Melacurkan (Atensi) Netizen | Seri Konspirasi Informasi [1]

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Melacurkan (Atensi) Netizen | Seri Konspirasi Informasi [1]

Papa.T.Bob

25-06-2019 07:59

Melacurkan (Atensi) Netizen | Seri Konspirasi Informasi [1]

Spoiler for Pengantar:

Thread ini merupakan bagian pertama dari Seri Konspirasi Informasi yang membahas tentang bagaimana perhatian kita sedang dikomodifikasi (bahasa kasar: dilacurkan) oleh pihak-pihak tertentu tanpa kita sadari.

link.springer.com

Seri Konspirasi Informasiberisi kumpulan thread tentang skenario-skenario yang terjadi di tengah disrupsi teknologi, serta sirkulasi informasi viral, dan hoaks.

Seri Konspirasi Informasi merupakan hasil saduran dari ebook "Reality Lost" (2017), karya Vincent F. Hendricks dan Mads Vestergaard. Ebook tersebut berlisensi creative common, sehingga dapat diakses dan disebarluaskan oleh siapapun. Yang mau baca langsung, link-nya ada di mari.

*****

Quote:

Seri Konspirasi Informasi:

Melacurkan (Atensi) Netizen [1]
Bisnis Berita [2]
Konspirasi Informasi [3]
Fakta Alternatif [4]
Bahaya Populis [5]
Rezim Digital [6-Habis]

*****

thisiscolossal.com

Quote:

Kita mengonsumsi informasi, dan informasi mengonsumsi perhatian (keingintahuan) kita.

Herbert Simon, 1971

Perhatian, keingintahuan, atau kekepoan seseorang, menjadi suatu hal yang berharga di era informasi. Itulah kenapa kehidupan selebriti dijadikan bisnis, sebab atensi orang-orang pada figur publik sangat tinggi.

*****

[URL=https://m.economictimes.com/news/politics-and-nation/electionS E N S O Rmission-proposes-making-paid-news-an-electoral-offence/articleshow/44898182.cms]economictimes.com[/URL]

Pertama-tama kita harus bisa membedakan antara jurnalis dan pebisnis. Jurnalis memelihara kejujuran, sementara pebisnis memelihara uang. Jurnalis mencari kebenaran, sedangkan pebisnis mencari keuntungan. Pebisnis menginginkan hal-hal sensasional, dramatis, dan mengaduk-aduk perasaan untuk mendapatkan atensi kita bagaimanapun caranya.

*****

Anda tahu kan asal usul product placement, atau sponsorship. Yaitu beriklan dengan cara halus. Beriklan tanpa menyela konten yang sedang ditonton. Product placementdan sponsorship banyak digunakan di media seperti film di bioskop, aplikasi streaming tanpa ad, situs web tanpa ad, dsb. Karena sebenarnya informasi tanpa iklan sangat powerful. Mengapa? tanpa adanya jeda iklan penyedia konten bisa mendapatkan atensi penonton secara total.

Kita kutip karya seorang seniman. Baca dan pahami baik-baik videonya.

Quote:

youtube.com

TV "mencuri" atensi penonton. Atensi penonton menjadi sebuah produk paten milik TV. Pengiklan harus membayar TV untuk mendapatkan atensi penonton. Itu berarti pengiklan mengonsumsi penonton. Bukan penonton yang mengonsumsi iklan.

Richard Serradalam Television Delivers People (1973)

Kita temukan satu lagi perbedaan jurnalis dengan pebisnis. Pebisnis menarget pengiklan, pengiklan menarget penonton. Pebisnis maupun pengiklan, keduanya tidak peduli dengan konten informasi yang disajikan. Asal konten tersebut bisa menyedot atensi sebanyak-banyaknya, itulah konten yang dicekokkan. Sama seperti yang kita lihat pada ekosistem televisi kita.

Jauh sebelumnya teknik ini dipakai di media cetak. Dan selanjutnya teknik ini dipakai di internet.

*****

reddit.com

Di internet jika anda tidak beralih ke premium, jika anda tidak mau membayar suatu produk, maka anda yang akan jadi produknya.

streaming gratis, email gratis, media sosial gratis, mereka sedang menjual kita, untuk dikonsumsi oleh pengiklan. Seperti kata Douglas Rushkoff, "Ask yourself who is paying for Facebook. Usually the people who are paying are the customers. Advertisers are the ones who are paying. If you don’t know who the customer of the product you are using is, you don’t know what the product is for. We are not the customers of Facebook, we are the product. Facebook is selling us to advertisers".

cnet.com

Bedanya kalau di internet yang dijual bukan hanya atensi personal kita, tapi juga data personal kita (profil, hobi, usia, gender, pandangan politik, status, dll). Dan konsumennya tidak hanya pengiklan, tapi pihak ketiga, siapapun itu yang mau membayarnya.

Koleksi data dilakukan atas persetujuan privasi, yang mengijinkan pemilik situs/app untuk mengakses cookies kita. Dari cookies mereka bisa mendapatkan riwayat pencarian kita, pola pencarian, kontak email, hingga pola konsumsi informasi di internet. Facebook bahkan menuliskan pada policy-nya:

Quote:

We want our advertising to be as relevant and interesting as the other information you find on our Services. With this in mind, we use all of the information we have about you to show you relevant ads.

Facebook Data Policy

*****

Data personal nilainya sangat berharga. Algoritma akan memproses data personal dan mereka akan mengetahui perilaku kita yang bahkan tidak pernah kita sharesecara publik.

Pengiklan bisa memrediksi seorang remaja sedang hamil, dari kata kunci yang dimasukkannya di internet. Bahkan sebelum orang tuanya tahu bahwa sang anak sedang hamil.

internetsehat.id

Dan big data tidak hanya bisa memrediksi kehamilan, mereka bisa memrediksi pandangan politik anda, agama/keyakinan anda, orientasi seksual anda, serta hal-hal personal lain yang sangat privat bahkan tabu, dan sangat vital.

Itulah mengapa saat seseorang sedang bokek, akan ada iklan pinjaman dengan bunga super tinggi. Saat seseorang sedang mengalami kebuntuan dalam jenjang karirnya, akan ada iklan kursus di kampus/universitas swasta ternama dengan biaya super tinggi. Yang seperti ini biasa disebut iklan predator. Iklan yang mengincar momentum, berupa sisi lemah seseorang.

Dan sekarang yang bermain bukan hanya pebisnis. Politisi yang memiliki agenda juga ikut memanfaatkan atensi kita.

Bersambung ke [Bisnis Berita]

*****

Sekian dari Ane Bre & Sis.
Penasaran gak sama seri berikutnya? emoticon-Embarrassment