jeansobekAvatar border
TS
jeansobek
Jatuh Bangun Mimpi George Lucas dan Star Wars-nya Gan ?


Hikayat Star Wars, dari A New Hope ke The Force Awakens - Bagian Pertama Gan !


Quote:


Jatuh Bangun Mimpi George Lucas dan Star Wars-nya

Spoiler for Dok Istimewa:


I. Prolog

George Lucas merana. Ia nyaris frustasi. Kejadiannya berlangsung tahun 1976, saat syuting film Star Wars pertama, A New Hope. George Lucas (waktu itu 32 tahun) sudah bermuka pucat menatap penuh pikiran pada set Star Wars di Pinewood Studio, dekat London, Inggris.

Ia cemas. Siapapun tahu, termasuk dirinya, film yang tengah dibuatnya bakal berujung kacau. Robot rekaannya R2-D2 dan C-3PO rusak melulu. Para pemain justru cerewet minta diurus. Perusahaan miliknya yang ditugasi membuat efek khusus, Industrial Light & Magic (ILM) belum juga bisa kerja -- karena komputernya mesti dibuat dulu. Para petinggi dari studio pemberi dana, 20th Century Fox malah mengirimi Lucas memo tak perlu (kayak saran agar Chewbacca sang Wookie pakai celana).

Lalu, bos Fox Alan Ladd Jr. malah meminta Lucas menyingkat waktu syuting. Kala itu, Lucas berkesimpulan kalau yang ada di kepalanya takkan bisa diwujudkan. Mark Hamill, pemeran Luke Skywalker, ingat betul bagaimana raut wajah Lucas waktu itu. "Dia kayak orang yang akan menangis," ingatnya.

II. Zaman Itu

Hal itu terjadi sebelum Star Wars mengubah lanskap perfilman dunia. Tapi, pertanyaannya, tahukah Anda seperti apa lanskap perfilman dunia, terutama Hollywood, sebelum Star Wars rilis?

Jika Agan ingat, memasuki 1970-an Amerika diguncang prahara hebat. Tentara negeri Paman Sam tengah berperang di Vietnam. Alih-alih dapat dukungan rakyat, perang itu dikecam. Protes merajalela. Negeri terbelah.

Di jagat politik, kewibawaan pemerintahan Presiden Richard Nixon berada di titik nadir. Skandal Watergate membuat lembaga kepresidenan tak lagi dapat rasa hormat dari rakyat. Bantahannya (“I’m not a crook—saya bukan penjahat.”) tak didengar. Nixon kemudian menjadi presiden AS pertama, dan satu-satunya hingga kini, yang mengundurkan diri di tengah masa jabatan.

Hal itu terjadi tahun 1974. Suasana zaman yang tengah berubah juga berimbas ke Hollywood. Film-film yang diproduksi Hollywood masa itu mencerminkan perubahan zaman yang tengah terjadi di AS.

Yang dibuat Hollywood adalah film-film realis, dengan semangat memberi tahu khalayak dunia nyata bukanlah surga. Kenyataan bisa menyakitkan. Film bukan sarana pelarian untuk mimpi sejenak dari beban hidup. Justru, film masa itu kian menegaskan realitas kehidupan sehari-hari.

Film-film seperti The French Connection atau bahkan The Godfather I dan II sejatinya menggambarkan masyarakat yang tak ikut aturan hukum, memilih cara main hakim sendiri serta menciptakan aturan main sendiri di kelompoknya.
Spoiler for Dok Istimewa:


Di awal 1970-an pula, studio-studio film Hollywood mendapati diri mereka sudah harus berubah seiring zaman. “Di tahun itu, para pendiri dan pemimpin studio Hollywood sudah tua dan pensiun,” kata George Lucas di dokumenter pembuatan Star Wars, Empire of Dreams: The Story of the Star Wars Trilogy.

Bila Agan cermati sejarah Hollywood, di tahun 1950-an dan 1960-an, bisnis film lesu lantaran bioskop sepi pengunjung. Kotak ajaib bernama televisi kian jadi pilihan utama hiburan masyarakat AS.

Agar masyarakat kembali ke bioskop, produser film menyiasatinya dengan menyuguhkan film-film yang tak mungkin dibuat oleh stasiun TV: film kolosal. Di masa itu lahirlah film-film kolosal macam The Ten Commandments, The Greatest Story Ever Told, Ben Hur, Lawrence of Arabia, The Bridge of River Kwai hingga Cleopatra-nya Elizabeth Taylor. Upaya itu berhasil menggiring orang kembali ke bioskop. Namun, membuat film kolosal tak murah. Produser sadar strategi itu tak bisa terus-terusan mereka pakai.

"Francis Ford Coppola, Brian de Palma, Martin Scorsese, Steven Spielberg dan George Lucas adalah deretan sineas baru"
Maka dicarilah siasat baru. Para pemilik studio Hollywood yang baru, yang menggantikan generasi tua para pendiri, bergerilya ke kampus-kampus dan stasiun TV mencari orang yang berpotensi membuat film dengan baik. Orang-orang muda terpilih ini tak punya uang, tapi mereka punya keterampilan teknis (lantaran kuliah di jurusan film maupun belajar autodidak di televisi) dan gagasan untuk membuat film sesuai selera.

Pencarian bakat baru itu kemudian yang melahirkan generasi pembuat film baru Hollywood. Francis Ford Coppola, Brian de Palma, Martin Scorsese, Steven Spielberg dan George Lucas adalah deretan sineas baru yang lahir dari strategi industri film Hollywood tahun 1970-an.

Mereka memberi darah segar berupa film-film yang tak pernah lahir di Hollywood sebelumnya. Mereka membuat film yang sukses secara komersil maupun disukai kritikus lantaran mampu merepresentasikan keresahan masyarakat AS di tahun-tahun penuh gejolak itu.

Yang paling penting pula buat pihak studio, yang mereka ciptakan bukan film kolosal yang menghabiskan kocek studio, namun film yang tetap menarik minat penonton ke bioskop.

Syahdan, jika Agan ingat, Coppola membuat The Godfather pada 1972, De Palma membuat film horor Carrie pada 1976, Scorsese membuat Mean Streets pada 1973 dan Taxi Driver pada 1976, Spielberg membuat Jaws pada 1976, sedangkan Lucas membikin Star Wars pada 1977.

Jika Agan perhatikan, film yang paling terasa lain dari deretan film garapan sineas pembaharu masa itu hanya Star Wars bikinan George Lucas. Semuanya film realis, hanya Lucas yang membuat film fantasi berlatar petualangan di luar angkasa. Bersambung Gan Cekidot ! emoticon-Ngacir2

Diubah oleh jeansobek 26-12-2015 05:36
0
4.4K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan