigih supaya ia dapat membanggakan kedua orang tuanya.

***

4 tahun kemudian

Lena secara resmi dinyatakan lulus dari PPDS Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Dahlia dengan predikat Cum Laude. Filip, Pak Candra dan Bu Ira tampak menangis bahagia ketika menghadiri acara wisuda Lena. Mereka bertiga seakan tidak percaya bahwa Lena bisa lulus dari PPDS Jiwa dengan predikat Cum Laude.

Rencananya, pada saat Lena sudah menjadi dokter jiwa senior nanti, Lena akan mendirikan sebuah yayasan kemanusiaan khusus para ODGJ dan pecandu obat-obatan terlarang. Hal itu tentunya tidak kalah baiknya dengan mendirikan rumah sakit khusus telinga Efata. Bahkan, dengan mendirikan sebuah yayasan kemanusiaan khusus para ODGJ dan pecandu obat-obatan terlarang, Lena bisa menjadi cahaya bagi dunia ini.

Kini, Lena tersadar, bahwa semua yang sudah direncanakan oleh Tuhan pasti yang terbaik, asalkan kita sudah berdoa dengan sungguh-sungguh, berusaha semaksimal mungkin dan selalu berpasrah diri kepada Tuhan, karena Tuhanlah yang mengatur segala sesuatunya.

Quote:
Diubah oleh aurora.. 29-11-2023 03:18
provocator3301Avatar border
delia.adelAvatar border
DanuemceAvatar border
Danuemce dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan